webnovel

Pertemuan

Satu bulan telah berlalu, sukma pun resmi menjadi mahasiswa univeesitas tersebut. Pagi hari sekali dia sudah berangkat ke kampus untuk mengikuti kelas di jam pertamanya. Sukma pun sudah mengenal beberapa teman yang akan satu kelas dengannya. "haii novi, kamu sudah lama disini ? dan tumben kamu makan di kelas" tanya Sukma pada teman sekelasnya itu.

"aku baru sampai kok, aku takut telat karena kakak tingkat bilang dosen kita ini disiplin. jadi aku milih sarapan di kampus saja" jawab Novi sembari mangunyah makanannya. Sukma duduk disebalh novi, lalu membuka kotak bekalnya. Dia membuat sandwich sebelum berangkat tadi pagi di tambah dengan susu hangat. mereka menikmati sarapan nya masing masing.

***

Nanda bangun pagi-pagi sekali untuk segera berangkat ke kampus, karena ada laporan praktikum yang dia harus kumpulkan. dia sampai di kampus tepat waktu. hanya ada beberapa mahasiswa yang terlihat berlalu lalang, karena itu msih sangat pagi. setelah selesai dengan urusannya, Nanda berjalan jalan santai lorong kecil di samping gedung-gedung kelas.

langkahnya terhenti saat melihat wanita yg ada di salah satu kelas sedang menikmati sarapan bersama temannya. Nanda diam sebentar untuk memperhatikannya. Setelah cukup lama, dia lalu pergi dengan senyum puas. (dia terlihat sangat manis saat tersenyum) gumam Nanda dalam hatinya.

***

setelah kelas yang menegangkan itu, sukma pergi ke kantin dengan teman temannya sembari menunggu kelas selanjutnya. "hemmm, nanti sore kita sepakat membuat tugas itu dimana ?" tanya sukma pada teman temannya.

"sebiknya di tempat shinta saja, dia posisinya tengah* diantara kost kita semua dan paling mudah untuk dicari lokasinya" saran novi. "boleh juga, aku masih tinggal dengan teman ku soalnya. aku gg mau mengganggu dia, aku setuju kalau di shinta" timpal wulan. mereka pun setuju dengan keputusan itu.

saat mereka ingin kembali ke kelas, sukma merasakan sedikit nyeri pada perutnya. "aku ke toilet sebentar, kalian tunggu aku di kelas saja" ucap sukma kepada teman temanya. lalu segera pergi ke toilet. dia memeriksa tas nya untuk mencari obat pereda rasa sakit, namun dia tidak dapat menemukannya. rasa sakit itu semakin lama semakin terasa sakit. Sukma pun merintih kesakitan. Namun dia tidak bisa berbuat apa, jika di memaksakan untuk berjalan maka dia bisa saja jatuh nantinya. (lebih baik aku beristirahat dulu disini, nanti pasti akan membaik)

***

Di dalam ruangg kelas, satu persatu mahasiswa datang untuk mengikuti kelas. Nanda yang baru saja menyelesaikan kelas sebelumnya bergegas memasuki kelas selanjutnya tanpa istirahat makan siang karena jam kelasnya sangat dekat.

shinta yang sedari tadi memperhatikan waktu, merasa sukma terlalu lama berada di toilet dan ingin menyusulnya. Namun sebelum dia dapat beranjak dari tempat duduknya, dosen yang akan mengajar sudah memasuki kelas. "dosennya sudah datang, kenapa sukma belum juga kembali ? apa anak itu pingsan di toilet ?" shinta mulai merasa khawatir. "aku sudah menghubunginya dari tadi, tapi gak ada balasan dari dia. kita gg mungkin meninggalkan kelas saat ini. lebih baik kita tunggu dia saja dulu" saran hanni pada shinta.

nanda yang duduk di blakang mereka mendengar semuanya, dia lalu berdiri dan meminta izin kepada dosen untuk permisi sebentar. dosen pun meng iyakan nanda, karena dia adalah salah satu mahasiswa yang tertib dan berprestasi.

Nanda langsung mencari sukma ke toilet. namun dia berhenti di depan pintu, (aku tidak mungkin masuk, nanti yang terjadi malah salah paham karena masuk toilet wanita) gumamnya dalam hati. namun seketika rasa takut itu buyar, setelah mendengar rintihan seseorang yang ada di dalam. dia segera membuka pintu, dan benar saja sukma sudah duduk lemas di lantai sambil memegang perutnya yang sakit. "aku akan membantu mu" ucap Nanda dan langsung membantunya berdiri, namun karena kaki sukma lemas nanda memutuskan untuk menggendongnya. Nanda pun mengantar sukma ke UKS kampus dan meminta tolong penjaga UKS untuk memeriksanya. Dia lalu menghubungi dosen tadi, karena tidak bisa mengikuti kelas.

Sukma merasa lebih baik, namun dia masih diminta untuk beristirahat karena untuk memulihkan kondisinya. Nanda datang membawa bubur untuk Sukma dan menaruhnya di sisi ranjang. "makan bubur ini dulu, agar kamu cepat pulih" perintah Nanda kepada Sukma dengan sikap cueknya. Sukma tau dia harus berterima kasih pada pria ini karena sudah membantunya, dan dia tidak peduli dengan sikap cuek pria itu. "aku sudah merasa lebih baik, dan trimaksih sudah menolongku" sukma berterimakasih dengan kata kata yang tulus sambil tersenyum. "aku hanya kebetulan lewat tadi. apa kau sebodoh itu ? kau pasti memiliki ponsel bukan ? kenaap kau tidak menghubungi teman mu ?!" ucap Nanda dengan nada kesal. Sukma kembali tersenyum pahit "aku terbiasa untuk sendiri, aku tidak mau merepotkan mereka" ucap sukma sambil tersenyum. sebenarnya dia ingin menghubungi teman temannya, tapi dia takut mereka direpotkan olehnya. dan dia selalu berfikir dia membawa kesialan.

suasana menjadi hening, Nanda hanya menghela nafas panjang sesekali, (apakah kau tidak bisa membuat ku tenang sekali saja ?) gumamnya dalam hati. Dering telepon Sukma memecah keheningan, Sukma melihat sekilas layar ponselnya dan mendapati nama shinta disana. dia lalu mengangkatnya, dan memberitahu shinta untuk tidak khawatir karena dia baik-baik saja. Nanda hanya memandang Sukma, setelah Sukma selesai menghubungi Shinta dia berniat kembali ke kost nya untuk beristirahat. "aku akan antar kamu" ucap Nanda lalu mengambil tas Sukma dan mengulurkan tangannya untuk membantu sukma berdiri. Sukma sangat canggung dan merasa merepotkan Nanda "tidak perlu, aku bisa membawa motor ku sendiri" kata Sukma. "tidak usah menolak, ikuti saja apa kata ku. aku tidak yakin kamu bisa sampai dengan selamat" ucap nanda tanpa memberikan Sukma kesempatan untuk menolak. Sukma pun pulang ke kost nya diantar dengan Nanda menggunakan motor nya.