webnovel

Kazuya x Chinatsu (21+)

Kisah cinta antara Tabe Kazuya dan Nagasawa Chinatsu.

Yayang_ · Urban
Not enough ratings
10 Chs

Bab 6.

Saat di sekolah sikap Chinatsu terlihat aneh. Dia lebih pendiam dari biasanya, ia menunduk saat berpapasan dengan Kazuya. Tatsuya heran dengan sikap Chinatsu berbeda jauh tidak seperti biasanya. Kazuya merasa bahwa ia salah mengatakan bahwa Chinatsu, seorang yang murahan. Dia harus seperti itu agar Chinatsu, lebih menghargai dirinya sendiri. Biarpun mereka berdua pacaran namun mengambil langkah yang terlalu jauh bisa mendapat sesuatu yang tidak baik juga pikir Kazuya.

"Tatsuya, apa aku ini murahan menurutmu!"

"Hah?"

Tatsuya tidak mengerti dengan maksud Chinatsu. Dia ke atap sekolah menemui Chinatsu, dengan alasan untuk menghiburnya, Tatsuya tersenyum dan membelai rambut hitam milik Chinatsu.

"Kamu sangat baik dan cantik, hanya orang bodoh yang mengatakan kalau kamu murahan."

Chinatsu selalu tahu yang dihadapannya ini baik kepadanya, Tatsuya terus memujinya setiap mereka bertemu namun Chinatsu menganggapnya sekedar sahabat yang baik tidak lebih dari itu. Jarak wajah semakin dekat tanpa sadar Chinatsu terpojok di sisi pagar terali besi. Dia merasa ada sesuatu yang ganjil dengan sikap Tatsuya yang semakin memperdekat jaraknya. Debaran di dada semakin mengebu diikuti rona merah di pipinya. Chinatsu meremas seragam sekolah milik Tatsuya, dengan kuat namun kecupan di bibir membuatnya terkejut, sekaligus sadar kalau Tatsuya akan melakukan sesuatu padanya. Bibir saling bertemu, Tatsuya membimbing Chinatsu agar menerima ciumannya. Secara halus Tatsuya menuntun hingga Chinatsu hanyut terbawa suasana. Berciuman dengan cara yang tulus membuat siswi itu merasa ada sesuatu yang hangat mengaliri di tubuhnya.

"Aku mencintaimu, aku tidak mau kalau kamu sedih seperti ini."

"..."

Nagasawa Chinatsu menunduk sembari menyetuh bibir. Dia tidak habis pikir kenapa membalas ciuman bibir Tatsuya. Kazuya yang melihat kejadian itu dari balik pintu, di kaca yang berada di pintu masuk atap sekolah. Kazuya sangat marah karena baru dua hari menjalin hubungan, ia harus mendapatkan kenyataan seperti itu. Mungkin kata-kata murahan tidak akan ia sesali jika itu untuk Nagasawa Chinatsu.

Kenyataan hidup memanglah seperti ini tidak ada yang namanya keindahan dalam cerita di dunia ini. Kazuya hanya tahu hal romantis menarik hanya di komik bukan dunia nyata. Dia sempat berpikir mungkin kejadian yang sering ia baca bisa ada di dunia. Kazuya memanglah munafik tidak ingin di dekati Chinatsu namun dalam batinnya ia bahagia. Di belakang sekolah saat jam istirahat kedua, Chinatsu gemetar dengan semua perkataan Kazuya yang kejam, ia tidak pernah melihat Kazuya marah seperti itu, ia hanya tahu kalau Kazuya adalah sosok yang pendiam.

"Kita putus."

"Ta-tapi, kita baru jadian dua ha-."

"Untuk apa dilanjutkan! Kamu pilih saja Tatsuya, yang kamu nikmati bibirnya."

Deg.

Chinatsu terkejut karena Kazuya bisa tahu kejadian itu. Chinatsu merasa perkataan Kazuya benar tentang dia adalah murahan tapi itu tidak segaja terjadi karena pertama kali ia mendapat ciuman di bibir.

"Ma-maaf aku Kazuya. Aku bisa jel-."

"Cih! Kamu murahan sekali, lebih baik kamu jadi lacur saja! Murid SMA harganya mahal daripada kamu jadi gratisan!"

"Cukup! Aku minta maaf ini juga karena salahmu tahu!"

"Salahku? Apa salahku, coba jelaskan!"

"... Hikss...Kazuya..."

"..."

Tabe Kazuya pergi tidak peduli lagi dengan yang namanya Chinatsu. Kazuya kecewa karena berpikir ingin serius dengan hubungannya yang baru dimulai itu. Chinatsu terisak sangat parah, ia menyesal karena telah berciuman dengan Tatsuya, suara isakan terus lolos dari bibirnya, airmata terus berlinang semakin ia hapus semakin deras membasahi pipinya.

Pelajaran sekolah berjalan seperti biasa begitu juga dengan kehidupan murid SMA. Tabe Kazuya semakin pendiam tidak peduli dengan siapapun apalagi yang bernama Chinatsu, yang sudah ia cap sebagai sosok yang paling dia benci untuk selamanya.

Chinatsu lebih banyak menghabiskan waktu bersama Tatsuya. Chinatsu tidak berani menyapa bahkan melirik Kazuya, sampai tiba di hari kelulusan mereka. Chinatsu masih takut untuk melihatnya, kejadian itu seperti sebuah trauma baginya, begitu juga dengan Kazuya yang lebih memilih untuk sendiri tidak percaya terhadap sosok perempuan siapapun namanya.

Dia tidak ingin peduli.

Lulus dari SMA, Tabe Kazuya melanjutkan ke Universitas Hana, yang sangat terkenal dengan pendidikannya. Kazuya tidak peduli lagi dengan semuanya bahkan koleksi komik miliknya, ia bakar dengan alasan sesuatu yang romantis itu menjijikan. Tabe Handa sangat sedih dengan sikap adiknya yang menjadi angkuh selalu memandang remeh semua perempuan. Kebenciannya semakin menjadi setiap harinya, di tempatnya sekolah memang ia sangat populer banyak yang memanggil namanya sampai menyatakan cinta untuknya namun semua ditepis dengan kejam, cara Tabe Kazuya menolak sangat vulgar melukai perasaan wanita.

Waktu terus berlalu hingga sang Otaku kini hidup normal menjadi pengusaha dan menjadi CEO termuda, perusahaan ia berinama Blue Sky, sangat terkenal hingga seluruh dunia sangat mengakui itu. Tabe Kazuya sosok yang tegas, dia bos yang begitu kejam bagi kaum hawa yang menjadi pegawai di kantornya.

"Kalau kamu tidak bisa kerja, lebih baik kamu jual tubuhmu saja itu lebih bagus untukmu!"

Wanita bersurai coklat, tubuhnya gemetaran dan hanya menunduk kepala, ia hampir setiap hari selalu disalahkan oleh Tabe Kazuya. Masashiro Karina, adik angkat Masashiro Tatsuya. Karina seakan memiliki suatu kesalahan yang besar terhadap Kazuya, sampai-sampai diperlakukan tidak adil.

"Maaf Presedir, saya akan bekerja lebih ba-."

"Kau kupecat. Cepat bereskan barangmu, angkat kaki dari kantorku." kata Kazuya, ia menatap tajam diseliputi amarah yang entah apa penyebabnya. Karina keluar dari ruangan itu, dia pergi sembari menghusap airmatanya, ia tidak mengerti kenapa selalu ada yang salah setiap di pekerjaannya.

"Cih!"

Tabe Kazuya tidak pernah lupa dengan kejadian itu. Dia masih menyimpan kebencian itu meski sekarang usianya sudah menginjak 28 tahun. Dia ingin sekali mencaci bahkan memusnahkan semua wanita di dunia ini. Dendam karena dikhianati begitu menyakitkan, Kazuya tidak ingin kejadian itu sampai terulang untuk kedua kalinya.

"Nagasawa Chinatsu, aku masih membencimu," gumamnya sambil mengeratkan kepalan tangan kananya di meja. Kazuya berpikir jika bertemu lagi dengan Chinatsu, maka ia akan membalas semuanya dengan caranya sendiri. Dia bukan Otaku si pendiam lagi, ia sudah seperti iblis yang penuh dengan kebencian terhadap masalalunya yang tanpa sadar membuatnya merindukan yang ia benci. Kazuya sadar kalau dia dulu tidak suka dengan Chinatsu, menganggunya namun ada perasaan saat Chinatsu selalu menganggunya dulu dan kecerobohan Chinatsu juga menjadi daya tarik tersendiri baginya.

"Aku akan mencarimu lagi, aku janji akan jadi sesuatu yang tidak akan bisa kamu lupakan."