webnovel

Bali here we come!

Hari keberangkatan Kannoya Academy kelas 1A sudah datang.

"AYOOOOO!" Teriak Kurosa yang sangat bersemangat.

"Tunggu Kurosa! Sabarlah!" Kata Asuka yang mengejar Kurosa yang sudah berlari ke arah bandara.

.

.

"Apa? Harus menunggu lagi?" Keluh Alfred.

"Kamu terdengar seperti sama sekali belum pernah ke bandara.." kata Alvina sedikit meledek Alfred.

Mereka semua menunggu di ruang tunggu.

"Lho! Itu Toshiko!" Kejut Kurosa saat melihat Toshiko datang.

Raynell, Raynard, dan Rayner juga datang. Kedua orang tua Toshiko juga datang.

"Rupanya kita di dalam pesawat yang sama.." kata Toshiko.

"HORE! KITA AKAN BERPESTA!" Kata Kurosa.

"Kurosa.... nanti pesawatnya meledak.." kata Asuka.

"Kurosa.... yang sopan.." kata Ermin.

"Oooh! Maaf... salam kenal, paman, bibi." Kata Kurosa sambil membungkuk di depan kedua orangtua Toshiko.

"Aah... salam kenal juga. Kamu pasti teman Toshiko, terimakasih karena sudah menenami Toshiko selama ini." Kata ibu Toshiko dengan lembut.

"Putri kami Toshiko terlihat lebih bahagia semenjak belajar di dalam Kannoya Academy. Ini pasti karena Toshiko sudah tidak kesepian lagi. Terimakasih karena sudah mau menemani Toshiko." Kata ayah Toshiko.

"Tidak masalah... ini adalah salah satu kebiasaan Kannoya Academy." Kata Asuka dengan lembut.

.

.

.

.

"Ah! Lihat! Sudah mau berangkat!" Kejut Kurosa.

"Kurosa.... itu pesawat lain..." kata Asuka.

.

.

"Ah! Bell pemanggilan sudah terdengar! Ayoooo!" Kata Kurosa bersemangat.

"T-Tunggu! Kurosa!" Kejut Asuka.

Semuanya segera masuk ke dalam pesawat setelah pengecekan keamanan dan tiket.

.

.

.

.

.

.

"Rasanya seperti telah membooking satu pesawat khusus untuk Kannoya Academy.." kata Asuka.

"Akhirnya!" Kata Alfred.

"Akhirnya kamu puas juga.." kata Alvina.

"Tapi harus menunggu lagii!" Keluh Alfred.

"Dasar..." keluh Alvina.

Yukina terlihat kebingungan dan sedikit panik.

"Tenang, Yukina. Kamu pasti belum pernah menaiki pesawat sebelumnya." Kata Ardolph.

"Aku sedikit gugup." Kata Yukina.

.

.

Semuanya sudah duduk dengan tenang.

.

.

Pesawat sudah lepas landas.

.

.

21 jam 50 menit berlalu, akhirnya mereka sampai.

"Huwa! Lihat!" Kejut Kurosa melihat dari jendela pesawat.

"Waaaah!" Kejut Asuka.

"Keren!" Kata Rheinalth.

"Lihat ombaknya! Rasanya ingin dinaiki!" Kata Ermin.

Yukina yang masih tertidur, terbangun oleh karena suara teman-temannya yang terkagum akan keindahan pulau Bali itu. Yukina melirik ke jendela pesawat. Matahari sedang terbit. Yukina sangat terkagum dengan pemandangan itu.

"Akhirnyaaaa!" Seru Alfred.

"Benar-benar pulau indah.." kata Alvina.

.

.

Pesawat mendarat dengan selamat di dalam bandar udara internasional Bali.

Yukina sedikit gugup dengan tempat yang sama sekali belum ia kenali itu, tetapi Yukina merasa senang juga.

.

"Kurosa, boleh minta camilanmu sedikit? Aku lapar.." kata Asuka.

"Oh! Maaf... camilannya..." kata Kurosa.

"Sudah kuduga habis semuanya, bahkan kau sudah membawa 3 tas besar khusus makanan, tetapi tetap saja habis.." kata Asuka.

"Ehehehee..." tawa Kurosa malu.

.

"Ayo, kita sarapan dulu di sini." Kata Rheinalth sambil duduk di dalam sebuah restoran di bandara.

Karena restoran itu kecil, restoran itu dipenuhi oleh murid-murid kelas 1A Kannoya Academy dan juga keluarga Toshiko.

"Aku pesan semuanya dari menu ini!" Kata Kurosa.

"A-Apakah anda yakin?" Tanya pelayan itu (pelayan itu dapat memahami bahasa Kurosa karena pelayan itu menggunakan aplikasi translator)

"Tentu saja!" Kata Kurosa.

.

"Restoran ini makanannya sangat berbeda..." kata Yukina yang sedikit terkejut.

"Benar, negara ini memang sangat berbeda dengan negara lain." Kata Ardolph.

"Enak! Enak! Enak!" Kata Kurosa yang sudah menghabiskan semua makanan yang ia pesan.

"Uuuh mengerikan!" Kejut Raynell yang melihat berapa banyak porsi makan Kurosa.

.

"Madei's warung menyajikan makanan negara ini, memang lezat." Kata Ardolph.

.

"Ayoo! Ayo!" Kata Kurosa bersemangat.

"Tunggu... duuh.. selalu begitu." Kata Asuka sambil mengejar Kurosa.

"Ermin, ini akan jadi sulit... sebagian besar kita tidak bisa menggunakan bahasa Inggris... karena pulau ini pasti dipenuhi turis, pasti warga sekitar dapat memahami bahasa Inggris, tetapi.. bagaimana dengan kita?" Tanya Rheinalth.

"Tenang saja, hal ini sudah dipikirkan oleh Odelia dari jauh-jauh hari." Kata Ermin.

"Maaf terlambat.."

"Oh!" Kejut Kurosa.

"Saya adalah Ni Wayan Bisana, aku adalah translator kalian." Kata seorang wanita yang tiba-tiba datang itu.

"Translator?" Kejut Yukina.

"Tugasku mudah, hanya mengartikan bahasa kalian kepada warga sekitar dan juga sebaliknya. Mohon kerjasamanya." Kata Bisana, wanita itu.

"Baik, terimakasih, kak Wayan." Kata Kurosa yang masih belum familier dengan penamaan di Bali.

"Kurosa... namanya Bisana." Kata Ermin.

"Tapi... namanya Ni Weyan Bisona kan?" Tanya Kurosa.

"Ni Wayan Bisana...." kata Asuka membetulkan Kurosa.

"Ya, benar. Kamu pasti asing dengan penamaan di pulau ini, karena penamaanya sangat beda. Ni adalah penamaan untuk perempuan, sementara I untuk lelaki. Wayan adalah julukan yang diberikan untuk anak pertama, sementara Made untuk anak kedua dan Nyoman adalah untuk anak ketiga, dan untuk anak keempat... aku sudah lupa. Jadi, kira-kira begitu. Nama terakhirnya adalah nama panggilannya." Kata Ermin.

"Begitu!" Kata Kurosa yang memahami perkataan Ermin (sebenarnya dia tidak memahaminya).

.

"Baiklah, untuk yang pertama, ayo kita ke vila." Kata Ermin.

.

.

Sesampainya di vila,

"Astaga...." kejut Odelia

"Apa ini..." tanya Albern.

Tempatnya sungguh sangat kotor.

"Ah maaf... aku baru ingat sudah 8 tahun tidak diapa-apakan jadi begini..." kata Ermin.

"Katanya kamu sudah bolak-balik ke Bali?" Tanya Rheinalth.

"Itu saat aku masih SD aku bolak-balik 9 kali." Kata Ermin.

"Oooh..." kata Rheinalth yang memahaminya.

"Baiklah, ayo kita bersih-bersih dahulu!" Kata Alexa.

"Tidaaaaaak..." keluh semuanya.

Tetapi mereka tetap membersihkannya.

"Akhirnyaa!" Kata Kurosa.

Asuka segera melompat ke salah satu kasur yang sudah bersih itu.

"Baiklah, kita akan istirahat 1 hari di sini. Besok kita akan..." kata Ermin.

"Akan ke mana? Ke mana?" Tanya Kurosa bersemangat.

"Ke pantai Kuta, tetapi pada sore hari, jadi kita bisa bermain-main di pantai Tanjung Benoa." Kata Ermin.

"Hore!" Seru Kurosa.

Lalu mereka beristirahat pada hari itu.

Next chapter