webnovel

Labirin Nestapa

Memiliki luka bakar pada wajahnya yang mengharuskan Qin Yi Yue menutupi wajahnya dengan kain putih di wajahnya dan juga dia tidak bisa berkultivasi dengan baik karena inti spiritualnya rusak. Banyak hal yang terjadi pada gadis sepuluh tahun ini, awalnya dia hidup dengan baik saat waktu kecil namun kehidupannya berubah saat ada iblis yang menyerang desa kecilnya, membuat Qin Yi Yue kecil terpisah dari keluarganya, dia masih bisa hidup dari bencana besar itu karena dia pingsan di tumpukan mayat pada penduduk. Saat dia bangun dia berada di tengah-tengah kekacauan yang sangat mengerikan, banyak orang-orang yang dia kenal tergeletak menjadi mayat dengan tubuh yang tidak utuh dan darah berceceran di mana-mana, rumah penduduk banyak yang rusak dan saat ini tidak ada satu orangpun yang ada di sana. Qin Yi Yue menangis melihat hal yang mengerikan ini sampai dia sudah tidak bisa mengeluarkan suara lagi dari mulutnya, Qin Yi Yue tidak menghiraukan tulang kakinya yang patah dan tubuhnya yang berlumuran darah, dia lebih takut pada mayat-mayat yang tersebar dengan tubuh yang tidak utuh bahkan di samping kakinya yang tidak bisa bergerak ada kepala seorang wanita yang terlepas dari tubuhnya tergeletak dengan mata terpejam dan rambut menjuntai. Kekacauan ini sangat mengguncang Qin Yi Yue kecil masih berusia sepuluh tahun, Qin Yi Yue si selamatkan oleh seorang pemuda yang bernama He Qiao Yan yang merawatnya dengan baik bahkan Qin Yi Yue sudah menganggapnya sebagai guru dan ayah bagi Qin Yi Yue. Selama hidup dengan baik bersama He Qiao Yan dia banyak mendapatkan pelajaran dari He Qiao Yan meski He Qiao Yan sangat galak dan disiplin Qin Yi Yue tetap dengan senang hati mengikuti He Qiao Yan. Namun karena suatu hal mereka tidak bisa bersama lagi dan membuat mereka berpisah, Qin Yi Yue kembali mendapatkan musibah inti spiritualnya di rusak oleh seseorang dan wajahnya terbakar. Membuat gadis itu menjadi manusia mengerikan dan tidak berguna, yang membuat dia balas dendam atas apa yang dia terima apalagi dia harus melihat seluruh keluarganya mati di depannya. Qin Yi Yue menyalahkan nasip sialnya pada He Qiao Yan karena dia telah meninggalkan Qin Yi Yue sendiri, He Qiao Yan berlagak jahat dan tidak menginginkannya lagi didepan Qin Yi Yue yang membuat Qin Yi Yue salah paham padanya dan berniat balas dendam dan membunuh He Qiao Yan. Qin Yi Yue mempelajari kultivasi hitam karena sudah tidak bisa lagi berkultivasi dengan benar dengan inti spiritualnya yang rusak, dia berniat membalas dendam pada orang-orang yang sudah menyakiti dirinya dan membunuh habis seluruh keluarganya. Qin Yi Yue memasukkan nama He Qiao Yan di salah satu daftar nama itu dan berniat menyusup di sekte Rufeng untuk mendekati He Qiao Yan untuk mencari kelemahannya. Jika dia melawan langsung itu tidak akan mungkin karena He Qiao Yan sangat kuat, namun saat kembali dekat dengan He Qiao Yan dan sekali lagi menjadi muridnya Qin Yi Yue baru tahu jika He Qiao Yan sangat menyayanginya meski He Qiao Yan sudah menganggap dia mati. Perselisihan itu tidak berhenti di situ, awalnya Qin Lang Qin sangat menyayangi He Qiao Yan karena menjadi pahlawan di hidup Qin Yi Yue kemudian dia benci pada perlakuan He Qiao Yan, setelah berpisah selama dua belas tahun Qin Yi Yue yang membencinya kembali menjadi sayang malah tumbuh perasaan suka tapi sekali lagi perasaannya di patahkan dan menjadi kebencian karena He Qiao Yan membencinya saat mengetahui jika Qin Yi Yue mendalami kultivasi hitam. Ternyata kisah mereka tidak hanya melibatkan dua hati ada satu hati lagi yang terlibat akan perselisihan ini yaitu Jing Yi, dia murid He Qiao Yan.

Kim_Mieya · Fantasy
Not enough ratings
15 Chs

Peramu obat

Sudah hampir 1 tahun Qin Yi Yue menjadi murid dari He Qiao Yan dan selama itu pula Qin Yi Yue mendapatkan bimbingan dan juga perawatan yang sangat baik dari He Qiao Yan, serta kepercayaan penuh dari He Qiao Yan dan juga Jing Yi, Qin Yi Yue sudah bisa keluar masuk dengan bebas ke paviliun semenanjung teratai ungu Karena bantuan dan kemurahan hati dari He Qiao Yan, Qin Yi Yue bisa masuk dengan bebas meskipun dia tidak memiliki tenaga spiritual untuk membuka array tapi karena He Qiao Yan membuat pengecualian terhadap Qin Yi Yue, He Qiao Yan sudah menandai Qin Yi Yue jika Qin Yi Yue bisa keluar masuk dengan bebas seperti He Qiao Yan tanpa harus terlebih dulu membuka array, itu terjadi ketika satu tahun lalu ketika Qin Yi Yue sampai muntah darah dua kali hanya karena He Qiao Yan ingin membuat Qin Yi Yue bisa beradaptasi dengan array miliknya.

Pavilium itu nampak sunyi seperti biasanya meskipun di dalam ada dua orang yang sedang melakukan aktivitasnya masing-masing, Qin Yi Yue yang sedang duduk manis di perpustakaan membaca resep-resep obat yang dibuat sendiri oleh sedangkan He Qiao Yan sedangkan He Qiao Yan sedang bermeditasi di ruang kerjanya. Ada banyak hal yang ada di dalam ruang kerja dia seorang ahli pedang namun juga menggeluti ilmu pengobatan meskipun kemampuannya hampir sebanding tapi He Qiao Yan lebih condong terhadap ilmu pedang dia juga seorang tabib yang bisa meramu obat dan juga membuat pil dan elixir.

Semua kemampuannya sebagian besar pengetahuannya tentang ilmu pedang dan juga kultivasi sudah He Qiao Yan berikan kepada Jing Yi sekarang He Qiao Yan lebih fokus kepada Qin Yi Yue Karena untuk menurunkan kemampuan pengobatan yang dimiliki kepada Qin Yi Yue walau tidak sampai maksimal karena Qin Yi Yue memiliki terkendala dengan inti spiritualnya yang rusak tentu saja sebagai seseorang yang tidak memiliki inti spiritual dia tidak bisa membuat pil dan elixir seperti dirinya namun He Qiao Yan tidak berputus asa dia sebagai guru akan menjadikan muridnya yang terbaik dengan segala keterbatasannya Jika Qin Yi Yue tidak bisa membuat pil dan elixir maka Qin Yi Yue harus bisa meramu obat yang mujarab yang akan diburu oleh seluruh dunia.

"Apa kamu sudah selesai dengan bab 8?" tanya He Qiao Yan pada Qin Yi Yue Yue sedang tekun membaca gulungan yang di tulis oleh He Qiao Yan sendiri.

"Sudah Shizun, saya mengulanginya kembali agar tidak ada kesalahan dengan ingatan saya," jawab Qin Yi Yue dengan lembut.

"Sudah membuat balsem yang aku minta?"

"Ya," jawab Qin Yi Yue dengan cepat dia segera beranjak dan pergi ke ruang tempat meramu untuk mengambil sempel balsem yang dia buat.

Qin Yi Yue segera kembali dan menyerahkan pada He Qiao Yan.

"Sedikit menyengat dan tidak nyaman untuk di pakai seorang gadis karena baunya yang menyengat," ucap Qin Yi Yue menunjukkan kekurangan balsem buatannya saat He Qiao Yan sedang mengecek bau dan juga struktur balsem.

"Baunya memang menyengat karena kelangkaan bahan itu yang hanya bisa didapatkan di negeri seberang namun ini adalah balsem untuk menghilangkan peradangan ini adalah obat tentu saja bukanlah sesuatu yang penting untuk mempermasalahkan baunya, kamu terlalu detail yang memakai tidak hanya seorang gadis. Tapi aku suka ketelitianmu dan juga kehati-hatianmu jika aku memiliki bahan itu kamu bisa mengulanginya membuat yang lebih baik daripada ini.

"Terimakasih Shizun."

"Emmm," gumam He Qiao Yan.

"Shizun," panggil Qin Yi Yue dengan ragu-ragu.

"Katakan," ujar He Qiao Yan.

Setelah bersama selama satu tahun He Qiao Yan mengerti sedikit kepribadian Qin Yi Yue yang akan sedikit ragu-ragu untuk mengutarakan pendapat juga isi hatinya yang harus lebih dulu mengerti bagaimana Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Qin Yi Yue.

"Bisakah saya membuat racun?" tanya Qin Yi Yue dengan hati-hati.

He Qiao Yan langsung menoleh ke arah Qin Yi Yue Yue menunduk.

He Qiao Yan adalah seorang pramu obat selama ini dia membuat obat untuk mengobati racun dan tidak pernah membuat racun He Qiao Yan cukup terkejut ketika Qin Yi Yue mengatakan ingin membuat racun pada dirinya.

"Saya bukanlah seorang cultivator seperti dulu karena saya saat ini adalah manusia biasa yang tidak memiliki sesuatu untuk menjaga diri saya sendiri Saya ingin membuat racun untuk pertahanan diri, saya bisa menolong orang lain dengan racikan obat yang saya buat. Namun siapa yang akan menolong saya ketika saya di dalam kesusahan tidak mungkin saya akan terus bergantung kepada Shizun dan juga tuan muda."

He Qiao Yan diam dia memikirkan apa yang dikatakan oleh Qin Yi Yue adalah sebuah kebenaran tidak mungkin selamanya He Qiao Yan akan menjaga Qin Yi Yue, Qin Yi Yue harus bisa menjaga dirinya sendiri dalam situasi mendesak. bagaimanapun Qin Yi Yue harus bisa menjaga dirinya sendiri untuk menjadi seorang tabib menyelamatkan orang juga perlu sesuatu untuk mempertahankan hidup diri sendiri.

"Aku tidak pernah membuat racun," ucap He Qiao Yan jujur.

Qin Yi Yue kini yang diam, ada banyak cara untuk membuat racun namun racun yang berkualitas tinggi dan memiliki efek yang panjang perlu banyak komposisi dan juga pengujian yang tidak cepat perlu waktu dan juga kesabaran untuk mendapatkan racun dengan kualitas tinggi dan juga penggunaan yang tepat.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku akan mencari cara bagaimana bisa mendapatkan resep membuat racun Aku memiliki beberapa kenalan Meskipun tidak bisa dikatakan sebagai teman mungkin dia mau membagi resep racunnya."

"Shizun, tapi tidak ada yang gratis."

"Itu urusan ku," jawab He Qiao Yan sambil berbalik.

"Shizun, terimakasih."

"Sudah seharusnya," jawab He Qiao Yan sambil berlalu.

Tapi sebelum menghilang di balik pintu He Qiao Yan berhenti dan kembali melihat Qin Yi Yue Yue sudah merapikan beberapa gulungan yang sudah selesai di baca dan di pelajari oleh Qin Yi Yue.

"Ikutlah bersamaku," ucap He Qiao Yan.

"Saya?" tanya Qin Yi Yue menempelkan telapak tangannya sendiri di dadanya.

"Ya."

"Baik," jawab Qin Yi Yue.

"Kamu tidak bertanya kemana aku akan membawamu?" tanya He Qiao Yan masih dengan wajah datarnya.

"Tidak perlu, kemanapun Shizun mengajak ku aku akan ikut."

"Bagaimana jika aku membawamu ke tempat yang buruk dan itu akan merugikan dirimu?"

Qin Yi Yue tidak menjadi dia diam sebentar kilasan kejadian bertahun-tahun lamanya kembali lagi di mana He Qiao Yan meninggalkannya di sebuah kuil dan pada akhirnya dia harus menjadi persembahan, sengaja ataupun tidak sengaja tetap saja kejadian itu terjadi akan mungkin di lupakan oleh Qin Yi Yue.

"Shizun tidak mungkin melakukannya," jawab Qin Yi Yue berusaha bersikap biasa sajak di depan He Qiao Yan.

"Ya, aku tidak akan membuat hal buruk untuk murid ku sendiri."

Setelah itu He Qiao Yan pergi dan tangan Qin Yi Yue Yue sedang memegang beberapa gulungan langsung jatuh kembali ke atas meja.