"Sayang, kamu mau makan apa? sejak tadi pagi kamu tidak memakan apapun. Aku melihatmu sangat pucat dan sangat lemah." Iren tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Iren tidak berani memakan apapun saat ini dan dia hanya tersenyum kepada suaminya agar Agam tidak khawatir. Agam sangat khawatir melihat Iren, dia kemudian menelepon Likha karena dia sangat tidak berpengalaman menghadapi kehamilan seperti yang di alami Iren.
"Assalamu'alaikum, ada apa Agam?" tanya Likha yang masih berbaring di dada suaminya. "Likha, keadaan Iren sangat buruk, dia sama sekali tidak bisa kemasukan makanan, kini tubuhnya sangat lemah dan mengkhawatirkan, aku harus bagaimana" Agam sampai lupa menjawab salam Likha saking paniknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com