Tubuh Bara membeku mendengar penuturan Kinanti. Berbalik, ia mendekati Kinanti yang tengah duduk di tepi ranjang. Bara menggeram kesal dan merasa dihina. Bara emosi dan amarahnya meledak-ledak. Tanpa sadar pria itu menarik Kinanti dari ranjang lalu menyandarkan tubuh wanita itu di dinding. Mata Bara memerah karena marah. Tak terima dengan ucapan wanita itu. Jahat sekali perempuan itu mengatakannya gay. Jelas ini penghinaan yang sangat menyakitkan untuknya. Tega sekali perempuan itu mengatakan omong kosong padanya.
"Kamu jangan mempermainkan aku Kinan," pekik Bara mencekik Kinanti.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com