Dena pun segera membuka ranselnya sendiri dan mencari sweter yang ia bawa, walaupun tidak setebal jaket yang ia pakai, tapi setidaknya Zelsa juga tidak terlalu merasa kedinginan.
Saat Dena memberikan sweter ke Zelsa tiba-tiba ada teman satu regunya yang memanggilnya untuk diskusi mengenai pensi saat api unggun nanti. Dena meninggalkan Zelsa sendirian sambil memakai sweter milik Dena.
Zelsa segera keluar dari tenda dan bergegas ikut berkumpul di tempat regunya berada, tetapi saat ia berjalan beberapa langkah tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang yang membuatnya hampir nenabrak dada orang tersebut.
"Aduh!" Pekik Zelsa yang terkejut sekaligus merasakan sakit pada pergelangan tangannya.
Zelsa mendongak melihat siapa gerangan yang sudah menariknya secara tiba-tiba.
"Hm," jawab Avin sambil menaikkan satu alisnya dengan tatapan yang tak lepas dari Zelsa. Saat menatap gadis itu ada getaran aneh dalam hati Avin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com