Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, akhirnya mereka sampai dirumah sakit Sentosa itu. Memang tidak sebesar rumah sakit dipusat kota, tapi cukup banyak untuk menampung pasien.
Dengan cepat Haura menghampiri perawat di meja administrasi. "Permisi, Sus. Apa ada pasien kecelakaan yang belum lama ini di bawa ke sini?" tanya Haura panik.
"Ada Mbak. Silahkan menuju ruang Mawar nomor 2. Mbak tinggal lurus dari sini lalu belok kanan, nanti ada papan namanya," jelas suster itu.
Kemal benar-benar salut melihat pergerakan Haura, jelas sekali kekhawatirannya pada suaminya itu. Kemal jadi berpikir kalau menikah itu sepertinya enak dan berencana untuk melamar Kirana.
"Sadar, Mal," ucap Kemal yang sejak tadi sudah di tinggalkan Haura.
Kini Haura sudah sampai di depan ruang Mawar. Sudah ada laki-laki dengan setelan kaos beserta jeans sedang duduk di kursi tunggu, lantas Haura segera menyapanya.
"Maaf, bapak yang menelpon saya tadi ya?" tanya Haura.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com