webnovel

Kisah Air & Api-Petualangan Cinta Air dan Api

Buku 2 Kisah Air & Api ini banyak bercerita tentang bagaimana kedua tokoh sentral dalam kisah ini berpetualang mencari murninya cinta sejati. Petualangan yang dilakukan begitu dinamis dan dramatis. Penuh dengan bahaya dan tipu daya. Menemui berbagai macam muslihat dan pertarungan yang luar biasa. Termasuk bagaimana ilmu-ilmu langka intisari dari bumi dan kehidupan yang akhirnya muncul lagi ke dunia persilatan. Air, api, udara adalah komponen ilmiah utama penguasa kehidupan. Tanah, kayu dan besi adalah komponen ilmiah pendukung yang tidak kalah pentingnya bagi kehidupan. Jika berdiri sendiri, komponen komponen tersebut bisa bermanfaat dan bisa juga bermalapetaka. Jika digabungkan, maka manfaatnya berlipat-lipat dan malapetakanya bisa dihilangkan. Munculnya kerajaan baru di pesisir selatan jawa yang didukung oleh penguasa gaib laut selatan, membawa cerita seru seputar pemberontakan, sihir dan ketakutan. Tokoh-tokoh lama dan baru saling bergelut dalam intrik dan ambisi yang tak berkesudahan. Perebutan mustika naga api adalah puncak pertama dari kehebatan petualangan dalam buku ini. Diharu-biru oleh pengorbanan luar biasa dari sebuah cinta yang juga luar biasa. Darah dan airmata tumpah menjadi satu dengan rasa takjub dan indahnya sebuah perjuangan demi cinta. Latar belakang sejarah dari perang dingin antara Majapahit dan Galuh Pakuan memuncak dalam sebuah alur cerita heroik yang dipenuhi dengan petir, hujan badai, dan sentuhan dramatis dari pengabdian. Mempertahankan harga diri menjadi pilihan utama. Lebih baik mati digulung tanah daripada hidup tapi menghirup udara belas kasihan. Kemarahan, murka, dendam, cinta, dan kasih setulus hujan kepada bumi, sangat dominan dalam petualangan yang menggiriskan hati. Memberikan arti sesungguhnya dari kata kemuliaan dan keindahan. Begitu mencekam perasaan hingga tangis saja bukanlah pilihan yang menenangkan, adalah intisari dari cerita yang tak mau untuk sudah saat ini.

mim_yudiarto · Fantasy
Not enough ratings
16 Chs

Bab 6

Cinta sejati tak pernah pudar tertelan masa

Cinta sejati tak bisa buyar hanya karena lupa dan alpa

Cinta sejati tumbuh di antara bunga

Cinta sejati tidak tumbuh di antara batu dan bata

Cinta sejati turun sebagai cahaya bulan

Cinta sejati bersedekah terhadap kehidupan

Cinta sejati selalu bercerita tentang manfaat dari sebuah kekhilafan

Ibukota Galuh Pakuan. Andika Sinatria dan Dewi Mulia Ratri telah kembali ke ibukota kerajaan. Membawa tawanan berharga Tiga Maut Lembah Tengkorak yang bisa menjadi kunci dalam memecahkan misteri kerajaan Lawa Agung yang dipimpin oleh Panglima Kelelawar.

Dewi Mulia Ratri merasakan kehidupannya berubah sejak Alka Awahita ada di sampingnya. Gadis ini merasa hidupnya menjadi lengkap. Alka membuatnya sangat bahagia. Pagi ini bahkan sejak matahari belum terbit, Dewi Mulia Ratri sudah disibukkan dengan mengurusi Alka. Memandikan, memberi makan dan bercanda. Mungkin karena telah mengalir dalam darahnya untuk mengasihi anak-anak, Alka menjadi sangat nyaman berada dalam pelukan Dewi Mulia Ratri. Bayi mungil itu cepat sekali terlelap jika berada dalam pelukan gadis cantik itu.

Siang ini, Dewi Mulia Ratri harus mendampingi Andika Sinatria untuk mengorek keterangan dari Tiga Maut Lembah Tengkorak. Tiga tokoh sesat Lawa Agung itu sudah menjalani pengobatan dari tabib istana. Luka-luka dalam yang diperoleh saat bertempur melawan Andika Sinatria dan Dewi Mulia Ratri sudah hampir pulih sepenuhnya. Terdapat aturan kerajaan yang menyebutkan, tidak boleh menyiksa pada saat pemeriksaan. Jika ada tawanan yang terluka, harus disembuhkan terlebih dahulu sebelum diperiksa.

Setelah memastikan Alka tidur dengan nyenyak, Dewi Mulia Ratri bergegas menuju ruang tahanan istana. Andika Sinatria sudah menunggu di sana bersama Ki Mandara, Pangeran Bunga dan Panglima Candraloka. Dewi Mulia Ratri menyapa semua yang hadir dengan sopan, kemudian duduk bersama mereka. Di hadapan mereka tiga orang tawanan duduk. Lengan mereka lunglai karena ditotok oleh Andika Sinatria agar tidak memberontak.

Pemeriksaan berlangsung cukup lama. Tiga Maut Lembah Tengkorak awalnya tutup mulut. Tak sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka. Melihat hal ini, Pangeran Bunga menjadi tidak sabar. Tubuhnya melesat ke para tawanan dan tangannya bergerak dengan cepat. Tubuh ketiga orang itu menegang sejenak, lalu sejurus kemudian kerenyit kesakitan tampak di wajah-wajah yang kejam itu. Andika Sinatria tidak sempat mencegah, pangeran ini menoleh kepada gurunya. Ki Mandara hanya mengangguk kecil. Sedangkan Panglima Candraloka hanya diam tanpa sepatah katapun terlontar.

Hanya Dewi Mulia Ratri yang kelihatan kesal melihat perbuatan Pangeran Bunga lalu maju ke depan untuk membebaskan pengaruh totokan di syaraf yang menyakitkan tersebut. Pangeran Bunga berniat mencegah namun Dewi Mulia Ratri bertolak pinggang menantang pangeran itu. Setelah dilihatnya Pangeran Bunga mengurungkan niatnya, Dewi Mulia Ratri kemudian menghadap tiga tawanan tersebut sambil mengebutkan lengan bajunya.

Ketiga tawanan itu terlihat kaget bukan kepalang. Di hadapan mereka berdiri sang pimpinan tertinggi, Panglima Kelelawar. Panglima jadi-jadian hasil ciptaan sihir Dewi Mulia Ratri. Gadis itu kemudian memberi isyarat kepada Andika Sinatria untuk memulai pertanyaan. Tiga orang tawanan itu seperti kerbau dicocok hidungnya. Setiap pertanyaan Andika Sinatria, Ki Mandara dan Panglima Candraloka, dijawab dengan lancar dan jelas. Tidak ada satupun yang tidak dijelaskan oleh ketiga tawanan itu.

Pengeran Bunga yang kesal bukan main melihat keberhasilan Dewi Mulia Ratri, bersungut-sungut dan semakin menyimpan dendam kepada gadis cantik itu. Dia hanya menyaksikan saja saat semua keterangan yang diberikan oleh tiga tawanan itu mengalir lancar.

Berdasarkan penjelasan Tiga Maut Lembah Tengkorak, Kerajaan Lawa Agung yang dipimpin oleh Panglima Kelelawar bermarkas di sebuah pulau terpencil laut selatan. Sebuah pulau yang selalu tertutup kabut dan tidak akan mungkin didatangi manusia biasa karena dilindungi oleh sihir luar biasa Ratu Laut Selatan. Bahkan untuk menuju tempat itu, hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya.

Jika ada yang ingin mendatangi pulau itu harus menggunakan perahu khusus yang telah dimantrai oleh Nini Cucara, orang kepercayaan Panglima Kelelawar yang mempunyai kemampuan sihir sangat tinggi. Jika tidak, sudah bisa dipastikan akan tersesat di lautan yang sangat luas, atau mungkin menabrak karang-karang tajam yang tidak nampak di permukaan. Selain itu perairan yang mengelilingi pulau misterius itu dipenuhi oleh hiu-hiu ganas.

Keterangan lain yang lebih mengejutkan muncul ketika Ki Mandara menanyakan siapa saja tokoh-tokoh dunia persilatan yang menjadi kepercayaan Panglima Kelelawar. Tiga tawanan itu menyebutkan Resi Amamba yang lebih dikenal dengan julukan Resi Bertangan Baja, Nini Cucara seorang ahli sihir yang merupakan salah satu murid dari Ratu Selatan, Bimala Calya putri angkat sang panglima, Raja Iblis Nusakambangan yang juga telah menjadi sekutu, dan yang paling mengejutkan adalah Ratu Laut Selatan sendiri seringkali menampakkan diri di pusat Kerajaan Lawa Agung.

Andika Sinatria lalu menyadari sesuatu. Keterangan yang pernah didapat dari seorang gila mengenai seorang nenek dan cucunya yang mengerikan pastilah Nini Cucara dan Bimala Calya. Pantas saja, saat dia dan Dewi Mulia Ratri menelusuri jejak-jejak markas Lawa Agung di pantai selatan, sama sekali tidak menemukan petunjuk. Rupanya pusat kerajaan itu berada di sebuah pulau misterius.

Pemeriksaan berakhir pada sore hari. Semua keterangan yang didapat sangatlah berharga. Ketiga tawanan dimasukkan lagi ke dalam ruang tahanan. Selanjutnya Andika Sinatria, Ki Mandara, Panglima Candraloka, Dewi Mulia Ratri, dan Pangeran Bunga berunding sejenak untuk menentukan langkah apa yang harus diambil. Gerakan kerajaan Lawa Agung sudah sedemikian berbahaya. Apalagi, kerajaan baru itu didukung oleh tokoh-tokoh sakti dunia persilatan. Yang paling menakutkan tentu saja adalah jika Ratu Laut Selatan benar-benar bergabung dengan mereka. Kekuatan ratu gaib itu sangat mengerikan. Selama ini kerajaan laut selatan tidak pernah mencampuri urusan daratan pulau Jawa. Namun kenapa tiba-tiba sekarang menjadi penyokong kerajaan baru Lawa Agung? Pertanyaan ini memenuhi benak para petinggi Galuh Pakuan.

Setelah memutuskan langkah-langkah yang harus dilakukan, seperti menyebar telik sandi sebanyak mungkin untuk memantau gerakan kerajaan baru itu, segera memanggil tokoh-tokoh sakti pasundan untuk bergabung dengan Garda Kujang, juga memperkuat perbatasan dengan Majapahit karena Sayap Sima mulai mengirimkan kekuatan inti ke daerah tersebut.

Diputuskan juga bahwa Andika Sinatria dan Pangeran Bunga akan melakukan perjalanan mencari Putri Anjani ke arah timur. Keterangan yang diterima Dewi Mulia Ratri dari Arya Dahana bahwa Putri Anjani sedang terluka dan ditinggal di Alas Roban membuat tujuan pencarian itu menjadi lebih pasti. Dewi Mulia Ratri akan menjaga istana selama kepergian Ki Mandara. Setelah itu gadis ini akan pergi juga ke arah timur dalam empat purnama ke depan. Karena pada purnama ke tujuh tahun ini, Naga Gunung Merapi akan muncul di permukaan kawah. Semua tokoh persilatan akan hadir di sana untuk mencoba peruntungan mendapatkan Batu Mustika Naga Api. Panglima Candraloka akan memantau perkembangan kerajaan Lawa Agung dan kondisi perbatasan Majapahit. Ki Mandara sendiri akan mendatangi Biang Iblis Ujungkulon untuk bergabung. Tokoh jahat luar biasa yang sakti ini menetap di sebuah tempat di Ujungkulon.

******