webnovel

Pertemuan dan Perpisahan

Bukannya gentar Jenggala malah memperlihatkan ekspresi yang bahagia. Karena sudah lama dia tidak terlibat pertarungan seserius ini.

Pukulan demi pukulan pun diterima Jenggala. Tapi dia masih belum tumbang juga.

Akhirnya setelah stamina mereka terkuras untuk mengeroyok Jenggala.

Kini giliran sang tangan kanan Keegan lah yang memberikan perlawanan dan mengeluarkan semua kemampuannya.

Dengan brutalnya Jenggala menghabisi mereka satu persatu.

Brak

Pluk

Dar

Satu persatu dari mereka mulai bertumbangan terkena pukulan dan tendangan dari Jenggala.

Hingga yang tersisa hanyalah 3 orang termasuk Theo yang sekarang hanya bisa terpelongo tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Gimana Yo? Lu masih penasaran sama gue? Untung cuman gue yang lo giniin. Kalo sampe Keegan kalian giniin juga. Gue gaakan nahan diri lagi!" seru Jenggala yang membuat kelima orang itu ketakutan dan lari terbirit-birit meninggalkan Theo sendirian.

Ketika Jenggala berjalan mendekati Theo. Tiba tiba "Ampun Gal, gue cuman disuruh sama Jauzan" ucap Theo yang ga tau lagi harus ngapain.

"Apa maksud lo bangsat?"

"Iya gue cuman disuruh sama Jauzan buat ngalihin perhatian lo aja" jawab Theo.

"Jangan-jangan Keegan. Kasih tahu gue semuanya bangsat!"

Jenggala yang baru menyadari kalau ini hanyalah pengalihan. Langsung berlari meninggalkan tempat itu meninggalkan Theo yang masih gemetaran di pojokan.

Dan diwaktu bersamaan di sebuah bangunan kosong tempat Anindia disandra.

Datanglah Keegan yang sedari tadi diberitahu dari hp milik Anindia untuk datang dan menyelamatkan pacarnya itu.

Ternyata rencana Jauzan dengan menculik Anindia adalah untuk mempermalukan Keegan dan menunjukkannya kepada semua orang yang ada di SMA Batara.

"Wah wah. Ternyata punya nyali juga idola kita satu sekolahan ini" ujar Jauzan.

Keegan yang melihat Anindia terikat dikursi pun tidak bisa menahan kekesalannya.

Sambil menghampiri Jauzan dan menarik erat-erat kerah bajunya, Keegan pun berkata "Lo apain cewek gue? Jawab!"

"Ish ish ish, kayanya ada yang marah nih haha. Sabar Gan. Gue gak ngapa-ngapain cewek lo kok. Cuman nikmatin dikit-dikit aja" jawab Jauzan dengan slengeannya.

Blam!...

Tanpa pikir panjang Keegan pun langsung melayangkan pukulan yang sangat keras ke mukanya Jauzan. Yang membuat Jauzan terjatuh dan tak sadarkan diri saat itu juga.

Hal itu membuat semua orang yang ada disana sangat kaget tidak terkecuali Anindia itu sendiri.

"Siapapun yang berani maju bakalan gue buat sama kaya dia" ancam Keegan.

Terjadilah pertarungan yang sangat epic.

Dimana Keegan berhasil melumpuhkan mereka dengan sangat cepat.

Selain serangannya yang sangat cepat dan membuat lawannya kewalahan.

Cara Keegan menghindari serangan juga tidak kalah cepat dari cara dia menyerang.

Ya itu adalah teknik beladiri yang telah ia pelajari sedari kecil.

Dan sering dia gunakan untuk menumbangkan lawan-lawannya di pertandingan jalanan.

Gedebug!

Merekapun bertumbangan satu persatu.

Jika Jenggala mampu mengalahkan 7 orang dengan darah yang sedikit mengucur dari mulutnya.

Maka Keegan berhasil mengalahkan 10 orang tanpa sedikitpun luka di tubuhnya.

Dari sini kita tahu siapa itu Keegan dan seberapa kuat dia.

Setelah semua tumbang. Keegan pun lalu melepaskan ikatan Anin.

"Kamu gapapa kan?" tanya Keegan.

"Harusnya aku yang tanya kaya gitu Gan. Kamu gapapa? Mau ke rumah sakit?"

"Ga, gausah Nin. Yang penting kamu gapapa" saut Keegan sambil memeluk Anindia.

Jenggala pun datang dengan ngos-ngosan.

Hah...

Hah...

Hah...

"Gan... lo gapapa kan?" tanya Jenggala.

"Lo tuh yang kenapa-kenapa. Idung lo berdarah nyet...lemah." Jawab Keegan.

Jenggala yang menyadari kalau dirinya terlambat pun hanya bisa berkata "Iya nih kayanya gue masih kalah kuat dari elo, abis ini gimana kalau kita sparingan Gan."

"Gila ya kalian?" saut Anindia.

Setelah kejadian itu, nama Keegan terdengar dimana-mana.

Dan tidak lama setelahnya. Orangtua Anindia pun mendatangi sekolah Batara untuk memindahkan putrinya Anindia dari sana.

"Eh itu si Anin ngapain keruangan kepsek sama ibunya" ucap Jengala kepada Keegan.

"Kita tungguin aja disini" kata Keegan yang menunnggu Anindia di depan ruangan kepala sekolah.

Tak berapa lama Anindia pun keluar dari ruangan kepala sekolah dengan raut muka yang tertunduk lesu. Dibarengi dengan Ibunya yang langsung mendatangi Keegan.

"Kamu ya... ini semua pasti gara-gara kamu. Kamu bilang mau ngejagain anak saya. Mana buktinya? Dia malah ngalamin kejadian kaya gini" saut Ibunya kepada Keegan.

"Mah...Mah... udah Mah. Ini bukan salah Keegan. Justru dia yang ngelindungi Anindia," ucap Anindia menjelaskan kepada Ibunya.

"Udah ya Anin. Mamah gak percaya lagi sama kata-kata kamu, jelas-jelas mereka itu terlibat masalah sama orang ini." Saut ibunya sambil menunjuk Keegan.

Keegan pun hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa melihat reaksi ibunya Anin yang seperti itu.

Disisi lain apa yang dikatakan Ibunya Anin itu benar. Semua ini terjadi karena banyak anggota-anggota Geng di SMA Batara yang membenci dirinya.

"Ayo Anin. Kita pergi dari sini. Dan lupain anak ini" saut Ibunya Anin sambil menarik tangan Anin.

"Tunggu Mah. Mamah duluan aja, Anin mau bicara sama Keegan dulu. Pliss mah. Buat yang terakhir kalinya." Ucap Anin yang membuat Ibunya tidak bisa berbuat apa-apa.

"Yaudah jangan lama-lama ya. Kita take off dua jam lagi." Kata ibunya sambil meninggalkan mereka.

"E-eh kayanya gue harus take off juga ke kantin dah. Duluan ya Gan... Nin" saut Keegan yang sudah mengerti situasinya.

........

"Gan. Sorry ya, kalau kata-kata Ibu gue kaya gitu dan mungkin nyakitin lo"

"Gapapa Nin. Apa yang dibilang Ibu lo bener kok. Gue gagal ngelindungin elo sebagai cowok lo." Ucap Keegan.

"Engga...engga. Lo tuh cowok terbaik yang pernah gue temuin selama ini. Gan, Ibu gue udah mutusin buat pindah ke Singapore. Dan gue juga akan pindah sekolah disana." Ucap Anindia yang membuat Keegan kaget dan tidak tahu harus berkata apa.

Sambil memegang tangan Keegan yang tidak bisa berbuat apa-apa. Anindia pun berkata.

"Gan... lo jaga diri lo ya baik-baik disini. Gue tahu kebersamaan kita itu gak lama. Tapi... ini tuh berkersan banget buat gue. Makasih buat semuanya yang udah lo kasih ke gue. Makasih udah ngertiin gue yang ribet ini. Makasih udah ngelindungin gue selama ini. Dan makasih udah buat gue happy selama berada di dekat lo."

Keegan yang masih tidak bisa berkata-kata. Hanya bisa memeluk Anindia dan membuat Anindia tidak bisa menahan air matanya.

"Gue janji. Gue gabakalan gagal lagi dalam ngelindungin seseorang. Jaga baik-baik diri lo juga ya Nin. Jangan khawatirin gue disini. Gue gapapa kok. Yang paling penting, semoga lo dapet cowok yang lebih baik dari gue dan bisa ngelindungin elo lebih dari gue ngelindungin elo." Ucap Keegan sambil memeluk Anindia.

Pertemuan terakhir keduanya diakhiri dengan Keegan yang mdnghapus air mata di wajah Anin, dan mengecup keningnya untuk yang terakhir kali.