webnovel

ketika waktu senja

[komitmen] . Pernahkah kalian bingung dengan yang kalian pikirkan? Atau mungkin lelah dengan yang kalian rasakan? Mungkin mulai sekarang lah kalian mulai berubah -Senja, 21 maret 2019 -17:25

Achmad_Firman686 · Sci-fi
Not enough ratings
3 Chs

EPS.1 AWAL MULA

"Masa SMA adalah masa terindah dalam hidup"

"Dan masa terindah dalam hidup adalah masa SMA"

Banyak yang berkata demikian karena mereka memiliki kenangan yang indah pada masa SMA.

Tetapi, kurasa tidak semua murid SMA berpikir demikian.

Misalnya, ada juga orang yang sama sekali tidak tertarik dengan pelajaran, olahraga, maupun bersosialisasi. Pasti ada saja orang yang tidak ingin terlihat menonjol dari orang lain.

Walaupun kurasa hidup seperti itu agak menyedihkan. Tetapi, itulah hidupku.

Salah satu orang yang tidak tertarik dengan hal-hal tersebut, juga cara hidup yang tidak menonjol. Hanya saja bukan berarti aku menghindar dari hal tersebut.

Namun, aku hanya tidak ingin membuang tenagaku, apalagi melakukan hal-hal yang membuatku repot.

Salah satu hal yang memotoi dalam hidupku adalah,

"Aku tidak akan melakukan sesuatu yang tidak harus kulakukan"

"Tapi, bila harus kulakukan maka akan segera kuselesaikan"

Begitulah, walaupun di SMA ku memiliki banyak klub, keputusanku untuk tidak bergabung dengan klub adalah cara terbaik untuk tidak bersifat menonjol.

Sampai suatu saat aku di minta oleh kakakku untuk masuk klub sastra. Apalagi itu adalah sastra klasik. Kakakku memintaku untuk masuk klub sastra karena terdengar kabar kalau klub itu tidak memiliki anggota dan terancam di bubarkan. Makanya dia memintaku bergabung.

Dia pernah menjadi salah satu anggota di klub sastra saat dia masih duduk di bangku SMA.

Sekarang ini dia masih berada di luar negeri. Ada kemungkinan dia di sana cukup lama karena ada urusan pekerjaan tambahan yang membuatnya harus menunda jadwal kepulangannya. Akhirnya dia memutuskan untuk mengirim surat kabar untukku kalau jadwal kepulangannya tertunda, sekalian juga dia memintaku untuk masuk di klub sastra.

Sebenarnya aku tidak tertarik sama sekali masuk di klub tersebut.

Karena desakan dari kakakku untuk keluar dari zona nyaman, dan aku tidak mau berurusan dengannya yang malah akan membuatku semakin repot. Maka apa boleh buat.

Asal tahu saja, kakakku juga salah satu ahli dalam bela diri kempo. Jadi, tahulah bagaimana kalau aku menolak.

Dia akan menggunakannya padaku jika aku menolaknya. Aku tidak melakukan apa-apa selain yang diminta kakakku.

"Hormat kepada kalian yang hidup dengan penuh semangat".

Walaupun orang-orang melihatku demikian. Aku tidak pernah berpikir bahwa tidak membuang-buang tenaga adalah cara hidup yang terbaik.

Aku juga tidak pernah berpikir buruk tentang orang yang semangat.

Aku hanya ingin berpegang pada motoku.

"Aku tidak akan melakukan sesuatu yang tidak harus kulakukan"

"Tapi, bila harus kulakukan, maka akan segera ku selesaikan"

Aku salah satu murid SMA kelas 1-B, sekolah yang cukup besar yang mampu menampung siswa SMA sebanyak 1000 murid setiap tahun.

Salah satu hal yang menarik di sekolahku adalah memiliki banyak sekali klub, salah satu klub populer di sekolahku adalah klub band, klub basket, dan klub Mading.

Selain itu ada juga klub lain, seperti klub astronomi, klub filsafat, klub komik, klub penyiaran, dan klub kaligrafi. Total semuanya ada 50 jenis klub yang ada di sekolahku.

Kegiatan klub diadakan setiap hari, kecuali hari Minggu. Dan dimulai dari selepas pulang sekolah, yaitu dari jam 12 siang, sampai jam 5 sore.

Setiap klub memiliki kelas tersendiri, setiap kelas dapat menampung sekitar 100 murid yang dibagi dalam beberapa ruangan. Bisa dibayangkan betapa luasnya area sekolah.

Setiap siswa tidak diwajibkan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Walaupun begitu, tidak bisa dipungkiri tidak ada sama sekali siswa yang minat, malahan hampir semua siswa di sekolahku banyak yang mengikuti klub.

Hanya saja ada juga orang yang tidak sama sekali masuk klub manapun. Salah satunya adalah aku sendiri.

Namaku Andi Ardiansyah, remaja umur 16 tahun. Salah satu murid SMA kelas 1-B yang masuk klub karena terpaksa.