webnovel

Bertemu Orang Jahat (3)

Editor: Wave Literature

Beberapa saat kemudian, dia merendam tubuhnya di air hangat dalam bak mandi, lalu menatap permukaan air dan membuat pikirannya perlahan melayang.

Dijual pada Tang Yu tidak sama seperti yang dibayangkannya. Dia mengira dirinya akan sangat tersiksa, tapi… yang di luar dugaannya, dia merasa jika Tang Yu sama sekali bukan orang yang sulit untuk didekati, bahkan pria itu juga sedikit perhatian dengannya.

Pei Qiqi mengusapkan air ke wajahnya, berusaha mengembalikan kesadaran.

Pei Qiqi akhirnya tetap terkena flu, dia terus bersin, wajahnya terlihat pucat, hidungnya terlihat merah.

Saat dia keluar dari kamar mandi, di meja makan sudah tersaji empat macam lauk dan satu mangkuk sup, semuanya termasuk makanan dengan rasa yang ringan.

Tang Yu duduk di ruang makan, satu tangannya memegang majalah. Setelah melihat Pei Qiqi, dia menutup majalahnya dan bertanya datar, "Seingatku setelah jam 3 sore kamu sudah tidak ada pelajaran, kan? Kenapa malam sekali baru pulang?"

…Seingatku kamu juga bilang hari Jumat dan Sabtu baru kemari, kenapa setiap hari aku melihatmu di rumah… Ini adalah isi batin Pei Qiqi, tapi dia tidak berani mengatakannya langsung.

Dia berjalan pelan dan duduk di sana, sorot matanya terlihat waspada dan sangat berhati-hati saat menjawab, "Aku pergi bekerja."

"Bekerja?" Tang Yu mengambil sumpit dan mulai makan, dia terlihat seperti sedang mengobrol biasa dengannya.

Dia yang seperti ini tidak terkesan asing, Pei Qiqi juga tidak begitu tegang lagi dan mengangguk, "Iya."

Tang Yu terlihat sedikit tertegun, "Nanti setiap bulan aku akan memberimu seratus ribu yuan untuk uang hidup."

Maksudnya sangat jelas, itu hanya untuk mencegahnya muncul di depan umum… Pei Qiqi menggigit bibirnya, tangannya memegang sumpit tapi dia tidak makan, suaranya berubah sangat kecil, "Aku ingin bekerja…"

Dia tidak melanjutkan perkataannya, tapi Tang Yu juga sudah mengerti…

Tang Yu masih terlihat tenang, dia sengaja ingin membicarakan kehidupan dan impian dengan peliharaan barunya ini, "Tidak ingin ikut denganku selamanya?"

Pei Qiqi menatapnya tidak bicara.

Sebenarnya kalau tidak membicarakan topik ini, siapa pun juga tahu kalau dia tidak akan terus mengikutinya.

Tidak usah membahas Tang Yu kelak akan menikah, bahkan dirinya sendiri suatu saat akan menua dan kehilangan kecantikannya… Saat Tang Yu berada di usia paruh baya, yang mana itu adalah saat paling kaya akan aura lelaki, dia sudah tidak segar lagi, kelak pasti akan ada orang yang menggantikannya.

"Kalau kamu ingin kerja, kerja saja, tapi aku akan tetap memberimu uang… dan memastikan kalau hari-hari kerjamu lebih menyenangkan." Tidak disangka Tang Yu akan berkata seperti ini.

Mata Pei Qiqi terasa panas, tenggorokannya seperti tersedak… perasaan seperti ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Walaupun baginya ini adalah masalah kecil, tapi bagi Pei Qiqi ini adalah kehangatan yang jarang dia dapatkan selama dia berada di dunia ini.

"Tuan Tang…" Setelah bersusah payah akhirnya suaranya keluar juga, dia bukan menginginkan harta, tapi dia benar-benar merasakan Tang Yu memperlakukannya dengan sangat baik.

Tang Yu meletakkan sumpit di tangannya, dia mengusap kepala Pei Qiqi dengan tangan besarnya, suaranya terdengar hangat dan dalam, "Aku tidak bisa bilang kalau tujuanku bersama denganmu sangat mulia, tapi aku… anggap saja kita hidup bersama selama beberapa waktu, ya?"

Pei Qiqi hanya menatapnya.

Tang Yu pasti memiliki alasannya sendiri, selama ini dia tidak pernah menyentuh wanita, Pei Qiqi adalah yang pertama. Identitasnya juga membuatnya tidak berpikir untuk menikahi Pei Qiqi, mungkin awalnya dia tidak serius, juga tidak pernah bersungguh-sungguh, tapi sekarang Tang Yu memiliki perasaan padanya…

Tapi hanya ini saja yang bisa dia berikan untuk Pei Qiqi.

Akhirnya dia tertawa, "Nanti kamu bisa memanggilku Tang Yu."

Pei Qiqi menjawab singkat lalu menunduk untuk makan. Flu membuatnya tidak punya nafsu makan, Tang Yu juga tidak memaksanya dan hanya menyuruhnya istirahat lebih awal.

Pei Qiqi langsung berbaring di tempat tidur setelah minum obat flu. Dia menarik selimut dan melihat lampu ruang tamu belum dimatikan…

Apa dia belum bersiap untuk pergi?