Selama kehamilannya, Rini tidak sedikitpun menggunakan uang hasil kerjanya sebagai wanita penghibur. Dia ingin janin yang di kandungnya diberi makan dengan nafkah halal hasil dia bekerja di tempat adik Yayuk.
Setelah dua hari memperhatikan butik batik Sinta dan alamat rumah Dinda. Akhirnya Rini putuskan untuk menitipkan anaknya pada Dinda meizura yang saat itu juga sedang hamil, berharap kebaikan hati Dinda yang mau merawat bayinya juga, berbagai asi untuk anaknya.
Uang yang dimiliki Rini, sudah semakin sedikit, dari pemilik kosan Rini diberitahu seorang dukun beranak yang kebetulan tinggal tak jauh dari rumah Dinda. Rini pun terpaksa melahirkan alakadarnya dengan dibantu dukun beranak, seorang anak laki-laki yang begitu mirip dengan Gunawan dia lahirkan bertepatan dengan azan Subuh.
Saat fisiknya kuat untuk dibawa berjalan, Rini pun pulang dengan menaiki ojek dan menggendong bayi merahnya yang hanya berselimut kain usang milik mbok dukun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com