nenek itu sudah pergi dan sekarang ada orang lain ibu2 yg rada gemuk...
de diperiksa apa?
aku sakit kangker tulang Bu...
pasti operasi ya ?
amputasi Bu....
yg sabar ya dek ga usah takut operasi atau amputasi ga sakit ko ....
bahkan kalau bisa milih kalau mau mati pengen kaya sebelum operasi kita tidak ingat apapun bahkan sakit pun ga kerasa ..
aku mengangguk dan tersenyum...
ibu juga ni mau operasi tapi baru mau ngurusin mau ganti tespen
aku mengerutkan keningku karena ta mengerti akan ucapannya ..
ini Lo tangan ibu
sambil memperlihatkan rongsenan tangan Nya...
aku melihatnya dan bergidik ngeri melihatnya karena dirongsenan aku lihat tulang tangan itu figanjel besi dan diskruup
yg sabar ya dek ibu mau pamit dulu sambil mengambil map rongsenan itu
dan menunggu seminggu dirumah untuk sampai dihari amputasi ku aku harap2 cemas dengan keputusanku haruskah aku membatalkannya tapi sudah terlanjur semuanya..
di penantian ku banyak orang yg datang menjengukku sekaligus menguatkan ku memberi semangat agar aku kuat...
termasuk guru ngajiku dulu dia datang menjenguk karena berita nya sampai ke telinganya emang ya berita seperti ini begitu cepat menyebar seakan aku adalah orang viral yg lagi buming ..
dan kesempatan itu aku gunakan untu k bertanya pada guru ngajiku yg pasti tau salah apa tidaknya karena dia seorang ustad...
yg sabar ya milk yg kuat..
iya paman
aku menyebut ustad guru ngajiku paman karena dari dulu sebutan nya begitu beliau ta mau di sebut ustad atau julukan yg seperti menyangjung2 nya ingin seperti panggilan orang2 biasa saja
ehm aku mau tanya sama paman apa ga apa2 kalau amputasi ga dosa??
ya kalau itu penyakit dan memberatkan ga apa malah Islam memperbolehkannya bukankah mengobati penyakit hukumnya itu wajib dan kalau obatnya adalah amputasi ya sah2 saja..
aku mengangguk2 kan kepalaku tanda mengerti.
tau ni Milka paman ada2 aja aku udah bilang ga apa2 dari kemarin juga...
kalau diibaratkan kaki kamu yg sakit itu sampah Yg harus dibuang ...
ya bener tapi tetep aja kita layak kan kaki kamu nanti dikubur aja dilain kapankan milk
aku mengangguk
aku pun sudah ta ragu akan keputusan ku ini aku akan amputasi
setelah banyak yg menjenguk dan menunggu di saat aku mau amputasi hari itu pun datang
hari Senin nya aku datang ke RS diantar tetangga2ku
aku dibawa keruangan K oleh pengantar rumah sakit dan yg mengantar semuanya pulang ...
disana aku di pasangi inpus untuk membuat aku pit sebelum operasi dan malamnya aku disuruh puasa dari jam 7 malam sampai pagi nya ketika aku akan di amputasi
dag Dig Dig jer itu ta bisa berhenti melebihi saat ketemu gebetan sebelum jadian .....
...
aku berdoa semoga semuanya lancar dan berhasil ....
.....
pagi hari aku mandi dirumah sakit itu ...
dan jam 8 pagi aku dibawa ke ruangan anastesi kembali dan disana aku disuruh mendatangani kembali berkas cuma beberapa sih dan dibawa masuk keruangan operasi oleh petugas rumah sakit dan ibu dan suamiku menunggu diluar....
aku disuruh buka baju seluruh bajuku dibuka dan diserahkan oleh petugas rumah sakit keluargaku...
aku hanya berdoa semoga semuanya lancar
waktu aku bertemu guru ngajiku paman menyuruhku membaca ayat kursi dan doa selamat sebelum operasi aku membacakanya dalam hati tapi bacaan itu malah amburadul karena situasi ku yg ta tenang....
petugas rumah sakit membawaku melewati beberapa disamping yg sedang dibedah aku rada ciut apakah aku bisa ga yah?
dan disinilah tempat aku sekarang aku dikelilingi 7 orang yg memakai masker dan kacamata dokter aku hanya mengenal satu dokter yaitu dokter rizik dokter yg selalu aku temui salah satunya memasangkan beberapa benda di tanganku inpusan ,alat kelaminku sebagai penampung urin dan beberapa tempelan di dadaku
ibu rilex ya orang itu berbicara
aku disuruh bangkit duduk dan rada menungging kurasakan sesuatu yg dingin menyentuh tulang pinggangku dan disusul dengan suntikan jarum yg kurasa rada besar
lalu aku disuruh berbaring kembali....
Bu coba angkat kaki yg normalnya...
aku mengangkatnya enteng..
masih kerasa ga??
aku mengangguk karena kata orang kalau satu kali biasanya bius itu hanya bawah saja bagian yg akan dioperasi kalau 2x seluruhnya aku ga mau ngerasa pas aku diamputasi aku
aku disuruh bangkit dan kembali disuntik seperti tadi
sedikit takut...
apalagi ketika meja peralatan operasi itu disimpan di sisiku aku lihat beberapa benda tajam seperti gergaji besi gunting pisau dan beberapa lagi kaki ku yg kiri diikat ke brangkar dan yg kanan diikat setengah paha...
salah satu dari mereka berucap
sudah siap tinggal nunggu beberapa menit kemudian xsekusi....
aku mau membaca ayat kursi
tapi yg ku ingat hanya kalimat
lahaula wala kuata ilabillah hilaliyil a'dim
setelah itu aku ta sadar....
putra..
aku menunggu Milka didepan ruang operasi selama beberapa jam gelisah yg aku rasakan aku berdoa semoga Milka bisa sembuh dan operasinya lancar 3 jam sudah diruang operasi dokter belum keluar yg keluar adalah petugas rumah sakit ...
keluarga Bu Milka tolong selimutnya...
aku memberikan selimut pada orang itu ....
dan beberapa saat panggilan lagi
keluarga Bu Milka tolong tunggu di pintu samping ruangan ini
aku beranjak keruangan itu dan mengambil potongan kaki itu yg masih bersimbah darah..
bapa mari kita mandikan dan bapa bisa melihat sendiri bentuknya...
aku membawa potongan kaki itu dengan gemetar karena rasanya seperti mimpi
kami tiba di ruangan pemandian mayat disana aku memandikan kaki itu dan dibungkus oleh petugas itu d.engan rapi di pakai dus segala agar ta terlihat seperti kaki...
bapa serahin kepada keluarga bapa yg bisa pulang karena bapa suami nya ga mungkin bisa pulang...
aku memanggil ayah mertuaku dan memberikan kardus itu padanya....
bapa tolong pulang kuburkan ini dengan layak ya pa aku akan minta bantuan pada orang ditempat kita tinggal ..
aku segera menghubungi beberapa saudara disana ga ada yg bisa termasuk Kaka dan kakaiparnya Milka ga mau alasannya sibuk aku rada stress juga memikirkan siapa yg akan menjemput ini
ya menyerah aku mencoba menghubungi sepupunya Milka karena ta ada yg mau akhirnya dia mau datang karena gimana lagi kalau ga buru2 dikubur itu akan bau.....
dan satu jam sepupu Milka datang..
mungkin dijalan balapan sampai perjalanan yg harus 3 jam jadi satu jam
menghubungi lagi dan bertemu dengan ayah dan aku menyuruh mereka pergi...
sementara aku kembali keatas keruang operasi disana aku dikagetkan oleh ibu mertuaku yg pingsan
Bu tolong Bu bangun kalau mau sakit juga ibu pulang aja aku lagi panik Bu ...
petugas RS ; bapa temui istri bapa aja biar ibu ini disini aja
sambil meletakan ibu yg pingsan ke brangkar
aku menemui Milka yg dibawa ke ruang ICU