webnovel

TANGGUNG JAWAB IBU DENGAN EMPAT ANAK

Seiring berjalannya waktu, kehidupan rumah tangga tanpa adanya peran seorang bapa dikeluarga, memang cukup berat, tanggung jawab yang besar ditanggung oleh ibu sendirian. Mengurus empat orang anak, apalagi mengurus kedua anak laki-laki yang masih masa pertumbuhan dan puber, luapan emosi sedang tahap berkembang, bandel, keras kepala, sifat-sifat buruk lainnya.

Masih ada kakek dan nenek yang selalu membantu perekonomian dan selalu memberikan wejangan-wejangan. Ikut serta dalam mendidik dan membimbing kita semuanya sekeluarga. Sosok seorang Ayah, tidak akan pernah muncul, datang dan hadir dirumah nenek dan kakek, pada saat itu dan selamanya.

Dikarenakan kebencian yang sangat mendalam terhadap ibu, kakek dan nenek. Sebagai anak, juga tidak mengetahui apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Tidak ada yang bercerita sedikitpun dari pihak ibu, nenek maupun kakek, penyebab berpisahnya ayah dan ibu, semuanya di kubur sampai keliang lahat tanap ada yang mengetahui kisah sesungguhnya

Dan pengalaman yang tidak terlupakan dari kakak pertama yaitu pada saat ulang tahun jakarta, jaman dulu mungkin sangat terkenal dengan nama malam muda mudi, jadi ajang berkumpulnya anak-anak tanggung, dewasa, remaja, ABG, dari berbagai usia dan umur untuk merayakan acara tersebut, otomatis banyak juga kejadian buruk lainnya, yang selalu mereka lakukan minum-minum sampai mabuk-mabukan.

Pada saat itu kebetulan kakak tertua yang akan pergi ke acara malam muda mudi, tidak diperbolehkan pergi untuk merayakan acara tersebut, kemudian langsung melawan dengan cara menggunting bajunya sendiri sampai kecil dan merobek baju yang akan digunakan untuk pergi ke acara malam muda mudi, biasanya ditutup dengan acara pesta kembang api dan selalu diselenggarakan di Monas, Jakarta.

Kakak pertama sangat mudah bergaul dan mempunyai orang tua angkat, yang setiap saat bisa sebagai tempat berlindung dan menceritakan semua keluh kesah, posisi rumah berada dibelakang rumah.

Jadi kalau lagi marah dan emosi atas semua kejadian yang ada dirumah, langsung pergi kebelakang rumah untuk mengadu dan cerita, kepada kedua orang tua angkat yang sangat menyayangi dan melindungi.

Kalau kakak laki-laki yang nomor tiga, agak bandel karena punya teman, lingkungan sekolah yang sering tawuran, dari jaman dulu STM Penerbangan sudah terkenal, sering melakukan tawuran dengan sekolah lain, padahal jurusannya cukup terkenal dimasa dulu.

Dikarenakan keseringan tawuran, pernah sekali masuk penjara, oleh pihak kepolisian karena berantem, tawuran terus menerus dengan SMA Negri yang berlokasi di sekitarnya.

Dari dulu sudah terkenal, di semua sekolahan, sering tawuran antar sekolah, antar gang, sepertinya memang lagi musim, dan merupakan masa gejolak emosi di masa remaja.

Pada saat masa remaja, kalau emosi tidak ada pelampiasan, seperti jaman milenial sekarang, dan tawuran merupakan bagian dari aktifitas sehari-hari yang sering dilakukan, polisi dan masyarakat sekitar yang agak kerepotan untuk melerai. Kakak ketiga termasuk orang yang sangat ditakutin oleh teman-teman, sebagai jagoan dikawasan Cideng dan Tanah Abang.

Begitulah suka duka, melihara anak-anak tanpa adanya seorang suami yang mendampingi, termasuk mencari nafkah. Sebagai anak perempuan tidak ada yang berulah dan berkelakuan buruk sama sekali.

Sebagai adek, tidak ada yang pernah gangguin sama sekali, karena takut sama kedua abang-abangnya. Dampak negatif nya, tidak ada laki-laki yang berani mendekati, karena sudah takut terlebih dahulu untuk menghadapai kedua abangnya.

Sebagai adik dari abang-abang yang jagoan, ahirnya selalu bertemu dengan berandalan, yang suka keluar masuk penjara, yang suka berkelahi, suka mabok-mabokan, suka bikin onar. Semuanya sudah terbiasa, merupakan kegiatan sehari-hari dari lingkungan kedua abang nya. Kebetulan lokasi rumah juga dekat dengan pasar Tanah Abang

Begitulah suka duka jadi anak yang paling bungsu, selalu kena imbas dari perilaku kakak dan abang-abangnya. Dan kondisi saat ini Kakak kedua dan ketiga sudah meninggal, termasuk Ibu. Keberadaan Kakak pertama, sudah tidak tau lagi, dimana rimbanya sebab sudah putus hubungan, sekitar tiga puluh tahun yang lalu. Selama ini memang selalu hidup sendirian, tanpa punya kakak, saudara, teman dan sahabat, sebagai tempat curahan.

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Ana_Ani_Anucreators' thoughts