18 Dia sudah bercerai

Andra pulang kembali membawa anak-anak mereka. Nisa amat kesal dengan kejadian tadi. Dia ingin melepaskan diri dari ikatan ini selamanya, agar Andra tidak selalu mengganggunya.

Nisa pernah mengurus surat perceraian mereka, tapi untuk mengurus surat perceraian, dibutuhkan surat nikah, sementara surat nikahnya ditangan Andra, jadi dia belum bisa mengurus nya sebelum mendapatkan surat nikah itu, atau dia harus membuat surat keterangan bahwa mereka telah menikah, tapi mereka menikah tidak di kota ini, jadi dia harus mencari waktu luang ke tempat mereka menikah dulu, dan mendapatkan surat keterangan dari KUA tempat mereka menikah dulu .

....

dalam perjalanan pulang, Andra selalu saja memikirkan bagaimana cara mendapatkan hati istrinya lagi. Bahkan jika Nisa ingin dia meninggalkan Keisya itu tak menjadi masalah untuknya, Dia benar-benar sangat menyukai Nisa saat ini.

....

Setelah tamu itu pergi, Aditya masih di introgasi Ibunya, tentang siapa wanita yang dia sukai. karna dia tak pernah mengenalkan seorang wanita pada orang tuanya, kecuali sepuluh tahun yang lalu dia pernah menceritakan seorang gadis yang selalu membantunya di kampus, tapi akhirnya Aditya kecewa karna gadis itu menikah dengan pria lain sehingga Aditya kabur ke luar negri.

"Aku hanya mencintai satu orang, dari dulu hingga sekarang. Aku tak akan menikah dengan orang lain. " Jawab Aditya

"Apakah gadis yang pernah kamu ceritakan dulu? " Tanya Ibunya lagi.

"Iya Ibu.. "

"Ibu tak akan mengizinkan kau merusak rumah tangga orang "Jawab ibunya marah

"Dia sudah bercerai.." Jawabnya singkat.

"Kau ingin menikahi seorang janda? Mau ditarok di mana muka keluarga kita? " Kata Ayahnya ikutan marah.

" Tapi aku tak ingin menikahi perempuan lain". Jawabnya tegas.

" Baiklah... berapa orang anaknya? " Kata ibunya menahan amarah

"Tiga.. " Jawab Aditya singkat.

"Tiga orang? " Ayahnya hampir berteriak.

"Kau benar-benar.. tak bisa berfikir apa? "Sambung ayahnya lagi.

"Ayah.. Ibu... jika aku tak kenal dia, mungkin aku tak akan seperti sekarang. Apa Ayah dan Ibu tau, kalau aku selalu di buli waktu itu? Apa Ayah Ibu pernah mendengar keluh kesahku? Apa Ayah Ibu pernah ingin merubah penampilanku? kalian hanya menuntut aku menjadi anak yang cerdas, terdepan dalam prestasi tanpa memikirkan bagaimana perasaanku. Pernahkah Ayah dan Ibu menanyakan bagaimana hari-hari yang aku jalani? Aku hampir saja putus asa, sampai akhirnya dia datang dan merubah hidupku. Jika penampilanku masih seperti dulu masih adakah wanita yang ingin mendekatiku seperti sekarang? " Tanya Aditya.

kedua orang tuanya hanya terdiam, mereka memang sadar akan kesalahan mereka, tapi bagaimana mungkin mereka akan menikah putra mereka dengan seirang janda yang mempunyai tiga orang anak.

"Baiklah.. bawa dia besok ke sini. " Kata Ayahnya.

"Apa Ayah dan Ibu akan memarahinya? Dia masih belum mau menerimaku lagi, karna dia merasa tak pantas, jika Ayah akan memarahinya.. usahaku akan semakin sulit. " Jawab Aditya sedih.

"Kami hanya ingin tau siapa dia, bawa dia ke sini". Sambung ibunya.

" Baiklah.. besok akan ku bawa, aku pulang dulu" Kata Aditya.

"Kau akan pulang ke mana? Bukankah ini rumahmu? "Tanya Ibunya.

"Aku akan ketempatku Ibu.. " Lalu aditya menyalami kedua orang tuanya.

"Mas... bagimana ini? apa kita akan membiarkan dia menikahi seorang janda? Punya anak tiga lagi? "Kata Ibunya risau.

"Gimana lagi ? Kamu lihat kan dia tak mau menikahi wanita lain, aku sudah semakin tua, aku harus bisa meyakinkan kalau dia bisa melanjutkan generasi kita. " jawab suaminya.

Mereka saat ini berusaha menerima, meskipun terasa berat, yang penting putra mereka menikah dan punya seorang anak.

...

Aditya merasa lega karna dia telah menceritakan tentang wanita yang di cintainya pada orang tuanya, mudah -mudahan orang tuanya tidak terlalu keberatan, karna mereka juga telah mengetahui siapa wanita itu, dan mereka menyukai Nisa sebagai karyawan mereka.

Sesampai di Apartemen nya, Aditya langsung ketempat Nisa, Wajahnya amat gembira karna dia telah menceritakan tentang Nisa , tapi wajah Nisa amat muram, Aditya heran melihatnya dan bertanya.

"Ada apa denganmu? "

"Andra tau alamatku, tadi dia membawa anak-anak ke sini. " Jawabnya kesal

"Apa kau tak ingin berpisah darinya? "

"Tentu saja.. aku tak nyaman dengan perlakuannya, tapi bagaimana caranya.. aku harus mendapatkan surat nikahku dulu bary bisa mengurus perceraian ku". Kata Nisa sedih.

"Coba minta padanya, katakan saja untuk mengurus sesuatu. " Usul Aditya.

"Aku akan coba bicara baik-baik dengannya. " Kata Nisa lagi.

"Baiklah.. mudah -mudahan berhasil. Aku ke sebelah dulu, sudah larut". Kata Adit, lalu meninggalkan tempat Nisa.

.....

Dirumah Andra, Laki-laki itu kaget, karna melihat kedua orang tua nya telah ada di sana, Keisya berdiri terpaku di sudut ruangan, sementara Ibunya tampak sangat marah melihat kehadirannya.

Wajahnya langsung pucat pasi, ketiga anaknya langsung memeluk nenek mereka.

"Mana Ibumu? "Tanaya nenek pada Elang.

"Ayah sudah mengusirnya" Jawab Elang sambil melirik ayahnya.

Ibu Andra sangat marah..lalu melanjutkan pertanyaannya.

"Dimana Ibumu sekarang? "

" Ibu telah bekerja lagi nek.. Ibu meminta kami untuk ikut, tapi Ayah tidak mengizinkannya. " Jawab Elang.

"Baiklah.. kemasi pakaian kalian sekarang.. nenek akan antar pada ibumu" kata neneknya.

Mereka dengan gembira pergi kekamarnya dan mengemasi pakaian mereka.

"Ibu.. apa yang Ibu lakukan? mereka anak-anakku" Kata Andra.

"Tapi Nisa adalah Ibu mereka. Kau bukan ayah yang baik" Kata Ibunya Andra.

Mereka lalu pergi meninggalkan rumah itu, dan menanyakan pada Elang dimana tempat tinggal ibu mereka tinggal.

Andra menjadi semakin kesal, usahanya untuk mendekati Nisa semakin sulit jika anak-anak sudah tidak bersamanya.

avataravatar
Next chapter