Maria menyalakan mesin mobilnya segera sebelum jarak mobil Austin sudah terlalu jauh.
Mengikuti dari belakang.
Di dalam mobil Austin, mereka asik mengobrol. Walaupun Diah tersenyum saat Sophia mulai memaafkannya, tapi pikirannya tidak tenang saat ia sudah mengetahui mobil Maria masih mengikuti mobil Austin.
"Mau ngapain Maria mengikuti mobil Austin?" Pertanyaan itu hampir saja melupakan dirinya yang telah kabur dari Akbar dan di tolong Austin. "Apa jangan-jangan Akbar nyuruh Maria buat bawa gue kembali ke Akbar?"
Diah mulai menyadari, tau apa yang di ingin Maria, dirinya. Ya, Maria mungkin saja di suruh Akbar untuk membawanya kembali. Dan justru itu, ia menjadi sangat kuatir. Matanya tak lepas dari kaca spion luar sebelah kiri. Jarak mobil Maria terlalu dekat buat Diah bisa melihat di belakang.
"Austin, maaf, kalau boleh bisakah kita beli makan dulu sebentar? Aku sangat kelaparan," seru Diah agar bisa mengecoh mobil Maria.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com