2.pulang

hari ini lady rose akan kembali,setelah beberapa hari berada di rumah sakit.dia juga tahu manager lamanya mengundurkan diri,jadi dua hari lalu lady rose menggantikan dengan orang lain.dia Lisa manager baru lady rose,hari ini Lisa dan lady rose akan kembali ke apartemen milik lady rose.

memasuki apartemen milik nya,rose sedikit risih.bagaimana tidak aneka barang berwarna keemasan dimana mana,padahal dari semuanya ini hanya barang yang murahan.

memasuki kamarnya,banyak koleksi sepatu dan tas ber merk dari desainer ternama.pemilik dulu cukup baik walaupun tetap saja bodoh,ia menyukai hal hal berbau mewah nan megah tapi tidak mengetahui kualitas nya.

membuka lemari pakaian nya hanya ada pakaian yang ketat dan terbuka, walaupun bermerk tapi ia tak suka dengan hal seperti ini.

"Lisa,ambil ini dan buang"perintah lady rose.

"tapi nona...

"jika kau suka kau bisa ambil"potong lady rose,ia memang sudah sadar dari tadi saat membuka lemari dan melihat binar mata lisa.bisa di pastikan ia menginginkan nya,lagi pula ia tak suka barang itu.

"Lisa!"panggil lady rose memulihkan keterkejutan Lisa.

"ya nona"ucap Lisa dengan setenang mungkin.

"renovasi apartemen ini,dan ubah kamarku dengan warna hitam putih.tambahkan beberapa tempat kosong untuk berkebun dan sebuah air mancur mini"perintah lady rose,ia sangat muak dengan tempatnya ini,jadi dia harus mendekorasi ulang seperti gayanya.

sisi lain lemari sebelah kanan,banyak pakaian santai dengan warna yang sangatlah berwarna-warni.seperti seorang anak kecil, sekarang dia tahu sisi lain dari lady rose yang dulu.

dia terlalu banyak menderita,diusir dari rumah aslinya dan tidak diberikan sepeserpun uang.sekolanya terputus di SMA kelas 12, padahal sebentar lagi ia akan lulus.

setelah perceraian dari kedua orang tuanya,hak asuh berada di tangan ayahnya.dan beberapa tahun kemudian ibunya di kabarkan meninggal,karena depresi.

ayahnya menikah kembali dan karena ibu tirinya itulah lady rose diusir tanpa uang,ia juga memiliki saudari tiri yang selalu mengambil barang nya setiap kali pergi.

berbagai rintangan hidup ia lalui,dan puncaknya dia harus menikah dengan seorang pengusaha muda agar kariernya melonjak.

namun bukan nya melonjak naik,ia malah di permalukan.dan selalu di abaikan,tapi dari segala keburukan ini ada satu yang menyayangi nya tulus.dia adalah ayah mertuanya,yang selalu berusaha membuat dekat dengan suami nya namun selalu gagal.

untuk hal pertama,ia harus menghilangkan reputasi buruknya dari publik dan kemudian memulai dengan hal hal yang ia sukai.

lady rose duduk di sofa balkon di temani teh dan kue,dan laptop yang menyala.sebagai pewaris tunggal perusahaan emerald,ia sudah memahami seluk beluk tentang bisnis.

membuka laptopnya yang ia isikan beberapa data penting dan dia mulai berkutik lama sampai tanpa sadar malam mendatangi.

laporan pada laptopnya ini akan berguna di kemudian hari,tidak mungkinkan artis akan bertahan lama.dan pada saat itulah ia akan membutuh biaya untuk hidup,dan sebelum itu terjadi ia harus sudah menyiapkan beberapa hal.

menutup berkas di laptopnya,lady rose memasuki kamar nya walaupun sedikit risih tapi ia harus tetap disini sampai renovasi diadakan.

membersihkan diri dan bersiap mengistirahatkan otak dan tubuhnya,yang mulai kelelahan ini.mengosongkan hal-hal yang mengganggu dalam pikiran dan menutup mata untuk tertidur.

di sebuah ruang kerja seorang pria muda di hadapkan tatapan tajam dari seorang pria yang tak lengkang di makan masa,ia sudah tua namun tetap tampak seperti anak muda.

"ayah aku tidak mau"ucap pria muda yang tak lain adalah zain,ia membantah ayahnya yang menyuruhnya untuk tinggal di apartemen milik wanita sialan itu yang tak lain adalah istri nya.

"pokoknya kamu harus tinggal dengan rose ku,jika tidak siap siap saja semua fasilitas milik mu sekarang hilang"ancam pria tua yang merupakan ayahnya Alvaro Wijaya.

"ya aku akan tinggal dengan nya"ucap Zain dengan terpaksa,bukannya takut kehilangan fasilitas nya tapi ia tak rela jika semua itu diberikan pada wanita itu.

"bagus,ingat Minggu depan kau harus sudah tinggal dengan nya"ucap Alvaro dengan senyum penuh kepuasan,ia tak sabar menimang cucu.

'tinggal dengan wanita itu adalah mimpi yang sangat buruk' batin Zain yang tak tau harus tertawa atau menangis dengan nasibnya saat ini.

Zain pergi dari ruangan itu dengan wajah yang sangat buruk,memasuki kamar yang di dominasi warna hitam namun elegan.

Zain mulai mengistirahatkan tubuh nya,dan ia harus siap lahir dan batin Minggu depan.