Tok! Tok! Tok!
"Yuu! Bukain pintunya bentar napa!" panggil Siji. Namun, tidak dapat respons dari sang empunya kamar.
"Reiji, yuhu~! Bukain, Rei! Gua punya sesuatu yang spesial buat ditunjukkan pada kalian! Dede Rei!" seru Siji. Ia mengetuk pintu itu beberapa kali dan memanggil Yuji dan Reiji secara bergantian.
Setelah beberapa menit, barulah terlihat kenop pintu diputar dari dalam.
Reiji memunculkan sebagian kepalanya. Ia tidak memberi aksen Siji untuk masuk.
"Ada apa sih, Siji? Teriak-teriak nggak jelas. Gangguin orang main game saja!" gerutu Reiji. Ia mencebikkan bibir, kesal. Semua hal yang berhubungan dengan Siji, pasti tidak akan membuat Reiji tertarik.
Siji menggaruk tengkuknya, canggung. Ia belum pernah memohon untuk melihat kamar adiknya sebelum ini. Tapi demi leluconnya, Siji akan memohon pada adiknya itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com