Di dalam bibirnya ada sedikit aroma alkohol.
Pei Qiqi perlahan melingkarkan tangan kecilnya ke leher pria tersebut…
Di dalam mobil itu penuh dengan aroma alkohol, namun juga terasa sedikit manis.
Sopir di depan yang malang tidak berani bergerak sama sekali, takut mengganggu dua orang yang ada di belakang.
Tang Yu yang masih memiliki sedikit kesadaran, dia sudah berencana untuk menyisakan adegan selanjutnya di rumah.
Sambil setengah menggendongnya, dia menciumnya dan menendang pintu kamar hingga terbuka. Dia menekan wajah kecil Pei Qiqi dan berkata, "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi."
Pei Qiqi bersandar dengan lemah di pintu, tatapannya mulai kabur.
Setelah selesai melakukannya.
"Qiqi…" Tang Yu memanggil namanya dengan suaranya yang serak.
Pei Qiqi menggigit bibirnya, dua bulir air mata yang masih menempel di bulu mata panjangnya membuat orang iba saat melihatnya. Tangan kecilnya tanpa sadar mencoba merangkul leher Tang Yu, dia ingin membenamkan dirinya ke dalam pelukan pria itu.
"Tang Yu, dingin!" Dia menenggelamkan wajahnya masuk ke dalam leher Tang Yu dan berkata dengan lembut.
Tang Yu dengan susah payah menghembuskan napas, lalu menggendongnya masuk ke kamar mandi.
Malam-malam selanjutnya masih sangat panjang, panjang sampai Pei Qiqi tidak memiliki waktu untuk memikirkan cinta lamanya…
Pei Qiqi bangun keesokan harinya pada pukul 10.
Dia membuka mata dan melihat seraut wajah tampan di hadapannya. Melihat Tang Yu yang belum bangun membuatnya sedikit tidak menyangka.
Tang Yu sangat tampan, melihatnya dari dekat seperti ini membuat hatinya bergejolak.
Terutama hidungnya yang mancung terlihat seperti seorang bangsawan, ditambah dengan bibirnya yang tipis dan indah. Biasanya wajahnya terlihat sedikit tajam, tapi sekarang terlihat jauh lebih muda dan lebih hangat…
Pei Qiqi kemudian mengerutkan bibirnya karena teringat dengan kejadian semalam, wajahnya mulai memanas. Dia ingin bangun, tapi sebuah tangan besar tiba-tiba menariknya masuk ke dalam pelukannya lagi, tangan kecilnya saat itu kebetulan menekan bahunya.
Dia lalu hendak menarik tangannya tapi ditahan oleh Tang Yu.
"Sudah bangun?" Suara Tang Yu terdengar serak dan rendah.
Pei Qiqi mendesah sejenak dan membuat Tang Yu tertawa lalu memeluknya erat. Dia memeluknya seperti sedang memeluk mainan kecil.
Ah… gadis muda sekecil ini, selucu ini, dan selembut ini, dia nyaris tidak ingin melepaskannya.
Dia juga tidak pernah tahu kalau hal ini akan begitu menarik…
"Bagaimana ini?" Dia sengaja menggoda mainan kecilnya itu dengan sedikit tawa lirih, "Pei Qiqi, kamu harus bertanggung jawab padaku!" Ujar Tang Yu sambil memegang wajah Pei Qiqi.
Wajah Pei Qiqi semakin panas, dia tidak berani melihatnya.