webnovel

Dania, ketagihan Mister Robert.21+

Hari ini, hari terakhir kebersamaan Dania dengan pria bule itu. Dania sengaja bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan menu terbaik, bagi mister Robert sebagai ucapan terimakasih karena telah membayar m**al tu****nya. Pagi itu Dania hanya mengenakan lingerie, tanpa daleman membuat tubuh moleknya terekspose dengan sempurna. Dania membuat tiga menu sarapan, kini Dania tengah membakar daging untuk dibikin Steak enak yang mister Robert sukai. Ditengah dirinya sibuk membakar daging, Dania merasakan sentuhan hangat pada tubuhnya. Dania begitu menikmati sentuhan itu, karena Dania ketagihan dengan mister Robert. Kini Dania membalikan tubuhnya agar berhadapan, melingkarkan tangannya dileher mister Robert. Ketika berhadapan, mister Robert berbicara.

"Sebenarnya aku tidak rela, harus berpisah sama kamu Dania! Maukah kamu menjadi simpananku?" tanya mister Robert.

"Jujur aku juga ketagihan dengan tongkat saktimu mister, namun aku tidak ingin terikat lebih baik jika kamu butuh hubungi aku saja. Aku hanya tak ingin, hidupmu menjadi rumit gara-gara aku mister. Kalau aku menjadi simpananmu, otomatis hidupku bergantung padamu, dan jika istrimu mengetahuinya bukan tidak mungkin aku dilabrak olehnya. Jadi lebih baik seperti ini, mister!" tutur Dania, panjang lebar.

"Okey aku mengerti, jika memang seperti itu. Tapi kalau aku sedang membutuhkanmu, kamu harus siap kapanpun Sayang, tapi sekarang kita puasin bercinta sebelum nanti kita berpisah!" jawab mister Robert, sambil memilin pucuk boba Dania. Kini mister Robert menyesap bibir Dania, mereka berciuman begitu nikmat sambil memejamkan mata mengabsen setiap inci bibir lawan. Sambil tangannya mister Robert, meremas serta memilin pucuk gunung kembar Dania. Sedangkan tangan Dania meraih tongkat sakti mister Robert, meremasnya dariluar celana boxer mister Robert. Kini bibir mister Robert telah berpindah, menyedot leher jenjang Dania membuat Dania melenguh manja. Sambil menyedot leher Dania, mister Robert merobek lingerie Dania hingga Dania polos seketika.

Lanjut mendudukan Dania, diatas meja kitchen. Puas dileher Dania, kini mister Robert mengulum pucuk boba Dania yang membuat Dania semakin melayang. Dania meremas serta menekan kepala mister Robert, agar terus memainkan pucuk bobanya. Dania tak ingin mister Robert melepaskan cumbuannya, Dania begitu ketagihan dengan semua cumbuan mister Robert. Dania memejamkan mata, juga mendesah tak henti bahkan terkadang menjerit saking nikmatnya cumbuan mister Robert. Selagi mengulum, serta menyedot nikmat pucuk boba Dania, mister Robert melebarkan kedua kaki Dania, serta memainkan jarinya di inti tubuh Dania. Pucuk boba Dania disedotnya kencang, dan jari mister Robert bermain dilobang syurga Dania, yang membuat Dania semakin tak tahan. Puas di pucuk boba Dania, kini mister Robert membenamkan kepalanya diatas inti tubuh Dania, menyedot daging kacang merah Dania sambil jarinya terus keluar masuk dilobang syurga Dania. Jeritan nikmat terus terlontar dari bibir Dania, kini mister Robert tengah menyedot kencang inti tubuh Dania berulang-ulang membuat Dania semakin kehilangan kendali, dan tak tahan hingga mengeluarkan larvanya yang pertama. Mister Robert menyesot cairan putih Dania, tanpa rasa jijik. Hingga Dania, memohon untuk dimasuki.

"mister please aku mohon, masukan mister aku tak tahan" pinta Dania, sambil memainkan inti tubuhnya dengan kedua jari, membuat inti tubuhnya terlihat menganga. Tanpa menjawab, mister Robert dengan perlahan memasukan tongkat perkasanya kedalam lobang syurga Dania, hingga masuk sepenuhnya, begitu senangnya Dania ketika tubuh mereka menyatu karena itu yang diinginkan Dania sejak tadi. Lanjut mister Robert, menggoyangkan pinggulnya dengan perlahan lalu kencang, semakin lama semakin kencang. Suara erangan serta desahan, terdengar menggema bergantian di dapur itu. Puas dengan posisi itu, lanjut mister Robert mengangkat tubuh Dania dengan kedua bahunya, tanpa melepaskan penyatuan mereka, tangan Dania lingkarkan dileher mister Robert dengan kencang agar tidak terjatuh. Mister Robert membawa Dania kedalam kamar disamping dapur, merebahkan Dania diatas ranjang. Lanjut mengangkat satu kaki Dania, dan kembali menggoyangkan pinggulnya dengan kencang. Hujaman demi hujaman, mister Robert lancarkan pada inti tubuh Dania, mereka begitu menikmati percintaan mereka pagi itu. Bahkan mereka seakan lupa waktu, lupa segalanya hingga tak terasa waktu menunjukan jam sebelas siang. Ketika mereka klimaks bersama, Dania bilang jika iya lapar.

"mister, aku laper kita makan dulu yuk!" ajak Dania, pada mister Robert.

"Ayo Sayang, kita makan dulu habis itu aku makan kamu lagi, okey?" jawab mister Robert.

Kini mereka tengah menikmati sarapan, yang dihangatkan dulu oleh Dania. Ketika Dania beraktifitas, itu tak lepas dari sentuhan nakal mister Robert. Ketika menghangatkan makanan, mister Robert mengulum serta menyedot pucuk boba Dania. Dan ketika di meja makan, mister Robert meminta Dania duduk berhadapan diatas pangkuannya sambil inti tubuh mereka menyatu. Kini mereka tengah menikmati sarapan, dan tongkat sakti mister Robert terbenam di dalam lobang syurga Dania. Hingga ketika mereka merasakan kenyang, serta makanan itu turun, Dania langsung menggoyangkan pinggulnya naik-turun.

Tak terasa kini waktu berganti malam, sedangkan sepasang partner ranjang kini tengah terlelap karena kelelahan bercinta yang menguras tenaga mereka. Mister Robert memeluk Dania posesif, seakan mereka sepasang kekasih. Perjanjian lima hari, ternyata melebihi dari kesepakatan. Itu

keinginan Dania, dan Dania tidak meminta imbalan untuk satu hari ini, sebagai bonus bagi mister Robert. Bagi Dania uang lima ratus juta sudah lebih dari cukup, karena tubuh mister Robert juga cumbuan nikmat yang membuat Dania ketagihan, serta perlakuan baik mister Robert yang membuat Dania memutuskan untuk stay satu hari lagi. Jam sembilan malam, Dania terbangun sedangkan mister Robert tengah berada dibalkon kamar mereka. Dania malam itu menggunakan dress mini seksi, tanpa menggunakan apapun lagi. Dania turun dari ranjang, mengikat rambutnya asal. Lanjut menghampiri mister Robert, memeluknya dari belakang. Mister Robert pun membalikan tubuhnya, dan balik memeluk Dania.

"Apa sudah siap pulang, Sayang ehm?" sambil memeluk Dania, mister Robert menanyakan kesiapan pulang Dania.

"Aku hanya gak siap pisah sama mister, karena semuanya bikin aku ketagihan mister, gak ada pelangganku yang seperti mister!" jawab Dania, jujur.

"Saya janji, setiap saya ke Indo saya pasti akan menghubungi kamu ya, kalau sekarang kita harus berpisah dulu sebab besok saya harus menangani masalah dulu di Perusahaan pusat. Saya janji, nanti kalau semuanya telah selesai saya akan menghubungi kamu. Lalu rencana kamu apa sekarang dengan uang lima ratus juta itu?" tutur mister Robert panjang lebar.

"Saya mau pulang kampung dulu, setelah ketemu Mamih Ema nanti malam, besok pagi langsung berangkat ke Kampung. Setelah pulang kampung, saya mau perawatan inti tubuh saya biar lebih menggigit lagi!" jawab Dania, panjang lebar.

"Saya harap, pas kita ketemu lagi kamu sudah melakukan perawatan itu. Atau mau di luar negeri, biar saya yang kasih ongkos. Kamu punya kan Passport'nya?" ujar mister Robert pada Dania.

"Gausah ke luar, disini juga banyak Dokter yang hebat mister!" jawab Dania, jujur.

"Okey, kalau gitu gimana kalau kita rencanakan jalan keluar negeri, setelah kamu melakukan perawatan nanti, dan sebelum kamu melayani pelanggan yang lain, saya ingin menjadi pria yang pertama merasakan hasil dari perawatan itu!" tanggapan mister Robert, penuh harap.

"Iyaa mister, bisa diatur itu gampang sesuaikan aja jadwalnya dengan kesibukan mister!" jawab Dania kembali.

"Nah sekarang, sebelum berpisah apa mau satu kali lagi, atau kamu capek?" tanya mister Robert.

"Kalau pulangnya besok pagi, apa tidak apa-apa jujur aku masih berat berjauhan dengan mister?" jujur Dania.

"Maaf Sayang, gak bisa waktu kita tinggal dua jam lagi!" jawab mister Robert, dengan merasa bersalah.

"Yaudah, kalau gitu aku mau siap-siap sekarang aku mau mandi dulu!" jawab Dania, sambil mengerlingkan mata sebagai kode. Tak menunggu lama, Dania langsung kembali ke dalam kamar, lanjut membuka dress mininya secara perlahan, dan itu taklepas dari tatapan mister Robert. Lanjut Dania memakai kimono handuk, tanpa dipasang talinya. Lalu berjalan Dania menuju lantai bawah, untuk membersihkan diri. Dengan setengah polos, Dania berjalan menuruni anak tangga, sesampainya dipintu kamar mandi, mister Robert memeluknya dari belakang sambil berbisik.

"Kita bercinta di kamar mandi, Sayang sebagai salam perpisahan kita!" bisik mister Robert, sambil menggigit kecil daun telinga Dania.

Kini keduanya tengah berada di kamar mandi, Dania membasahi tubuhnya dibawah guyuran air shower, lanjut mister Robert mengusapkan sabun ketubuh Dania, hingga saat mengusap gunung kembar Dania dengan sabun. Mister Robert memainkan jarinya dipucuk gunung kembar Dania, sambil memilin pucuk boba Dania. Mister Robert terus mengusap, serta memainkan jarinya di pucuk boba Dania, hingga pucuk boba itu meruncing hingga Dania mendesah kencang, bahkan inti tubuh Dania telah lembab sedari tadi. Sentuhan mister Robert, selalu membuat Dania melayang meski hanya dengan jari sekalipun selalu membuat Dania kelimpungan. Kini mister Robert membersihkan sabun digunung kembar Dania, lanjut mengulum pucuk boba Dania, sedangkan jarinya, kini tengah memainkan inti tubuh Dania, yang licin dengan sabun itu.