Bara masuk ke dalam kamar Kinanti. Awalnya perempuan itu ingin menggandeng tangannya masuk kamar layak seorang istri menggandeng tangan suami. Menanti suami pulang di depan pintu namun Bara menepis tangannya. Kinanti mendengus napas kesal karena pria itu sangat anti bersentuhan fisik dengannya. Bara melihatnya bak virus. Ya, Kinanti tahu ia ditolak. Ini bukan penolakan pertama yang pernah ia rasakan. Wanita itu kian terbiasa mendapat penolakan dari Bara.
"Apa sebenarnya yang kamu inginkan?" Tanya Bara to the point saat sudah berada di kamar Kinanti.
"Bukan apa yang aku inginkan Bar, tapi apa yang ingin kamu ketahui," jawab Kinanti dengan nada sumbang. Kinanti melambaikan tangannya memberi kode Bara untuk duduk di sofa.
"Aku paling tidak suka basa-basi Kinan. Katakan saja apa yang kamu ketahui."
Kinanti tak menggubris ucapan Bara. Melangkahkan kaki menuju kulkas lalu mengambil sebotol wine. Menuangkannya ke gelas lalu meminumnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com