Nesya bingung dengan kedatangan Diah yang tiba-tiba saja ikut campur urusannya dengan Adrian. Wajahnya asing dan ia tidak mengenali Diah, anaknya sendiri. Melongo dan menuntut jawaban dari Diah.
"Diah.. jangan pernah kamu bicara seperti itu sama ibumu." Tahan Adrian sedikit meninggi.
"Tunggu..! Tunggu..!" Henti Nesya agar Adrian tidak terus mengoceh. "Jadi.." Mata Nesya melirik pada Diah. Puteri kecil yang pernah ia lahirkan 20 tahun lalu. "Ini Diah?!" Tanya Nesya bercampur rasa senang melihat puteri kecilnya sudah besar dan tumbuh jadi wanita yang sangat cantik.
Nesya melihat Diah dengan takjub, tapi Diah memandang Nesya tidak suka. Perbuatan Nesya membuat Diah seakan membenci perempuan yang sudah melahirkannya dan seharusnya ia panggil dengan sebuatan Ibu.
Mata sayu dan lelah itu memandangi Diah walau ia tidak sepenuhnya bisa melihat Diah dengan jelas di bawah penerangan lampu jalanan. Tapi Nesya sangat senang bisa bertemu dan melihat puterinya tumbuh dengan sehat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com