Saat Rifki tengah berada di ruangan rapat dari arah luar terdengar suara.
"Tuan Andika ingin meminta ijin untuk menemuimu"
"Biarkan dia masuk" Lalu dari pintu masuk seorang tengah baya masuk sembari membawa sebuah berkas.
"Tuan kami dari departemen penelitian telah berhasil membangun saluran teleportasi tingkat rendah"
"Benarkah? secepat itu?"
"Itu karena para Gnome sangat ahli dalam penelitian seperti ini, mereka banyak membantu kita tuan" jelas Andika dengan senyum di wajahnya.
"Hemm aku tau para Gnome memang memiliki bakat dalam hal tehnologi, tapi kamu tak harus merendahkan diri juga"
puji Rifki ke arah Andika.
"Terima kasih pujiannya tuan"
"Baiklah kalau begitu, bangunlah portal itu, dan minta Pandora mengatur dimana portal akan di bangun. Lalu berapa jarak yang dapat di tempuh portal itu?"
"Untuk portal yang baru kami teliti, karna masih portal tingkat rendah itu hanya bisa membawa kita berteleportasi sekitar 100km tuan. Jika kita ingin melebihi itu, per 100km kita harus membangun pangkalan dan membangun portal baru untuk menempuh jarak yang lebih jauh, namun biaya untuk membuat satu portal tak murah"
jelas Andika dengan sedikit masam.
"Hemm baiklah laporkan kepada Pandora biarkan dia mengatur tentang pembangunan portal ini, sampaikan pula prioritaskan ke arah utara, barat, dan barat laut"
jawab Rifki tanpa menunjukkan kekecewaan atas jarak tempuh Portal itu.
"Baik tuan, hamba pamit undur diri"
"Yaa"
Setelah Andika keluar Rifki melanjutkan untuk mempelajari informasi tentang magic monster yang telah di berikan Pandora kepadanya.
.....
"Sudah hampir 9 bulan kita berkeliaran tanpa tujuan di hutan ini" Suara seorang wanita yang sedikit serak terdengar.
"Itu salahmu kenapa kau memilih Rima dari pada Via marea? jika saja kita di Via marea mungkin akan ada banyak desa desa atau kota, bahkan mungkin banyak pula ras beast juga" jawab temannya yang bersuara lebih lembut.
"Haayyy dengan kekuatan kita, jika kita ke Via Marea kita hanya akan menjadi mayat dasar bodoh" Jawab wanita yang bersuara serak tadi.
"Sudahlah kalian, kita sekarang hanya harus fokus untuk berburu, meski disini tak ada banyak desa atau kota, tapi ini adalah tempat berburu terbaik kalian tau. Bukankah kalian telah naik cukup banyak lvl?" Suara wanita lain yang sangat indah terdengar menengahi pertengkaran itu.
"Bisakah kalian sedikit tenang?. aku sedang memulihkan tenagaku untuk perburuan selanjutnya jika kalian masih saja ribut bagaimana aku bisa beristirahat?" Satu suara lagi terdengar.
"Bagaimana kau bisa tidur di dalam gua yang lembap dan dingin seperti ini?" Ada satu lagi suara yang terdengar centil.
Di sebuah gua di tengah hutan yang rindang ada sekelompok wanita yang cantik tengah beristirahat, itu adalah party dari 9 orang total. Mereka tengah memulihkan diri di sebuah gua kecil yang mereka temukan.
Pakaian mereka terlihat sangat mewah, mereka seperti seorang kesatria kerajaan. Di pundak sebelah kanan mereka ada sebuah gambar dari bunga matahari berwarna gelap.
Mereka adalah party SunSet dari Guild Bunga matahari hitam. Menerima misi dari kerajaan untuk berburu ke hutan Rima, mereka berburu terlalu jauh ke hutan hingga tersesat, meski mereka bisa saja keluar dari hutan itu kejadian yang buruk selalu saja terjadi.
Sudah hampir 10 bulan sejak mereka pergi menjalankan misi berburu, seharusnya jika para anggota guild pergi berburu dan tak kembali lebih dari 5 bulan guild akan pergi mencari mereka, namun itu berbeda karena baru baru ini tiba tiba Kota di penuhi oleh petualang petualang baru.
Karena mereka tak mengetahui informasi ini mereka ber 9 mengira guild sudah melupakan mereka yang mengakibatkan mereka berencana untuk mencari sebuah desa dan meminta bantuan ke desa tersebut.
Saat itulah tiba tiba dari luar gua itu terdengar sebuah teriakan.
"Kyaaaaaaa"
"Apa yang terjadi, itu suara anggi. Cepat siapkan senjata kalian"
Mereka yang berada di dalam gua mengambil peralatan mereka dan berlari ke luar. Saat mereka keluar dari gua betapa terkejutnya mereka, karena teman mereka yang bernama anggi...
"Kau!!! dasar wanita GILA"
"Benar kenapa kau harus berteriak hanya karena menemukan hal seperti itu sih, itu membuat kami khawatir"
"Tapi aku benar benar tak bisa menahan untuk tak memeluknya" jawab seseorang wanita yang memegang sebuah deger.
"Kau itu sekarang bertugas untuk mengawasi kita. Jika kau berteriak itu berarti keadaan darurat. Dan apa ini, kau hanya menemukan seorang anak srigala lucu dan berteriak karena ingin memeluknya? Kau wanita Gila"
"Hai kalian semua, kenapa kalian marah ke Anggi sih, Anjing kecil ini memang sangat lucu. Aku saja jadi ingin memeluknya. Kyaaa"
"Itu benar, itu benar. Sangat lucu, sangat lucu"
"huuuuh kalian memang selalu"
"Hai kalian, waspada, aku merasakan sesuatu yang aneh sedang mendekat"
Saat ke 9 wanita itu tengah meributkan seekor serigala berbulu putih yang di temukan Anggi tiba tiba dari arah sebelah kanan seekor serigala hitam yang sebesar sapi dewasa keluar.
Auuuuu
Lolongan srigala itu sangat kencang, membuat gendang telinga terasa seperti akan pecah.
Kedatangan srigala itu membuat ke 9 wanita itu kaget, untungnya mereka sudah membawa senjata mereka. Tanpa komando apapun salah seorang wanita yang memegang tongkat sirih mengeluarkan sihir instan.
Tiba tiba asap keluar dari bawah kerumunan itu dan menutupi mereka, bau dari asap itu juga sangat menyengat membuat srigala yang baru saja datang itu tersiksa.
Setelah tertutup asap itu seorang wanita yang memegang perisai di tangan dan sebuah longsword maju ke depan sembari memegang perisai di depan ubuhnya.
"Shield Charge"
Srigala yang terganggu karena bau dari asap itu terkena pukulan dari perisai itu dan membuatnya tertegun.
Setelah menstun targetnya wanita itu berteriak dan menghadap angkasa seperti memprofokasi srigala itu.
"Woaaaaaaa"
"Provoke"
Setelah srigala itu sadar dari efek tertegunnya dia terprofokasi oleh teriakan dari wanita itu dan mengayunkan kaki depannya ke arahnya. Wanita itu menjawab dengan mengangkat tamengnya ke udara.
"Block"
Kaki srigala itu memukul perisai dan terpental terkena efek.
"Pengembalian damage (Damage di kembalikan ke penyerang 1.5x)"
Kaki srigala yang terpental itu membuatnya kesakitan dan semakin marah srigala itu ke arah wanita itu. Setelah menahan serangan srigala itu wanita itu tak menunggu lebih lama dan mengayunkan longswrodnya ke arah srigala itu.
Sraaat
Suara seperti sayatan terdengar dari kaki kiri srigala, yang mengeluarkan sedikit darah ke tanah. Setelah Wanita itu menyerang dari dalam kabut tiba tiba keluar beberapa anak panah yang menuju ke arah srigala itu.
Jleeb Jleeb
Sekitar selusin anak panah menancap ke tubuh srigala tanpa bisa menghindarinya. Selain itu ada juga dua orang yang keluar dari kabut, satunya memegang sebuah deger dan satunya memegang sebuah tombak.
Mereka berlari ke arah kanan dan kiri, Kecepatan dari wanita yang memegang deger wanita yang di panggil Anggi sangat cepat. Dia sampai di belakang dari srigala itu dan menusukkan senjatanya ke arah paha belakang srigala. Srigala yang sudah mendapatkan pijakannya melompat ke sebelah kiri untuk menghindari serangan dari Anggi.
Namun sebelum dia bisa mendapatkan ketenangan, dari sebelah kiri wanita yang memegang tombak telah bersiap untuk menebasnya dengan tombak yang di pegangnya.
Sruuuut
Suara dari benda tajam membelah udara terdengar saat tombak di tusukkan ke arahnya. Keanehan terjadi saat itu, tiba tiba tubuh srigala yang sudah sebesar sapi itu membuka mulutnya dan bertambah besar lalu dia menggigit tombak yang di arahkan kepadanya dengan giginya yang saat ini sangat besar.
Menghadapi perubahan tiba tiba itu wanita yang membawa tombak tak ragu untuk melepas tombaknya dan bersalto ke belakang. Dari asap juga keluar sebuah bola hitam yang terbang ke arah srigala itu.
Srigala itu tak mempedulikan bola itu dan lagi lagi membuka mulutnya yang sekarang berukuran dua kali ukuran tubuhnya.
"Apa apaan srigala ini, kenapa sangat aneh" Fikir seorang wanita yang memakai pakaian putih dan membawa tongkat sihir kecil.
"Wahai dewi hutan, berkatilah kami dan beri kami kesehatan"
"Skill berkat dewi hutan"
"Meningkatkan movement speed 10%"