webnovel

Dia butuh otakmu, bukan tubuhmu.

"Baiklah... Kau hanya menginginkan anakmu saja atau dengan suamimu sekalian, aku tidak peduli, yang terpenting bagiku sekarang, kau merubah penampilanmu itu. kau tau? bentukmu lebih tua dari usiamu" Kata Aura kesal.

" Bagaimana caranya? " Tanya Nisa bingung.

" Apanya yang bagaimana caranya, besok aku akan membawamu ke klinik kecantikan, kau harus merawat tubuhmu, dan mulai besok, aku akan mengatur pola makanmu dan akan membawamu berolah raga" Kata Aura semangat.

" Tapi aku tak punya uang," Katanya lirih.

" Tapi kau punya aku" kata Aura sambil memegang tangan Nisa.

" Sekarang kau pergi mandi dulu, aku tak tahan mencium bau badanmu. " Kata Aura.

Nisa hanya bingung, dia sama sekali tak punya pakaian ganti.

" Jangan Khawatir.. aku punya baju yang sesuai denganmu.

.....

Hari sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Tiba-tiba Andra ingat akan Nisa yang masih diluar, laki-laki itu segera keluar, dia hanya menemukan beberapa lembar uang ratusan ribu tergeletak di lantai. Matanya menyapu sekeliling, tapi dia tidak menemukan sosok wanita itu.

Dia merasa cemas juga, walau bagaimanapun, wanita itu pernah menjadi pujaannya. Dan wanita itu tetap ibu dari anak-anaknya. Dia sengaja mengunci ke tiga putra mereka agar Nisa tidak benar-benar pergi dari rumah ini, ternyata.. dia benar-benar pergi tanpa membawa apapun.

Melihat Andra yang berada di luar, perempuan itu menghampirinya kemudian bergelayut manja di tangannya.

"Mas.... ngapain di luar malam-malam begini apa tidak dingin?" Katanya manja.

Andra hanya diam dan masuk ke dalam. entah kenapa saat ini dia mencemaskan Nisa, padahal kemarin-kemarin dia sangat ingin membuang wanita itu.

.....

Pagi hari nya Aura sudah mendengar Nisa sangat sibuk di dapur.

" Apa yang kau lakukan? "

" Aku sedang memasak" Jawabnya heran karna temannya ini tidak tau apa yang sedang dia lakukan.

Aura melihat apa yang di masaknya, tiba - tiba dia melihat Nisa menangis, sambil. membelai punggung wanita itu, Aura berkata.

" Sudahlah... aku yakin, nantinya semua akan baik-baik saja. "

" Aku tidak bisa tenang, apakah mereka akan. memberi makan dan mengurus anak-anakku dengan baik, aku harus mencari pekerjaan secepatnya, agar aku bisa membawa ketiga putraku bersamaku.

Lalu Aura memeluk sahabatnya ini agar sedikit tenang.

" Aku akan membantumu sekuat tenagaku. Setiap hari, kita akan kesekolah anak-anakmu, kau akan bertemu dengannya setiap hari. " Kata Aura menenangkan sahabatnya. "

....

Di tempat Andra, Pria itu telah bangun, dia mendapati perempuan itu masih terlelap di sampingnya, hal yang tak pernah di jumpai saat bersama Nisa, karna begitu dia bangun, Nisa sudah berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka, kemudian dia teringat kepada ketiga putranya, Andra berlari keluar, dia telah melihat putra -putranya mengelilingi meja makan yang kosong.

Hatinya sedikit perih melihat ini, kenapa dia mau saja mengikuti kehendak perempuan itu yang ingin tinggal di rumahnya, sehingga dia tega mengusir istrinya yang telah dinikahinya hampir sepuluh tahun ini.

" Mas... kau sudah bangun? " katanya masih dengan nada manja, kemudian dia melihat ke tiga putra Andra dengan pandangan jijik.

" Bisakah kau membuat sarapan untuk kami? " Tanya Andra.

" Aduh... ngapain repot -repot.. kenapa nggak di beli saja" Katanya kesal.

" Terserahlah.. pokoknya aku dan anak-anakku makan" jawabnya kesal.

Melihat Andra yang kesal dia melembut. "Baiklah, mana uangnya? Sini ku beli? " katanya sambil mengulurkan tangan.

" Uang apa lagi? semua uangku sudah aku berikan padamu. kau tau? aku hanya memberikan lima juta rupiah setiap bulannya pada Nisa, dia dapat mengatur semuanya, sedangkan padamu, aku memberikan lebih dari dua puluh juta setiap bulannya. Aku bukan orang kaya" Katanya setengah berteriak.

dengan cemberut dia pergi keluar untuk membeli makanan.

Sesampai dia di rumah, dia meletakkan makanan itu di atas meja dengan kesal. ketiga anak-anak itu tidak mau menyentuh makanan itu, mereka kembali ke kamarnya, melihat itu Andra sedikit kesal, dan memarahi mereka, tiba-tiba Angga putra Bungsunya menangis, dia langsung berhenti marah karna khawatir akan menakuti putranya.

Elang langsung memeluk adiknya dan memandang ayahnya dengan tatapan. kebencian. Andra melihat tatapan itu, dan berkata..

" Jika kalian tidak makan, kalian akan sakit" katanya lembut.

" Mulai besok, aku akan membawa Angga ke sekolah tiap hari, aku tak ingin dia tinggal dengan orang itu di rumah. dan aku tidak mau makan apapun darinya.

" Baguslah" Jawab wanita yang sudah berdiri di belakang Andra.

....

Hari ini, Aura membawa Nisa untuk perawatan, dan membelikan beberapa pakaian untuknya, dia berencana akan membawa Nisa kembali bekerja di perusahaan tempat Nisa bekerja dulu, Aura tau, Nisa akan di terima kembali dengan senang hati.

" Kenapa kau membelikanku sebanyak ini? Tanya Nisa,

"Kau akan mulai bekerja besok, Direktur masih sering menanyakanmu, kapan kau akan kembali. " jawab Aura.

" Tapi... apa mungkin dia akan mau menerimaku bekerja dengan tubuh seperti ini? " Tanya Nisa sedih.

" Dia butuh otakmu, bukan tubuhmu" Jawab Aura.

Next chapter