"Siang," kata Una yang bergegas melangkah dan berhenti di sisiku.
Alex kembali mengernyit, dia tampak heran. Padahal sebelumnya dia jelas mengetahui dan melihat kemarahan Una padanya saat itu.
"Siang, Una." Hanya Rey yang menjawab sapaan Una. Dan Alex, dia memilih bungkam lalu kemudian melangkah pergi.
"Mau makan siang bersama pak Rey?" tanyaku pada Rey.
Setelah berapa hari aku memilih diam, tanpa bertemu dan tanpa sapaan terhadap Rey. Tentu saja hal itu membuatnya terkejut akan perubahan sikapku yang tiba-tiba padanya.
"Dengan senang hati, Rose." Rey tersenyum bahagia mendapat tawaran dariku.
Una yang berdiri di sisiku, diam terdiam. Menatapku dan Rey bergantian, tampaknya dia pun kebingungan kali ini.
"Ayo," ajak Rey menyadarkan Una kembali.
Kami melangkah bersama menuju lift yang akan membawa kami menuju kantin. Di dalam ruangan lift Rey masih terlihat canggung. Dia tak begitu banyak bicara.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com