Sore sudah berganti menjadi malam, tepat pada pukul 7 malam. Meja makan sudah tertata masakan Bi Ijah yang tampak menggiurkan, tapi tidak bagi Rani yang kini lebih memilih untuk menatap satu piring spaghetti di hadapannya.
Bi Ijah hanya menghembuskan napas saja, lagipula tidak bisa memaksakan seseorang untuk menyukai masakan kita, iya kan?
"Non gak mau nyobain masakan Bibi? Enak tuh lauknya, ada tahu dan tempe bacem yang pasti Non belum pernah nyoba." ucap Bi Ijah sambil menuangkan air mineral dari teko kaca ke tiga gelas yang ada di meja.
Rani tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Bi Ijah, ia menatap makanan yang dimaksud wanita paruh baya tersebut dengan tatapan yang tidak berselera untuk mencicipi. "Gak ah, Bibi aja nanti makan sendiri sama yang lainnya. Aku cukup makan ini saja kok, lagipula makan malam itu kan berat ya porsinya nanti aku takut gemuk."
'Takut gemuk', kerap kali di katakan oleh kaum wanita yang memang berambisi memiliki bentuk tubuh yang sempurna.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com