"Selamat pagi!" Sapa Makoto pada Takeda yang sibuk dengan buku besar berisi kumpulan nilai para siswanya.
"Yo, selamat pagi!" Ia tak terlihat senang hari ini.
Mood Takeda jauh berbeda dengan Makoto yang mendapatkan sekotak bekal cinta dari Akane untuk makan siangnya.
"Ada apa?" Tanya Makoto. Tapi belum juga di jawab oleh Takeda. Irie datang dengan wajah kesal.
"Takeda-sensei! kenapa kau tak datang?!" wajah bulatnya yang putih, merengut dan memerah.
"Aku benar-benar minta maaf, Irie-sensei. Gara-gara semalam aku harus mengejar level tertinggi game yang baru aku beli. Aku jadi kesiangan bangun." Takeda membungkuk berulang-ulang pada Irie.
Sekarang Makoto tahu apa yang terjadi.
"Dan lagi! seorang peserta menghilang kemarin. Yamada Akane, padahal aku melihatnya di pintu masuk restoran. Tapi ia tak kunjung memasuki restoran, begitu aku cek di luar, sudah tak ada siapa pun!" Irie masih terlihat kesal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com