webnovel

Masih Rindu Sama Mama

Berlin dan Krisna melangkah ke ruang makan setelah sampai di ruang makan Berlin berniat untuk ke kamarnya untuk ganti pakaian sekalian memanggil Wiliam dan Marsha untuk makan malam bareng dengan Berlin

"Pah mama mau ke kamar dulu ganti baju sekalian manggil Marsha dan Wiliam buat makan malam" ucap Marsha sambil menatap Krisna sementara Krisna menganggukkan kepalanya

"Iya mah tapi jangan lama lama soalnya papa masih rindu sama mama" balas Krisna sambil mengedipkan mata ke Marsha sementara Marsha tersenyum tipis

"Papa nanti juga tidur satu ranjang sama mama sementara Wiliam dan Marsha kan tidur bareng satu ranjang sama mama makanya mama rindu sama Wiliam dan Marsha" celetuk Berlin sambil terkekeh sementara Krisna tersenyum sinis

"Berarti mama ngga rindu sama papa sama sekali karena sudah satu ranjang sama mama" desak Krisna sambil memeluk Berlin sementara Berlin langsung memegang tangan Krisna yang melingkar di pinggang Berlin

"Mama juga rindu sama jatah bulanan yang papa beri ke mama, rindu uang yang warna merah merah milik papa, rindu ATM milik papa" goda Berlin sambil menoel hidung Krisna sementara Krisna memanyunkan bibirnya

"Mah itu namanya mama rindu sama kekayaan dan harta yang papa punya" dengkus kesal Krisna dengan menatap wajah Berlin sekilas lalu memalingkan wajahnya

"Pah kalimat mama belum selesai sudah di potong sama papa di kira lagi acara ulang tahun acara potong kue" celetuk Berlin sambil mencubit lengan Krisna sementara Krisna menatap Berlin karena lengannya di cubit

"Awwww mama siapa yang motong kalimat kan tadi mama sudah selesai bicara mending potong ayam atau potong bebek mah lebih besar dan bikin kenyang rasanya juga enak daripada potong roti kan kecil kecil bentuknya mah" goda Krisna memegang lengan yang habis di cubit Berlin sambil mengedipkan mata ke Berlin sementara Berlin menahan tawanya

"Papa tadi mama mau melanjutkan kalimatnya mama juga rindu sama orang yang ngasih mama uang jatah bulanan setiap bulan, yang ngasih mama uang warna merah merah, dan yang ngasih mama kartu ATM dan isi uang di dalamnya" cerocos Airin sambil menatap Krisna sementara mata Krisna berbinar binar karena senang dan tanpa di komando Krisna menerbitkan senyuman tipis di wajahnya

"Beneran mama juga rindu sama yang ngasih semua itu ke mama artinya mama juga rindu sama papa" tanya Krisna sambil mengencangkan pelukan di pinggang Berlin sementara Berlin memancarkan senyuman sumringah ke Krisna

"Sedikit pah" jawab singkat Berlin sambil mengulum senyum sementara Krisna mulai sedikit emosi dengan jawaban Berlin

"Berarti mama rindunya sama kekayaan papa dan harta papa doang dan mama ngga rindu sama papa" selidik Krisna sambil menatap tajam ke Berlin sementara Berlin menahan tawanya

"Perasaan mama ngga bilang kalau mama rindu sama kekayaan dan harta papa doang" jawab Berlin dengan santai dan cuek sementara Krisna memutar bola mata malasnya

"Tadi waktu papa nanya ke mama bahwa mama rindu sama papa jawaban mama sedikit" sahut Krisna dengan ketus sementara Berlin tertawa terbahak bahak membuat kening Krisna mengernyit menatap Berlin bingung

"Kalimat mama belum selesai pah malah di potong oleh papa lagi jangan suka motong kalimat pah mending suka motong rumput di halaman supaya ngga panjang panjang" goda Berlin sambil memegang pipi Krisna sementara Krisna tersenyum tipis

"Mending papa potong sapi dan potong kerbau mah buat di makan supaya bikin kenyang perut papa dari pada motong rumput" canda Krisna sambil terkekeh sementara Berlin tertawa terbahak bahak

"Haha haha papa dari dulu sampai sekarang ngga berubah di otaknya cuma ada makanan yang enak enak" goda Berlin masih tertawa terbahak bahak sementara Krisna ikut tertawa riang

"Haha haha mama harusnya senang karena di otak papa cuma ada makanan yang enak enak dari pada di otak papa ada banyak wanita cantik nanti malah mama cemburu" goda balik Krisna sambil mengerlingkan mata ke Berlin sementara Berlin yang sedang asyik tertawa langsung menghentikan tawanya begitu mendengar kalimat Krisna lalu Berlin melayangkan tatapan tajam ke Krisna

"Papa jangan macam macam ke mama dan jangan pernah bikin mama marah dan emosi" dengkus kesal Berlin dengan nada ketus sambil menaikkan suaranya lima oktaf sementara Krisna terkekeh

"Papa bakalan berani macam macam sama mama doang ganti gaya dan ganti posisi tapi papa ngga bakalan menduakan mama karena papa cuma cinta sama mama dan di hati papa cuma ada mama doang" tegas Krisna sambil mengedipkan mata ke Berlin lalu Krisna mencium pipi Berlin menyebabkan pipi Berlin merah merona seperti kepiting rebus

Marsha yang memikirkan rencana untuk membalas dendam ke Arjuna tiba tiba merasa tenggorokannya kering karena haus jadi Marsha langsung melangkahkan kakinya menuju ke pintu kamar lalu membuka pintu kamar itu dan melangkah keluar lalu Marsha menutup pintu kamarnya dan Marsha langsung melangkahkan kakinya menuju dapur untuk minum

"Gue jadi haus gara gara mikirin cara balas dendam buat laki laki resek itu mending gue ke dapur untuk ambil minuman di dapur sambil mikirin cara balas dendam gue buat laki laki resek itu" molonog Marsha sambil berjalan melangkah ke dapur untuk minum karena Marsha sangat haus

Saat Marsha akan melangkah ke dapur tiba tiba di ruang makan Marsha melihat Krisna yang sedang memeluk Berlin dari belakang sehingga Marsha berjalan mengendap ngendap dan di belakang Krisna

"Mama sudah pulang kenapa ngga manggil aku buat makan malam malah mama asyik mesra mesraan sama papa di sini" ucap Marsha dengan suara lantang dan keras sambil melipat kedua tangan di dadanya mendengar ada suara dari belakang sontak Krisna dan Berlin kompak melihat ke arah belakang dan melihat Marsha yang sedang berdiri di belakang mereka

"Marsha tadi mama juga mau manggil kamu malah kamu sudah ke sini duluan" jawab Berlin jujur menerbitkan senyuman di wajahnya sambil menatap Marsha sementara Marsha memalingkan wajahnya dari tatapan Berlin sementara Krisna terkekeh

"Kita ketahuan lagi mesra mesraan oleh Marsha mah" canda Krisna sambil menatap Marsha sementara Marsha mendelik ke Krisna

"Bukan ketahuan lagi pah tapi papa kepergok lagi mesra mesraan sama mama" celetuk Marsha sambil berkacak pinggang dan Marsha mendelik ke Krisna dan Berlin bergantian sementara Krisna dan Berlin tertawa terbahak bahak bersamaan

"Haha haha Marsha mama kan sudah bilang tadi mama mau manggil kamu malah kamu sudah ke sini duluan" celoteh Berlin sambil masih tertawa terbahak bahak di ikuti Krisna sementara Marsha menatap nyalang Berlin dan Krisna secara bergantian

"Aku tahu mama pasti manggil aku besok untuk membangunkan aku supaya ngga terlambat ke kampus aku sudah duluan ke sini orang mama mesra mesraan dulu sama papa kalau mama langsung manggil aku dulu pasti aku ngga ke sini duluan memergoki mama sama papa mesra mesraan" celetuk Marsha sambil mengerucutkan bibirnya sementara Berlin terkekeh kecil sedangkan Krisna tertawa terbahak bahak

"Haha haha Marsha kamu tahu dari mana kalau mama sama papa sedang mesra mesraan" selidik Krisna sambil memicingkan satu mata ke Marsha sementara Berlin menatap Marsha dengan tatapan penuh tanda tanya sedangkan Marsha memutar bola mata malasnya

"Papa sudah ketahuan mesra mesraan sama mama masih aja ngeles tuh lihat tangan papa lagi meluk pinggang mama anak kecil aja juga tahu pah kalau posisi kayak gitu artinya sedang mesra mesraan apa lagi aku sudah besar" sosor Marsha menatap Berlin dan Krisna secara bergantian sambil menunjuk ke arah tangan Krisna yang melingkar di pinggang Berlin sementara Berlin dan Krisna yang mengikuti arah tangan Marsha langsung tersenyum kikuk menatap Marsha

"Oh karena mama sama papa sudah kepergok lagi mesra mesraan sama kamu mending kamu yang manggil Wiliam untuk makan malam Marsha" perintah Krisna sambil mengedipkan mata ke Marsha sementara Marsha menatap tajam ke Krisna sedangkan Berlin tersenyum tipis

"Aku ngga mau pah aku ada urusan yang penting" cetus Marsha dengan nada ketus tanpa melihat Krisna sementara Krisna dan Berlin langsung kompak menatap Marsha

"Emang kamu ada urusan apa Marsha apa ada tugas kuliah" tanya Berlin menatap Marsha dengan tatapan penuh tanda tanya sementara Krisna memicingkan satu mata ke Marsha sedangkan Marsha menahan tawanya "Paling mau beli novel mah urusan Marsha kan beli novel urusan apalagi selain itu" tuduh Krisna menatap nyalang ke Marsha sementara Berlin terkekeh sedangkan Marsha menatap tajam ke Krisna

"Enak aja papa jangan menyepelekan aku juga punya urusan kuliner menyicipi makanan dan jago makan juga jadi mama ngga usah cemas kalau buat makanan banyak biar aku yang habiskan semua makanannya" celetuk Marsha sambil mendelik ke arah Krisna sementara Krisna dan Berlin di buat membelalakkan matanya sangat lebar

"Itu namanya bukan urusan Marsha tapi emang kamu rakus dan serakah" sahut Berlin sambil menatap nyalang ke Marsha sementara Marsha menggaruk tengkuk yang tidak gatal sedangkan Krisna terkekeh

"Marsha cepetan kamu panggil Wiliam buat makan malam" perintah Krisna dengan menaikkan tiga oktaf suaranya sementara Berlin tersenyum tipis sedangkan Marsha punya ide cemerlang

"Aku mau panggil kak Wiliam nurutin papa tapi ada syaratnya papa ambilkan air minum buat aku soalnya aku haus gimana papa setuju" usul Marsha menaik turunkan alisnya menatap Krisna sementara Berlin menganggukkan kepalanya sedangkan Krisna menatap nyalang ke Marsha

"Ya papa pasti setuju sana Marsha panggil kakak kamu untuk makan malam" tegas Berlin sambil tersenyum sumringah menatap ke Marsha sementara Marsha manggut manggut sedangkan Krisna menatap Berlin

"Oke mama aku panggilin kak Wiliam buat makan malam" sahut Marsha riang sambil tersenyum sumringah menatap Berlin sementara Berlin menganggukkan kepalanya satu kali sedangkan Krisna mendelik ke Marsha

"Masa papa di suruh ambilin minuman buat Marsha mah" protes Krisna sambil menatap Berlin dengan tatapan memelas sedangkan Berlin terkekeh sementara Marsha tertawa licik

"Pah lagian mama juga mau ganti baju dulu kan mau makan ini lepasin pelukannya pah" celoteh Berkin sambil menatap Krisna dengan tatapan tajam sementara Krisna melepaskan pelukan di pinggang Berlin sedangkan Marsha tertawa

"Nanti malam papa dapat jatah kan" tanya Krisna sambil berbisik di telinga Berlin sementara Berlin menggidikkan bahunya sambil melangkah menuju ke kamarnya sedangkan Marsha langsung melangkahkan kakinya menuju ke kamar Wiliam sementara Krisna dengan malas melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambilkan minuman buat Marsha