22 (22) Batu berlian.

Kini Alex sudah menghabiskan porsinya. Namun, terlihat Hana hanya mengaduk- aduk spaghetti itu dengan garbu dan sendok nya, Hana mencoba memasukkan ke dalam mulut, tapi sangat sulit untuk ia telan.

"Tidak enak ya?" tanya Alex, saat melihat Hana tak berselera dengan makanan yang ia pesan kan.

"Tidak. Ini enak kok." Hana memasukkan satu suapan ke dalam mulut nya, karena ia tak ingin melihat kekasih nya itu kecewa dan sedih jika ia terus menerus bersikap seperti itu.

"Jangan di paksakan, itu akan menyiksa perut mu." Alex memegangi tangan Hana yang kini hendak memaksa diri nya untuk melahap spaghetti itu lagi.

"Aku akan memesankan yang lain ya," Lanjut nya penuh perhatian.

"Gak usah, biar aku mau makan kue ini saja," Hana mengambil sepotong kue, dan mulai melahap nya paksa.

"Apakah enak?"

"Iya, enak." sambil mengangguk pelan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter