Boneka Buzz Lightyear

"Apa yang kamu pikirkan?"

Hanum menatap Alvin dengan tatapan kosong di pintu kamar, dan menepuk lengan pria itu dengan sikunya.

"Oh, tidak ada."

Setelah sedikit lebih tenang, Alvin berpikir bahwa dirinya tidak perlu untuk membicarakan masalah ini dengan Hanum. Wanita ini selalu sensitif dan akan selalu memikirkannya. Masalah ini melibatkan Dafa dan Rafa, jadi dia tidak akan membicarakannya sampai penyelidikannya jelas.

"Kakek dan nenekmu memiliki hubungan yang sangat baik."

Memikirkan air mata di mata Kakek Mahendra barusan ketika dia melihat gelang itu, Hanum merasakan banyak hal. Seberapa dalam hubungannya dengan istrinya yang sudah meninggal.

"Ya, kakek dan nenek saling mencintai. Nenek adalah anak tertua dari keluarga Prasetya, dan saat itu, kakek hanyalah seorang anak yang malang. Keduanya bertemu dan saling jatuh cinta. Mereka melewati perang bersama, kakek gagal berbisnis, dan seterusnya. Benar-benar bisa disebut selalu bersama disaat suka dan duka. "