Ruangan ber-AC yang cukup dingin ini ternyata tak dapat memungkiri kalau saat ini atmosfer yang membingkai terdapat hawa panas yang tak bisa di jelaskan bagaimana rincinya. Semua ini berawal dari tingkat pura-pura tidak peduli, penasaran, tiba-tiba menjadi sosok yang peduli lagi, dan ya menghantarkan kembali kesalahan yang mengundang luka di hati seorang wanita.
Ya, tanpa banyak basa basi istrinya langsung saja duduk di sofa yang berada di ruang kerjanya. Farel menatap Zulfa dengan sorot mata penuh penyesalan, namun mungkin menyesal bukanlah hal yang bisa menopang perasaan yang kini sedang di rasakan oleh wanitanya.
"Kenapa ngeliatin aku terus, Mas? di makan bekalnya, aku udah nyempetin waktu loh Mas buat makanan itu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com