3 KISAH PUTUSNYA INDRI DENGAN PACARNYA

Setelah Dewa meminta nomor WA Indri. Keesokannya di hari minggu pagi, Dewa ngechat Indri. Karena dia berfikir kalau hari minggu itu adalah hari yang panjang. Jadi, Dia dan Indri bisa mengobrol sangat lama lewat chat.

"Hai, Indri" Sapa Dewa.

"Iya, ada apa?" Tanya Indri

"Gak ada apa-apa sih, cuma mau ngobrol aja sama kamu, hehe"

"Maaf, ini siapa ya?"

"Saya Dewa, Indri cantik"

"Dewa, siapa ya?"

"Dewa, yang minta nomor WA kamu kemarin loh"

" Ohhh,, Dewa anak IPS itu, ya?"

"Iya, Indri" (Dengan emoticon senyum).

"Ohh,, saya kira siapa?"

"Hemm,, di hari minggu pagi seperti ini, kamu ngapain aja sih?"

"Ya, saya membantu ibu dong, hehe" (Dengan emoticon senyum)

"Memang bantu apa aja?"

"Ya, banyaklah"

"Ya, banyaknya itu ngapain aja loh, Indri cantik"

"Nyuci piring, masak, nyapu, nyuci baju, pokoknya banyaklah."

"Wiihh,, (Dengan emoticon terkejut), rajin banget sih"

"Biasa aja kok, kan emang tugas cewek mah gitu kan?"

"Iya juga sih, hehe"

"Iya,, yaudah ya saya mau lanjut bersih-bersih rumah dulu, soalnya kasihan Ibu saya"

"Iya, Indri"

Mereka pun menyudahi obrolan mereka di pagi hari lewat WA, karena Indri melanjutkan membantu ibunya membersihkan rumah. Sedangkan Dewa melanjutkan membaca Novel "Aku". Setelah Dewa selesai membaca Novel, tepat dipukul 10:00 pagi. Dia pun ngechat Indri kembali.

"Indri" Panggil Dewa.

Namun, Indri hanya membaca pesan Dewa tanpa membalasnya. Dan Dewa pun menjadi rindu kepada Indri. Kemudian ketika Dewa telah selesai shalat dzuhur, Dewa ngechat Indri kembali.

"Indri, shalat gih!" (Perintah Dewa).

Dan kembali Indri pun hanya membaca chat dari Dewa yang mengingatkannya supaya shalat. Setelah ngechat Indri dia pun membaca Al-qur'an. Usai membaca Al-qur'an dirinya tidur siang. Dan disaat itu Indri membalas chat dari Dewa.

"Iya, Dewa, maaf ya tadi saya sibuk banget membantu Ibu"

Karena Dewa masih lelap dalam tidurnya, jadi Dewa tidak membalas chat dari Indri. Namun, dimalam harinya setelah shalat Isya. Mereka berdua chattingan.

"Indri" Panggil Dewa

"Iya, Wa (Jawab Indri). Ada apa sih, Wa?" Tanya Indri

"Ya, gak ada apa-apa sih, cuma mau ngobrol aja sama kamu, sekalian PDKT gitu, hehe "(Dengan emoticon tertawa)

"Hemmm."

"Kamu lagi apa Indri?"

"Lagi duduk aja"

Padahal Indri sedang chattingan dengan pacarnya. Namun, Indri dengan sabar membalas chat Dewa yang menggebu-gebu itu.

"Ohh, udah makan belum sih?"

"Udah"

"Hemm." (Dewa yang ingin diperhatikan juga)

Namun, karena Indri masih sibuk chattingan dengan pacarnya. Lalu dia membalas chat Dewa dengan kalimat yang seakan-akan hidupnya dikekang oleh kedua orang tuanya.

"Yaudah ya Wa, saya disuruh orang tua saya tidur nih, kita lanjutkan besok aja ya?" Tanya Indri dengan memasang emoticon senyum

Iya deh" (Dengan emoticon wajah yang masam)

Dan mereka pun mengakhiri chattingan hari itu. Namun, Keesokan harinya saat Dewa ngechat Indri. Indri tidak meresponnya dikarenakan Indri sibuk chattingan dengan pacarnya yang bernama Aris.

"Sayang, lagi ngapain?" Tanya Aris

"Lagi duduk aja nih sayang" Jawab Indri

"Udah makan?"

"Udah kok"

"Nanti malam maen yuk" Ajak Aris kepada Indri

"Hemm,, ayuk"

"Tapi aku lagi gak ada uang nih"

"Gak papa, pake uang aku aja beli jajannya"

"Hemm,, kok beli jajan aja sih, sayang?"

"Iya deh, beli rokok sama bensin kamu juga"

"Kuota juga ya sayang, soalnya aku lagi gak ada kuota juga, hehe"

"Iya deh iya"

Memang seperti itulah sifat Aris dia adalah tipe pria yang suka memanfaatkan setiap pacarnya.

Malamnya Indri pun menjemput Aris ke rumahnya. Sesampainya dirumah Aris.

"Assalamualaikum, bu" Salam Indri sambil senyum

"Iya, cari siapa ya?" Tanya ibu Aris

"Nyari, Aris bu"

"Emang kamu siapanya anak saya?"

Dengan senyum Indri pun menjawab.

"Saya pacarnya anak ibu"

"Silahkan masuk"

"Gak usah bu, saya nunggu Arisnya diluar aja"

Tak lama kemudian Aris pun keluar dan mengajak Indri berangkat.

"Ayuk, kita berangkat" Ajak Aris

"Ayuk" Jawab Indri

Dan mereka pun berangkat menuju siger yang berada di Bakauheni-Lampung Selatan. Sesampainya disana mereka membeli siomay dan es cappucino.

Setelah itu mereka pergi ke suatu tempat. Namun, saat dimotor Indri chattingan dengan Dewa. Dewa yang sangat perhatian menanyakan keberadaan Indri.

"Lagi ngapain, Ndri?" Tanya Dewa

"Lagi main sama pacar" Akhirnya Indri jujur kepada Dewa

"Hemm,, main kemana?"

"Sibuk aja sih kamu"

"Ihh, cuma nanya aja kok"

Indri tidak merespon chat Dewa karena dia pun tidak tahu akan diajak kemana oleh Aris. Namun, sesampainya di suatu kontrakan temannya Aris. Indri pun memberitahu Dewa.

"Saya lagi ditempat kontrakan temannya Aris, nih" Jawab Indri

"Dimana tempatnya?" Tanya Dewa

"Ohh, yaudah saya kesana ya, hehe"

"Ngapain?"

"Gak kok, hanya bercanda"

Mereka pun mengakhiri chattingan itu. Namun, diam-diam Dewa ke tempat dimana Indri dan Aris berada. Karena Dewa takut terjadi apa-apa dengan Indri.

Sesampainya dikontrakan temannya Aris mereka pun turun dari motor. Dan Aris mengajak Indri masuk ke kontrakan itu. Namun, setelah beberapa lama Aris menyuruh temannya yang bernama Roni pergi karena Aris ingin memperkosa Indri.

"Ron, kamu keluar dulu sih, beli rokok sama miras ya" Perintah Aris ke Roni" Uangnya mana?" Tanya Roni

"Nih (Sambil menyodorkan uang Rp.100.000 kepada Aris yang dihasilkan dari meminta kepada Indri)"

Roni pun pergi dari kontrakannya dan setelah itu Aris pun memulai aksinya. Namun, tak lama Roni pergi Dewa pun tiba dikontrakan itu.

Dan terdengar suara minta tolong dari dalam kontrakan itu. Dewa pun tak tinggal diam dia langsung mendobrak pintu kontrakan itu. Dan ditemuinya Aris yang sedang berusaha membuka baju Indri.

"Wuy, sialan ngapain kamu sialan?" Tanya Dewa dengan nada marah

Aris pun berdiri dan bertanya.

"Siapa kamu, wuy?" Tanya Aris dengan nada marah sambil memegang baju Dewa

"Sialan kamu, (Sambil meninju wajah Aris) (buk)"

Dan terjadilah perkelahian antara Dewa dan Aris. Saat itu juga Indri membenahi pakainnya. Kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar. Tak lama kemudian warga pun datang.

"Ada apa, ada apa?" Tanya salah satu warga

"Itu pak, cowok itu mau memperkosa saya" Jawab Indri sambil menunjuk kearah Aris.

"Wahh, anak sialan, mau berbuat gak senonoh dikampung kami"

Warga pun mendatangi Aris kemudian memukulinya. Setelah Itu, membawanya ke kantor polisi. Namun, sebelum itu Indri mengakhiri hubungannya dengan Aris.

"Ayuk, pulang sama saya" Ajak Dewa kepada Indri dengan wajah lebam

"Gak, saya pulang sendiri aja, soalnya saya bawa motor" Jawab Indri

"Yaudah, kalo gitu saya kawal aja"

Dewa pun mengawal Indri pulang ke rumahnya karena dirinya takut terjadi apa-apa dengan Indri lagi. Setelah mengantar Indri pulang Dia pun singgah sebentar hanya untuk mengantar Indri juga menenangkan Indri lalu dia memberitahu kepada orang tuanya bahwa anaknya baik-baik saja.

"Assalamualaikum pak" Salam Dewa lalu mencium tangan kedua orang tua Indri.

"Waalaikum salam" Jawab ayahnya Indri.

"Oh iya pak, saya teman Indri.

Saya kesini cuma untuk mengantar Indri dan memberitahu bapak kalau anak bapak baik-baik aja, juga karena hari udah malam. Jadi saya langsung pulang ya pak."

avataravatar
Next chapter