Della sedari tadi mondar mandir di ruang tamu rumahnya, dia sedang menunggu Papah dan Mamahnya yang tak kunjung pulang.
"Lama banget sih Mamah sama Papah." Gerutu Della.
Tidak sengaja, Della melihat sebuah amplop berukuran sedengan di atas meja.
Dia akhirnya mengambil amplop tersebut, Della membukanya secara perlahan. Dia sangat kaget saat mengetahui isi amplop tersebut.
Foto Irvan sangat jelas di dalam amplop tersebut, Della di buat bingung oleh tulisan di belakang amplop tersebut.
'Anakku cukup cocok untuk Della'
"Maksudnya apa?" Tanya Della, sambil mengeluarkan handphonenya untuk memfoto tulisan tersebut.
Della mengirimkan foto itu kepada Mamahnya, dia ingin tau kenapa ada foto Irvan itu di rumahnya.
Della
(Foto)
Mah, ini maksudnya apa?
Della gelisah sendiri, Mamahnya tak kunjung membalas chatnya.
"Jangan-jangan gue di jodohin lagi sama Irvan," ujar Della.
"Arghh ya nggak mungkin, kalau beneran gimana?" Tanya Della.
Bunyi notif handphone Della mengalihkan tatapan Della ke handphonenya. Dia dengan cepat langsung mengecek, siapa tau dapat balasan dari Mamahnya.
+62858***
Lo dimana?
Della
Ini siapa?
+62858***
Dimana?
Della
Lo siapa dulu?
Main nanya-nanya gue dimana
+62858***
Irvan
Lo dimana?
Della
Hah? Kok bisa punya
Nomor gue?
+62858***
G penting
Della
Ngapain nanyain
gue dimana?
+62858***
Jawab aja,
Lo dimana?
Della
Bawah kolong jembatan
+62858***
Ngapain?
Della
Cari kodok
+62858***
Gue serius!
Della
Gue juga serius!
+62858***
Sharelock!
Della
Dih ogah
+62858***
Ini penting,
Cepet sharelock!
Della
Mau ngapain sih?
+62858***
Nanti juga tau
Della
(Sharelock)
Read
Della menatap kesal pada pesannya yang hanya di read oleh Irvan.
"Bilang makasih kek, balas pake emot jempol juga nggak papa." Dumel Della.
"Ini Mamah juga kenapa sih, slow respon banget." Gerutu Della.
Saat sela hendak pergi ke kamarnya, bell rumahnya terdengar berkali-kali di pencet oleh seseorang.
Della berlari kecil untuk membukakan pintu utama rumahnya.
"IRVAN." Teriak Della, yang melihat Irvan di hadapannya sekarang.
"Ikut gue" ujar Irvan.
"Lo ngapain ke rumah gue?" Tanya Della.
"Gak usah banyak tanya," ujar Irvan.
"Ya nggak bisa lah, keberadaan Lo di sini tuh di pertanyakan tau nggak." Protes Della.
"Ikut gue," ujar Irvan, sambil menarik pergelangan tangan Della untuk ikut dengannya.
"Ihh pintu rumah gue belom kunci." Protes Della.
"Mana kuncinya?" Tanya Irvan.
"Ada di pintunya." Balas Della.
Irvan langsung melangkah mendekati pintu rumah Della, dia langsung mengunci pintu tersebut.
"Udah gue kunci," ujar Irvan.
"Mana kuncinya?" Tanya Della, sambil menyodorkan telapak tangannya.
"Biar gue yang simpen," ujar Irvan.
"Gue bisa simpen sendiri," ujar Della.
"Masuk mobil gue!" Suruh Irvan.
"Kita mau kemana?" Tanya Della.
"Rumah gue." Balas Irvan.
"What?!Ngapain?" Tanya Della.
"Ada orang tua Lo," ujar Irvan.
"Loh ngapain?" Tanya Della.
"Lo nggak tau?" Tanya Irvan.
"Iya." Balas Della.
"Udah sekarang Lo masuk," ujar Irvan, sambil mendorong kasar Della untuk masuk ke dalam mobilnya.
***
Sesampainya di rumah Irvan, Della langsung bergegas turun untuk menemui kedua orang tuanya.
Orang tua Della dan Irvan sedang duduk di ruang tamu, sambil berbicara yang sepertinya hal yang serius.
"Assalamualaikum," ujar Della dan Irvan.
"Waalaikumsalam." Balas mereka, Yang ada di dalam rumah Irvan.
"Della sini duduk," ujar perempuan paruh baya, yang Della yakin Mamah Irvan.
"Iya Tan." Balas Della, sambil duduk di salah satu sofa kosong.
"Della, kenalin ini Tante Maya. Mamahnya Irvan," ujar Rana, Mamah Della.
"Della, Tan," ujar Della, sambil tersenyum ke arah Maya.
"Kamu cantik sayang," ujar Maya, yang membuat Della tersipu malu.
"Saya Andra, Papahnya Irvan," ujar Andra, memperkenalkan dirinya kepada Della.
"Della Om." Balas Della, sambil tersenyum kepada Andra.
"Mah, ini ada apa sih?" Tanya Della, kepada Rana dengan lirih.
"Nanti kamu juga tau." Balas Rana.
"Tujuan kita kumpul di sini untuk membahas perjodohan kamu dengan Irvan, Della," ujar Andra.
"Papah sama Om Harun udah merencanakan dari lama sebenarnya Del," ujar Harun, Papah Della.
"Jadi bener dugaan Della?, Della sama Irvan masih kecil," ujar Della.
"Ini hanya perjodohan Della," ujar Harun.
"Della nggak mau, Irvan juga nggak mau kan?" Tanya Della.
"Iya, gue nolak." Balas Irvan.
"Kalian kok gitu sih?" Tanya Maya, yang tidak puas dengan jawaban Della dan Irvan.
"Mah, Irvan nggak suka sama Della," ujar Irvan.
"Kamu suka Irvan nggak Del?" Tanya Maya.
"Sedikit." Balas Della, jujur.
"Ada peluang buat kalian jatuh cinta," ujar Andra.
"Nggak." Balas Irvan, dengan cepat.
"Kalian bisa pendekatan dulu kok," ujar Rana.
"Iya, dalam waktu satu bulan kalian pendekatan dulu," ujar Maya.
"Irvan nggak suka deket dia." Balas Irvan.
"Irvan kamu mau nurut sama Papah kan? Pendekatan sama Della satu bulan ya," ujar Andra.
"Kalau tetep nggak deket?" Tanya Irvan.
"Perjodohan ini batal." Balas Harun dan Andra, dengan kompak.
"Oke." Balas Irvan.
"Kamu setuju?" Tanya Maya dengan sangat antusias.
"Pendekatan satu bulan, kalau tetep nggak deket perjodohan ini di batalkan," ujar Irvan.
"Kamu gimana Della?" Tanya Maya.
"Ikut Irvan aja." Balas Della.
"Bagus, semoga aja kalian dekat," ujar Maya.
"Aamiin" Balas mereka, kecuali Irvan dan Della tentunya.
"Ayo kita makan dulu," ujar Maya.
"Nggak usah May, aku sekeluarga mau langsung pulang saja. Hari ini kita mau ngerayain ulang tahun kakak aku." Balas Rana, yang di anggugki oleh Harun.
"Yaudah, titip salam buat kakak kamu ya," ujar Maya.
"Iya, nanti aku sampaikan." Balas Rana.
"Kita pulang dulu ya," ujar Harun.
"Iya, hati-hati di jalan calon besan." Balas Andra dan Maya, sambil terkekeh.
"Hahaha bisa aja kalian," ujar Harun dan Rana, sambil terkekeh.
"Tante, om, Della pulang ya," ujar Della.
"Iya Della, nanti kamu main ke sini lagi ya," ujar Maya.
"Iya Tan." Balas Della.
"Nggak mau pamit sama Irvan?" Goda Rana, yang membuat Della menatap kesal Mamahnya.
"Irvan, gue pulang dulu ya," ujar Della, yang tidak mendapatkan respon dari Irvan.
"Ihh nyebelin banget." Gerutu Della.
"Irvan, di respon Dong Della nya." Tegur Maya, kepada Irvan.
"Males." Balas Irvan.
"Papah nggak pernah ngajarin kamu begitu Irvan!" Tegur Andra.
"Iya. Maaf Pah." Balas Irvan.
"Sana bilang hati-hati ke Della." Suruh Andra.
"Iya Pah." Balas Irvan, sambil berjalan untuk menghampiri Della.
Kebetulan Della akan masuk ke dalam mobilnya, hal itu membuat Irvan memanggil Della.
"Del." Panggil Irvan.
"Iya, kenapa?" Tanya Della.
"Hati-hati di jalan," ujar Irvan.
"Ihh maksudnya apa tiba-tiba bilang gitu, bikin baper anak orang doang." Batin Della.
"Pastinya." Balas Della.
"Gue di suruh Papah, jangan geer," ujar Irvan.
"Jadi Lo bilang hati-hati ke gue bukan karena diri Lo sendiri?" Tanya Della, dengan muka kesalnya.
"Iya." Balas Irvan.
"Nyebelin deh," ujar Della, sambil masuk ke dalam mobilnya.