webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Realistic
Not enough ratings
279 Chs

Pulang

"Zel, mau langsung pulang atau mampir ke sekolah?" Tanya Radit sambil menatap Zelsa.

"Pulang saja kak," jawab Zelsa sambil melihat ke arah kak Radit sebentar lalu kembali melihat luar jendela mobil.

"Zel, kamu suka sama Avin?" Tanya Radit dengan hai-hati. Zelsa yang mendapatkan pertanyaan seperti itu secara tiba-tiba membuat ia terdiam sejenak.

Sebisa mungkin Zelsa terlihat biasa saja, entah mengapa Zelsa mendadak merasa gugup. Jantungnya berdetak tidak beraturan.

"Gak kok kak, memangnya ada apa ya?" Tanya Zelsa dengan raut wajah penasaran.

"Gak apa-apa kok Zel, kirain kamu suka sama Avin," jawab Radit dengan sumringah, senyum lebar mengembang pada sudut bibir Radit.

Zelsa hanya menanggapi dengan ber "oh-ria" tanpa balik bertanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com