webnovel

Jarak Diantara Kita

Ketika jarak seakan memisahkan segala nya. Hubungan menjadi taruhan nya apabila sudah dipisahkan oleh jarak. Ego seseorang yang begitu besar seakan menjadikan jarak adalah suatu masalah dan akan terus menjadi masalah yang tidak dapat di cari jalan keluarnya. Tama, seorang pria muda yang masih berusia dua puluhan yang mempunyai ambisi begitu besar dalam menggapai mimpi - mimpi nya. Di pertengahan jalan untuk mewujudkan mimpinya, ia bertemu seorang gadis yang bernama Hany. Gadis tersebut membuat hati nya luluh. Disaat romantisme diantara kedua nya terjalin begitu intens, Tama di harus kan pergi untuk bekerja di kapal pesiar. Akan kah Tama dan Hany akan tetap melanjutkan hubungan mereka setelah mereka di timpa oleh masalah? Akan kah Hany bisa menunggu Tama kembali? Bisakah mereka berdua menyelesaikan konflik diantara mereka berdua dan tetap bersama? mungkinkah akan ada pihak ketiga? ----||----

simmersunshine07 · Teen
Not enough ratings
299 Chs

Rasa Penasaran yang Terobati

Hany seharusnya tertidur pagi itu karena dia sangat lelah setelah semalaman terjebak bersama dengan Satria. Dia mencoba untuk bangun dari tempat tidur nya dan melihat siapa yang datang pagi itu lewat monitor yang ada di dekat pintu masuk yang terhubung dengan kamera cctv yang berada di depan pintu rumah nya. saat dia melihat Samuel yang berada di layar monitor, dia pun terkejut dan segera berlari ke kamarnya dan mengganti pakaian nya.

" Apakah Hany tidak berada di rumah nya ya? mungkinkah dia sudah pergi bekerja? " gumam Samuel di depan pintu.

Lalu, setelah berganti pakaiannya, Hany pun segera berlari menghampiri pintu rumah dan kemudian membuka nya. Samuel pun yang saat itu hendak pergi tiba – tiba menoleh kembali ke arah pintu rumah Hany.

" Oh, kau ada di rumah. ku pikir kau sudah pergi bekerja. " ucap Samuel ketika melihat Hany membuka pintu.

" Ah, maaf aku habis mandi tadi. ada apa mencari ku Sam? " tanya Hany.

" Tidak ada apa – apa. hanya saja aku mencemaskan mu. ku pikir kemarin kau marah padaku karena tidak mengangkat telepon dari ku. " kata Samuel dengan gugup.

" Oh, kemarin aku tak sengaja bermalam di penginapan dekat pantai. lalu kebetulan aku tidak membawa pengisi daya ponsel ku sehingga aku tidak tahu bahwa kau menghubungi ku. " sahut Hany yang mencoba menjelaskan.

" Apa? menginap? dengan siapa? apakah seorang laki – laki? " kata Samuel yang tiba – tiba saja berubah menjadi protektif kepada Hany.

Hany hanya terdiam karena cukup terkejut dengan pertanyaan yang di layang kan oleh Samuel kepada nya. melihat Hany yang terdiam, Samuel merasa bahwa yang di katakan nya saat itu sangat berlebihan. lalu dia pun segera meralat pertanyaan nya.

" Maaf. apakah aku terlalu ikut campur? " tanya Samuel lagi dengan sedikit tersipu malu.

" a-ah, oh tidak apa – apa. ngomong-ngomong, silahkan masuk Sam. apakah kita akan mengobrol di sini terus? " tutur Hany lagi yang kemudian mempersilakan Samuel untuk masuk.

" Oh, baiklah. " jawab Samuel yang kemudian segera masuk ke rumah Hany.

Hany kemudian mempersilakan Samuel untuk duduk. dia juga menanyakan apakah Samuel hendak minum kopi atau teh saat itu. Samuel pun meminta secangkir kopi kepada Hany. lalu, Hany pun membuatkan nya dua cangkir sekaligus karena dia juga menginginkannya saat itu.

" Silahkan di nikmati kopi nya Sam. " ucap Hany sambil menaruh dua cangkir kopi di atas meja yang berada persis di depan nya dan juga Samuel.

" Terimakasih Hany. " jawab Samuel.

" Jadi, sabtu kemarin itu aku pergi bersama dengan Junior ku. aku mentraktir nya hidangan laut yang berada dekat pantai yang biasa ku datangi, dan entah mengapa saat kami akan kembali tiba – tiba saja mobil junior ku rusak, sehingga aku dan dia terpaksa mencari penginapan karena saat itu sudah sangat malam. " kata Hany yang mencoba untuk menjelaskan.

" Ah, begitu rupanya. ku pikir kau menghindari ku karena kejadian itu. " sahut Samuel.

" A-apa, kejadian itu? maksud nya? " tanya Hany yang berpura-pura tidak tahu.

" Kejadian saat aku tak sengaja menciummu. " tegas Samuel.

" a-ah yang itu rupanya. bukan kah itu hanya kesalahan saja? " ucap Hany yang mulai gugup.

" Begitukah? " tanya Samuel sambil tersenyum menatap Hany.

Hany pun hanya terdiam dan tak mampu menatap wajah Samuel. seketika pipi Hany mulai merona karena malu. Samuel pun tertawa melihat tingkah laku Hany yang sangat menggemaskan itu. lalu, tiba – tiba pandangannya teralihkan oleh kedua mata Hany yang tampak begitu lelah,serta kantung mata nya yang terlihat menghitam.

" Apakah kau tidak tidur malam itu? mengapa matamu terlihat gelap? Wajah mu juga terlihat sedikit pucat. " kata Samuel lagi.

" a-apa? benarkah? " tanya Hany sambil melihat kedua matanya lewat layar ponsel nya. " Ah, benar. " seru Hany. " benar kata mu. saat di penginapan itu, aku merasa sulit tertidur. karena aku harus berbagi ruangan yang sama dengan junior ku saat itu. " ucap Hany kepada Samuel.

" Baiklah kalau begitu kau istirahatlah. Maaf kan aku jika kedatangan ku mengganggumu. " tutur Samuel kepada Hany sambil tersenyum.

" Maaf kan aku ya. lain kali aku pasti akan menemanimu berbincang lagi. " sahut Hany.

" Tidak masalah. baiklah, aku pamit ya. " ucap Samuel lagi dan kemudian bangkit berdiri dan hendak kembali pulang.

Hany pun kemudian mengantar Samuel sampai depan pintu. mereka pun kemudian sama – sama mengucapkan sampai jumpa.

" Whoa … akhirnya aku bisa tidur juga. " seru Clara sambil tersenyum dan kembali ke kamar nya.