"Saya kira tidak ada yang mau keluar dari ruangan ini tapi ternyata ada dan ini sungguh mengejutkanku karena dia adalah seorang wanita "kata pembawa acara itu sambil tertawa atau mungkin bisa ku sebut senior.
aku berfikir apa yang lucu disini, menurutku ini biasa aja. mereka terlalu berlebihan.
saat sedang berfikir aku tersadar dari lamunanku karena senior itu bertanya padaku.
"Apakah kamu ingin keluar dari ruangan ini?" tanya senior itu
"Iya bang"jawabku yakin
"Hmm baiklah" jawabnya
Aku yang mendengar itu langsung berjalan keluar dengan senang tanpa lupa berterima kasih
"Tapi almamater mu ditinggalkan" lanjutnya lagi.
Aku pun melepaskan almamaterku dan menitipnya sama afifah.
"fah aku titip almamaterku ya nanti aku ambil dikos mu" kataku pada afifah.
"oke key" jawab afifah.
Saat badanku memutar kearah pintu
"Tas mu juga"lanjut senior itu lagi
Akupun melepaskan tas ku dan mengambil ponselku dan menitipkannya pada afifah.
Dan saat aku akan siap untuk keluar aku mendengar suara lain bukan seniorku yang baik itu.
"Tinggalkan ponselmu"katanya dengan wajah sombong.
Akupun yang jengkel karena apapun itu yang menyangkut ponselku apalagi meninggalkannya. Oh tidak aku tidak bisa jauh dari ponselku karena ponselku ini sudah ku anggap separuh jiwaku.
"Saya tidak mau"jawabku spontan.
"Kalau begitu kamu tidak boleh keluar" katanya lagi.
Aku yang sudah merasa emosi. Apa aku dipermainkan? dan karena sekarang aku juga sudah sangat mendesak.
"Senior itu tadi sudah mengatakan saya boleh keluar jadi saya akan tetap keluar"kataku
Dan langsung berlari keluar tanpa melihat lagi keadaan di dalam.
aku sangat jengkel dengan wajah sombong dia itu tapi lupakanlah karena akhirnya aku bisa pulang.
Aku sangat senang akhirnya bisa keluar dari aula dan aku bisa membantu adikku membuat tugas semoga saja tidak terlambat.
Akupun sampai dikos dan langsung disambut dengan hana yang menangis. Aku yang merasa kesian langsung mengatakan "mana tugasmu hana? Sini kakak buat" kataku.
Dan hana langsung memberikan catatannya padaku.
Aku langsung membuat tugas adikku dan saat aku selesai akupun memberikan pada hana. Lalu hana siap pergi kekampus meninggalkanku.
" kak hana pergi dulu ya" kata hana
" iya hati-hati ya dek" kataku
Aku yang merasa bosan dan Kulihat sekarang jam 16.00 sepertinya acara itu udah selesai.
Akupun siap-siap ke kosannya afifah untuk mengambil tas dan almamaterku.
sesampainya dikosan afifah ada indri dan miranda. Aku langsung masuk dan menyapa miranda "hai mir"sapaku
Dibalas senyuman oleh miranda.
"Fah tas sama almamaterku mana?" tanyaku
"Nih"kata afifah sambil memberikan tas dan almamaterku.
"Tau gak key tadi pas kamu lari keluar itu cowok tadi pagi yang kamu bantah kayaknya marah deh sama kamu"kata indri.
"Iya key, kamu sih kenapa bantah dia. Tapi enak banget jadi kamu key bisa ngomong sama dia" kata afifah cemberut.
aku natap temen ku dengan tatapan malas.
"Emang dia siapa sih gitu amat"kataku dengan kesal.
"kamu gak tau key? Parah memang ya kamu gak fah"kata indri.
"Parah banget ind, makanya kalau dirumah itu jangan nonton thailand korea mulu mana tau info dikampus. Dia itu david hernando cowok yang tampan dan kaya raya"kata afifah.
"Guekan malas buka WA yang chat juga gak ada mending nonton abang ganteng "jawabku sambil tertawa.
Teman-temanku natap aku malas
"dasar jomblo"kata mereka
"kalian juga jomblo kali. sadar diri dong"kataku sambil tertawa bahagia
mereka melihatku malas dan kesal
"Yaudah ah aku pulang dulu ya" kataku
"Iyaa" kata meraka.
Besoknya aku ke kampus terus jalan menuju kelas dan gak sengaja lihat david yang dikelilingin cewek. David juga melihat kearahku tapi Aku yang gak peduli dan memilih untuk melewatinya.
Saat aku dikelas disambut oleh teman-teman ku yang sibuk berfoto ria aku juga ngikut.
Saat sedang enak berfoto sambil gosip, datang david masuk ke kelasku dan dia melihat kearah ku dan yang kulihat tatapannya seperti terlihat kesal dan marah. Aku memilih mengalihkan pandangan dengan berpura-pura sibuk. lalu saat dia duduk dibangku tidak jauh dariku semua cewek dikelas menyerbu seperti mendapatkan makanan gratis.
oh ayolah dia itu bukan artis kenapa mereka begitu mengaguminya.
Aku yang merasa lelah lalu pindah ke sisi yang lain dekat dengan bangku para cowok.
Atau bisa dikatakan aku sendiri cewek yang duduk jauh dari david tapi entahlah aku merasa tidak nyaman melihat david.
Saat dosen masuk dan temanku rangga bertanya "kenapa gak duduk deket david seperti mereka? Tunjuk rangga pada cewek dikelasku.
"Lu gak liat sempit disana"kataku
Dan rangga hanya tertawa
"Lagian aku lebih suka duduk didekatmu" kataku menggoda rangga
Rangga menatapku malas, aku tertawa tertahan "sorry ngga becanda "kataku
Dan saat jam pelajaran habis. Akupun pergi dan menemui indri dan afifah
"Ind fah aku pergi duluan ya"kataku pada mereka sambil melambaikan tangan.
Saat aku akan pergi keluar tanganku ditarik oleh david. Aku panik dan sebenarnya takut karena aku sungguh tidak nyaman didekatnya. david akan membawaku kemana pikirku takut.
Aku melepaskan tanganku yang dipegangnya dan menatapnya nyalang. ternyata aku dibawa diatap gedung. apa dia akan membunuhku pikirku mulai mengada-ngada
"Apa"kataku marah padahal sebenarnya aku takut tapi dia hanya diam aku pun ikut diam dan menunggu dia bicara tapi dia masih suka diam karena tidak tahan lagi aku pun berjalan pergi dan saat aku berbalik "jadilah temanku"katanya
aku terkejut tapi dia tidak melihat keterkejutanku. ini tidak seperti ekspentasiku kukira dia akan berbuat jahat padaku.
Akupun berbalik melihatnya dengan tampang heran aku pun bertanya "kenapa aku harus menjadi temanmu?" tanyaku.
"Kamu berbeda, kamu tidak memandang fisik dan juga harta jadi aku ingin kamu jadi temanku"katanya lagi
Aku yang bingung apakah dia serius mengatakan ini. aku menatap wajahnya sepertinya dia serius "hmm baiklah"kataku sambil tersenyum.
kulihat david juga tersenyum "ayo ke kelas" ajaknya.
"hmm ayo" jawabku sambil tersenyum
Dan kami pun jalan bersama dikoridor kampus sambil berbicara dan tertawa ternyata david orang yang baik dan asik diajak bicara tidak seperti yang aku pikirkan.
tapi Aku sebenarnya agak risih karena semua orang memandang kearah ku dan sepertinya mereka benci melihatku berjalan dengan david. Ya aku tahu pasti itu karena banyak cewek yang menginginkan dekat dengan david tapi mereka tidak berani karena david orangnya pendiam dan juga tampangnya sangat garang walaupun dia tampan aku mengakui itu. tapi sebenarnya kalau sudah dekat david tidak pendiam malah dia tidak bisa diam, memang kita tidak bisa menilai orang dari luarnya saja.