Tangannya mulai mengepal, sangat erat. Lalu memukul wastafel sekeras mungkin. "Dasar wanita jalang, aku gak akan ngebiarin kamu rebut suamiku!" serunya, kemudian keluar kamar. Meletakan ponsel suaminya di atas meja dengan pelan-pelan. Diah menaiki ranjang setelah berbicara pada Maria walau hasilnya nihil.
Mata Diah tidak mampu memejam. Masih saja terbuka dengan pandangan kearah ruangan besar kamar yang Mike tempati semasa bujangan. Malam ini, Diah dibuat banyak pikiran dan tidak bisa tidur sedetik pun, pembicaraan dengan Maria terlalu mengganggu ketenangan hatinya.
Diah bangun dari tidurnya, Mike terlalu pulas untuk dan memperhatikan sedikit saja kegelisahan hati istrinya. Dirinya turun dari ranjang. Pergi keluar, ia butuh segelas teh hangat untuk menenangkan pikiran juga hatinya. Ia keluar kamar, lalu pergi kedapur pavillion. "Aah, airnya habis," keluh Diah semakin kesal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com