"Te-terima kasih." aku menjawab dengan terbata-bata.
"Hem…" sahut Alex tersenyum padaku.
Aku menikmati cake yang sejak tadi terus memanggilku untuk segera menikmatinya. Dan benar saja, ini sungguh nikmat. Tak lama kemudian Alex menerima panggilan entah dari siapa itu.
"Ada apa?" jawab Alex menerima panggilan itu.
"Aku sedang sibuk, kau pergi sendiri saja."
Aku menatapnya dengan terus menyuapi mulutku dengan cake pemberiannya.
"Ayolah, jangan manja. Kau bisa pergi dengan Luxio."
Aku menangkap sebuah penolakan dari Alex terhadap seseorang yang menelponnya itu. Yang kurasa tentu adalah seorang wanita yang mengajaknya pergi bersama. Dia begitu baik dan bertanggung jawab sehingga dia masih tetap setia menemaniku menunggu kedatangan Setya. Kemudian dia menutup panggilan telepon dari seseorang itu.
Aku tidak berani berbicara lebih dulu. lagi pula itu bukan urusanku, tapi aku di buat penasaran oleh nya.
"Apa dia…"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com