Setelah mendapatkan telepon dari Adith. Hati Alisya, jadi sedikit lebih tenang. Meski dia tidak bisa bertemu dengan mereka dan tidak bisa menghubungi mereka dalam beberapa waktu dekat ini, namun Alisya akan berusaha sebaik mungkin menyelesaikan misinya dan mencari alternatif lain untuk menghubungi mereka.
Dari kejauhan, Alisya yang keluar dari ruang lokernya melihat keributan di sebuah arena Latihan tembak. Alisya yang berniat ingin sedikit berlatih setelah sekian lama tidak menyentuh senjata, secara perlahan berjalan ke arah sumber keributan tersebut.
"Seseorang yang di pimpin oleh perempuan masih dengan percaya diri menghampiri tempat ini. Kenapa kalian tidak memegang lipstick atau pensil alis saja sebagai senjata andalan kalian?" ucap salah seorang di antara kerumunan menertawakan Rafli dan Elvian yang ternyata sedang melakukan uji coba senjata.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com