"Tapi guru, bagaimana caraku menemukan guru disana?" tanya Lin Chen, dia masih sangat keberatan untuk berpisah dengan Tian Li, sosok yang sudah dia anggap sebagai ayah.
"Suatu saat kamu akan tahu Chen'er, sudah jangan cengeng! kamu sekarang sudah menjadi kultivator kuat, cepat selamatkan kekaisaran mu!" perintah Tian Li.
"Baik guru." jawab Lin Chen, lalu dia mengambil cincin penyimpanan yang diberikan Tian Li, Lin Chen meneteskan darah untuk membuat kontrak dengan cincin penyimpanan atas arahan dari Tian Li.
Selesai membuat kontrak darah dengan cincin penyimpanan, Lin Chen memeriksa isinya, dan betapa terkejutnya Lin Chen dengan isi cincin penyimpanan itu, terdapat puluhan juta koin platinum dan ratusan juta koin emas didalam cincin penyimpanan.
Selain koin platinum dan koin emas, ada juga berbagai macam buah buah abadi, ada juga 25 pil tingkat surgawi dan 25 tingkat dewa.
"Guru, kenapa uang sebanyak ini guru berikan padaku?" tanya Lin Chen yang keheranan.
"Hehehe, koin platinum dan koin emas itu tidak berguna di alam atas Chen'er, aku sengaja menukarnya dengan batu roh untuk mu, pergunakanlah uang itu untuk membantu rakyat yang saat ini kelaparan!" balas Tian Li sambil terkekeh pelan.
"Baik guru, aku tidak akan mengecewakan guru," balas Lin Chen, lalu dia berlutut 3 kali memberi hormat pada Tian Li, selesai memberi hormat, Tian Li membawa Lin Chen keluar dari dasar jurang itu.
Meskipun jurang itu sangat dalam, tapi dengan kekuatan yang dimiliki Tian Li, mereka hanya membutuhkan waktu sehari semalam untuk dapat keluar dari dasar jurang.
Whush Whush
Lin Chen dan Tian Li muncul atas jurang yang sangat dalam dan juga gelap itu, lalu keduanya mendarat diatas tanah.
"Kamu pergilah kearah timur! ada sebuah kota kecil yang berada 7 hari dari sini, gunakanlah kekuatanmu itu untuk membantu orang orang dan membebaskan kekaisaran mu!" ucap Tian Li sambil menunjuk arah timur.
"Baik guru, aku tidak akan mengecewakan guru," balas Lin Chen, lalu sekali lagi dia berlutut memberi hormat.
"Tekan kekuatanmu hingga ke titik terendah agar tidak mencuri perhatian Chen'er!" perintah Tian Li.
"Baik guru." balas Lin Chen, lalu dia menekan kekuatan nya hingga ke titik terendah, sehingga tidak ada yang tahu jika dia adalah kultivator kuat.
"Sekarang pergilah! temukan jatidiri mu! namun yang pertama tama adalah bebaskan kekaisaran mu!" ucap Tian Li sekali lagi memperingatkan Lin Chen.
"Baik guru, aku pamit." jawab Lin Chen, lalu dia melayang di udara dan melesat ke arah timur dengan kecepatan sedang.
Seminggu kemudian.
Menjelang pagi, seperti yang dikatakan Tian Li, Lin Chen menemukan sebuah kota setelah melayang di udara selama seminggu tanpa istirahat, lalu mendarat tidak jauh dari kota, setelah mendarat, Lin Chen berjalan kaki ke arah gerbang kota.
Tidak lama berselang, Lin Chen sampai di depan gerbang kota, dapat Lin Chen lihat jika yang menjaga gerbang kota bukan lagi prajurit kota atau prajurit dari kekaisaran Qing, Lin Chen dapat membedakan dari pakaian yang mereka gunakan.
Setelah bosan mengantri, akhirnya giliran Lin Chen yang diperiksa, lalu dia mengeluarkan lencana klan Lin yang dia miliki.
"2 koin emas untuk masuk kedalam," ucap penjaga gerbang dengan nada yang sedikit meninggi.
Lin Chen pun membayar 2 koin emas pada penjaga gerbang, lalu dia masuk kedalam kota, setelah masuk kedalam kota, dapat Lin Chen lihat bagaimana penduduk kota yang sangat kurus, kota pun sangat terbengkalai.
Tidak jauh masuk kedalam kota, Lin Chen menemukan sebuah rumah makan, lalu dia masuk kedalam untuk memesan makanan.
"Selamat datang dirumah makan sederhana kami tuan muda," ucap pelayan ramah.
"aku ingin makan tuan, bawakan aku makanan terbaik yang kalian punya!" ucap Lin Chen memesan makanan.
"baik tuan, mohon tunggu sebentar!" balas pelayan, lalu dia pergi kedapur untuk mengambil pesanan Lin Chen.
Sementara itu, Lin Chen mengambil tempat paling pojok dan duduk menunggu pesanannya, tidak lama kemudian, pelayan tadi membawa pesanan Lin Chen dan menaruhnya diatas meja.
"Maaf sudah menunggu lama tuan!" ucap pelayan.
"Tidak apa apa tuan, aku juga tidak sedang terburu buru." balas Lin Chen ramah.
Lin Chen pun makan makanannya itu dengan santai, dia juga mencoba mendengarkan obrolan para pengunjung yang datang, Lin Chen berharap ada informasi yang bisa dia dapatkan tentang kondisi kekaisaran Qing saat ini.
Tapi hingga selesai makan, Lin Chen tidak menemukan informasi apapun dari para pengunjung itu, lalu dia membayar biaya makannya dan keluar dari rumah makan.
Diluar ruang makan, Lin Chen berjalan ke pusat kota, dapat Lin Chen lihat penduduk kota yang terlihat seperti pengemis, hal itu membuat Lin Chen menjadi geram, lalu dia bertanya pada seorang pria paruh baya tentang letak istana kota, karena Lin Chen tahu setiap kota memiliki tuan kota.
"Maaf tuan, dimana aku bisa menemukan istana kota tuan?" tanya Lin Chen ramah.
Pria paruh baya yang ditanya pun mendongak kepalanya keatas dan melihat siapa yang bertanya, dapat dia lihat seorang pemuda tampan berambut hitam panjang menjuntai kebawah sedang bertanya padanya.
"Tuan muda dapat pergi kesana, 500 meter kemudian, tuan muda belok ke kanan, jika tuan muda melihat sebuah bangunan yang besar, itulah istana kota," jawab pria paruh baya.
"Terima kasih tuan." ucap Lin Chen, lalu dia memberikan 10 koin emas pada pria paruh baya itu dan pergi ke istana kota, entah apa yang dipikirkan Lin Chen, sehingga dia ingin pergi ke istana kota itu.
Sepertinya yang ditunjukkan oleh pria paruh baya tadi, Lin Chen menemukan istana kota sesuai dengan arahan dari pria paruh baya, sesampainya didepan istana, penjaga gerbang membentaknya.
"Jangan mendekati istana! disini bukan tempat untuk tuan muda lemah sepertimu, cepat pergi dari sini!" bentak salah satu penjaga gerbang, sebab dia tidak merasakan aura kultivasi dari Lin Chen.
"Aku ingin menemui pemimpin kalian," ucap dingin Lin Chen.
"Menemui jendral Chao? kamu? apa kamu bercanda anak muda? hahaha." ucap salah satu penjaga, lalu dia dan teman temannya menertawakan Lin Chen.
"Sekali lagi aku katakan, jangan halangi aku untuk bertemu dengan pemimpin kalian! atau." ucap Lin Chen yang terpotong oleh penjaga gerbang yang tadi.
"Atau apa? apa yang bisa dilakukan orang lemah sepertimu? hahaha." potong penjaga gerbang itu yang masih terus menertawakan Lin Chen.
Lin Chen yang sudah naik pitam pun tidak dapat menahan emosinya, lalu dia melepaskan sebuah pukulan pada penjaga gerbang itu.
Whush
Booooomm.
Ledakan terjadi disaat pukulan Lin Chen itu mengenai kepala penjaga gerbang, lalu merubahnya menjadi kabut darah.
"Apa?"
Keempat penjaga gerbang lainnya terkejut dengan apa yang mereka lihat, pasalnya, penjaga gerbang yang sudah menjadi kabut darah itu memiliki kekuatan ranah pejuang emas bintang 5, tapi dapat dibuat menjadi kabut darah hanya dengan satu pukulan.
"Penyusup,"
"Ada penyusup."
Teriak keempat penjaga gerbang itu setelah sadar dari keterkejutan mereka, seketika prajurit yang berada didalam istana kota pun berhamburan keluar istana, hanya hitungan menit, sudah ada lebih dari 2000 prajurit yang keluar dari istana kota dan mengelilingi Lin Chen.
"Bajingan, cari mati kamu hah?" bentak salah satu komandan, karena dia melihat bercak darah dari penjaga gerbang yang diledakkan Lin Chen.
Lin Chen tidak berkata apa apa, tapi dia membuat gerakan tangan, gerakan tangan itu terlihat sangat rumit, lalu dari kekosongan muncul ratusan bilah pedang dengan kekuatan yang sangat mengerikan.
Selesai menciptakan ratusan bilah pedang, Lin Chen menyuntikkan Qi nya kedalam ratusan bilah pedang itu, kemudian dia melepaskan ratusan bilah pedang itu pada prajurit yang mengelilinginya itu.
Slash Slash Slash Slash Slash
Booooomm Booooomm Booooomm
Terdengar sayatan pedang dan ledakan yang terus bersahutan disaat ratusan pedang itu melesat dan memotong serta meledakkan prajurit kekaisaran Tang itu.
Serangan yang dilepaskan Lin Chen itu seketika membuat ratusan prajurit kekaisaran Tang itu terpotong potong dan meledak menjadi kabut darah, dengan ganas Lin terus mengulang melepaskan serangan pedang bayangan.
Booooomm Booooomm Booooomm
Ledakan demi ledakan terus terdengar di depan istana kota, teriakan kesakitan dan bau amis darah juga memenuhi depan istana kota itu.
"Siapa yang berani menyerang prajurit kekaisaran Tang?" sebuah suara dari dalam istana berseru lantang.
Whush
Muncul seorang pria paruh baya dengan menggunakan pakaian militer, dia adalah seorang jendral dari kekaisaran Tang, yang tidak lain adalah jendral Wei.
Jendral Wei sangat murka karena dia melihat sudah hampir setengah dari pasukannya dibantai Lin Chen, aura membunuhnya pun tidak dapat dia tahan, kekuatan jendral Wei berada diranah pejuang raja bintang 9.
"Tidak usah banyak omong! terima kematian mu!" seru Lin Chen, lalu dia melepaskan serangan tapak suci pada jendral Wei.
Jendral Wei yang melihat sebuah serangan mengarah padanya pun melepaskan sebuah serang tinju.
Whush
Booooomm.
ledakan besar terjadi disaat serangan Lin Chen dan jendral Wei beradu, gelombang angin yang sangat ekstrim menyapu apa saja yang ada didepan istana, para prajurit kekaisaran Tang pun dikirim terbang jauh kebelakang.
Para prajurit kekaisaran Tang yang melihat jendral Wei terlempar jauh kebelakang hanya dengan satu serangan, membuat mereka semua tidak berani menyerang Lin Chen.
"Aaaaaaarrg,"
Jerit jendral Wei dari dalam puing puing bangunan, lalu dia kembali berdiri dan melayang ke arah Lin Chen.
"Bajingan kamu anak muda, akan aku hancurkan tubuhmu," seru jendral Wei dengan emosi yang meluap luap, lalu dia mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan dan kembali menyerang Lin Chen.
Lin Chen yang melihat jendral Wei kembali menyerang pun tidak tinggal diam, dia juga mengeluarkan satu buah pedang dari cincin penyimpanan nya, lalu menyambut serangan dari jendral Wei.
Traaang Traaaang Traaang
bunyi senjata terdengar ketika senjata Lin Chen dan jendral Wei beradu.
Booooomm Booooomm Booooomm