"Bagaimana metode penyembuhanku tadi, Siji? Apa kamu masih merasa sakit?"
Siji mendengar Reiji bertanya padanya. Siji tidak tahu adiknya itu mempelajari cara penyembuhan yang sadis tadi di padepokan mana. Jadi, Siji menggeleng lemah saja sebagai tanggapan.
Siji sangat takut jika Reiji akan memukulnya dengan keras lagi. Jadi, Siji segera memberi isyarat dengan tangan juga, tetapi tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.
Reiji menarik napas lega dan berkata, "Syukurlah kamu bangun juga, Siji! Dede Rei pikir kamu akan mati kali ini, dan itu salahnya Dede Rei pasti."
"Apa yang terjadi di sini, Rei? Kenapa aku tidak jadi mati?" tanya Siji, tanpa sadar. Suaranya masih terdengar sangat lemah dan serak saat ini.
"Kamu harus bertanya pada Malaikat Izrail, kenapa belum juga mencabut nyawa kamu, Siji! Jangan tanya pada Dede Rei!" racau Reiji. Meski terdengar begitu kasar, tapi Reiji tetap membantu Siji bersandar di dinding batu untuk bersantai.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com