Perlahan Alex memajukan wajah nya, menggapai serta mengulum bibirku dengan hangat. Dia menghisap lembut bibirku, lagi dan lagi aku tak kuasa menahan segala birahi ini.
Kenapa setiap kali bersentuhan dengan Alex, selalu mampu membangkitkan libidoku dalam sekejap. Aku mengikuti gerakan lidah Alex yang mulai bergerak meliuk melilit di dalam rongga mulutku.
"Ummh..." aku mendesah pelan. Tapi serasa menggema di dalam ruang kamar mandi yang cukup lebar bagi kami yang hanya berdua saja.
"Sayang, aku mencintaimu." Alex menyatakan perasaan nya lagi di sela kami berhenti berciuman untuk mengambil oksigen yang terasa hampir habis saja.
Aku menatap wajah Alex. Ada ketulusan di sana, tapi juga ada kekhawatiran. Sejenak aku berpikir, teringat kembali tentang perjodohan yang sudah di takdir kan untukku saat ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com