Seiring waktu yan berjalan dengan cepat, hubunganku dengan Rival mulai mencapai tahap ke-akrab-an meski demikian masih juga tak mampu membuat seorang Rival menjadi cair dari sikap nya yang selalu galak dan dingin itu. Terkadang dia masih saja acuh dan cuek serta gallak setiap kali berdebat atau bertemu denganku di lain tempat.
Aku masih belum bisa mengenal dekat seperti apa sebenarnya sosok yang kini duduk di depan sana? Sesekali aku membuka lembar tiap lembar halaman dari buku materi yang Rival sampaikan di kelas hari ini. Tapi aku lebih sering menatap diam-diam wajah Rival yang tampak serius dalam menyampaikan materi mata kuliah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com