webnovel

Jarak Diantara Kita

Ketika jarak seakan memisahkan segala nya. Hubungan menjadi taruhan nya apabila sudah dipisahkan oleh jarak. Ego seseorang yang begitu besar seakan menjadikan jarak adalah suatu masalah dan akan terus menjadi masalah yang tidak dapat di cari jalan keluarnya. Tama, seorang pria muda yang masih berusia dua puluhan yang mempunyai ambisi begitu besar dalam menggapai mimpi - mimpi nya. Di pertengahan jalan untuk mewujudkan mimpinya, ia bertemu seorang gadis yang bernama Hany. Gadis tersebut membuat hati nya luluh. Disaat romantisme diantara kedua nya terjalin begitu intens, Tama di harus kan pergi untuk bekerja di kapal pesiar. Akan kah Tama dan Hany akan tetap melanjutkan hubungan mereka setelah mereka di timpa oleh masalah? Akan kah Hany bisa menunggu Tama kembali? Bisakah mereka berdua menyelesaikan konflik diantara mereka berdua dan tetap bersama? mungkinkah akan ada pihak ketiga? ----||----

simmersunshine07 · Teen
Not enough ratings
299 Chs

Hal yang Mengejutkan Tama

Setelah dari rumah Hany, Samuel hendak pergi ke pusat kebugaran. Karena dia sudah cukup lama tidak pergi berolahraga. Saat dia hendak pergi, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Samuel pun melihat siapa yang menghubungi nya saat itu. ternyata Tama. Dia kemudian segera menjawab nya.

" Halo Tam? Ada apa? " jawab Samuel lebih dulu di telepon.

" Kau dimana saat ini? " tanya Tama.

" Di rumah. ada apa memang nya? " tanya Samuel balik kepada Tama.

" Baiklah, aku ke rumah mu sekarang ya. bye. " tutup Tama yang kemudian memutuskan panggilan nya begitu saja.

" Hei! ya! Tama! " teriak Samuel pada Tama lewat ponselnya. namun Segera di matikan oleh Tama sehingga panggilan nya pun terasa sia - sia saja. " Ckck … benar – benar orang ini. padahal aku akan pergi ke gym. Baiklah, aku akan menunggu nya datang lalu, setelah dia datang aku akan meninggalkannya ke gym. " kata Samuel lagi pada dirinya sendiri.

Setelah beberapa menit menunggu, Tama pun tiba di rumah nya. lalu, Samuel pun menyuruh nya untuk menunggu saja di rumahnya karena dia harus pergi ke pusat kebugaran saat itu. Tama pun mulai kesal. dia merasa bahwa Samuel saat ini sedang membalas perbuatannya. Akhirnya, Tama menunggu Samuel di rumah, karena dia tidak ingin pergi ke pusat kebugaran bersama dengan Samuel.

Tama mulai melihat – lihat isi rumah Samuel, lalu dia menemukan game konsol dan kemudian mulai memainkan nya sendiri sambil menunggu kedatangan Samuel.

Sementara itu, Hany yang baru saja terbangun dari tidurnya yang sangat lelap, mulai merasa kelaparan. Dia melihat jam dinding di rumah nya yang telah menunjukkan pukul 2 siang. dia mulai membuka kulkas untuk mencari bahan makanan atau sesuatu yang bisa dia makan saat itu. ternyata dia tidak bisa menemukan apa pun. dia pun akhirnya memilih untuk memesan makanan saja lewat aplikasi yang ada di dalam ponselnya.

Dia begitu banyak memesan makanan saat itu. dia pun terpikir untuk mengajak Samuel untuk makan bersama dengan nya. dia pun segera keluar untuk menghampiri rumah Samuel yang berada persis di samping rumah nya. dia mulai menekan bel rumah tersebut. Tama yang pada saat itu sedang bermain game pun tiba – tiba menghentikan permainan nya. dia berpikir bahwa yang datang pada saat itu adalah Samuel.

Dia kemudian menghampiri pintu rumah dan melihat ke layar monitor yang ada tepat di samping pintu rumah Samuel. ekspresi Tama saat itu sangat terkejut dan tidak bisa berkata apa – apa. di satu sisi dia sangat terkejut melihat Hany yang ada pada layar monitor tersebut namun, di sisi lain dia juga senang karena bisa kembali melihat Hany setelah sekian lama tidak bertemu.

Tama mulai merasa dilema. apakah dia akan membuka nya atau tidak. sebenarnya dia sangat ingin menemui Hany namun, setelah dia memikirkan kembali bahwa dia sudah cukup menyakiti Hany saat itu. dia pun enggan membuka nya. bagi nya, menatap Hany saat itu sudah cukup membuat rasa rindu nya terobati. Bel rumah pun terus berbunyi dan di abaikan oleh Tama.

" Hmm … apakah Samuel sedang tidak ada di rumahnya? " gumam Hany di depan pintu rumah Samuel. " baiklah, aku akan menghubungi nya saja. mungkin dia sedang keluar. " kata Hany lagi sambil kembali ke rumah nya.

Tama sedikit merasa lega setelah Hany telah pergi. namun hal itu menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak nya. dia begitu sangat penasaran bagaimana Hany bisa mengenal Samuel. dan dimana saat ini Hany tinggal. Apakah masih tinggal di gedung yang sama dengan Samuel atau tinggal di sekitar lingkungan dekat apartemen.

Saat di rumah nya, hany mulai mengirim pesan teks kepada Samuel menanyakan keberadaan nya. namun pesan nya tidak langsung di balas oleh Samuel. dia pun berpikir mungkin saja saat ini Samuel sedang sibuk dan kemudian dia mengabiskan makanan nya sendirian.

Tama berhenti bermain game dan menunggu Samuel sambil memainkan ponselnya. dtiba – tiba saja dia melihat kontak dari aplikasi pesan nya, dia melihat kontak Hany yang masih ada di dalam buku telepon nya. terlihat Hany memasang foto profilnya dengan foto selfi nya. Tama pun mulai menatap nya. timbul lah rasa rindu yang semakin dalam kepada Hany.

Kemudian terdengar suara seseorang yang membuka kunci pintu digital rumah Samuel. Tama pun bangkit berdiri menghampiri pintu. dia melihat Samuel yang baru saja pulang. dia pun segera menarik tangan nya dan langsung menyuruh nya duduk bersama.

" Hei! ada apa sih? " tanya Samuel dengan heran.

" Sam, kau pernah berkata kepada ku bahwa kau mengenal seorang gadis yang bernama Hany kan? " ucap Tama yang begitu penasaran.

" Ya, lalu? " sahut Samuel.

" Apakah dia bertubuh sedikit mungil dan wajahnya sangat menggemaskan? " tanya Tama lagi dan memastikan ciri – ciri Hany cinta pertama nya.

" Ya, begitu lah. " jawab Samuel.

" Oh, shit! ternyata benar. " seru Tama terkejut.

" Ada apa sih Tam sebenarnya? aku merasa penasaran jadi nya. " kata Samuel dengan terheran.

" Satu lagi Sam. Dimana gadis itu tinggal? " tanya Tama lagi.

" Di sebelah unit ku. " jawab Samuel lagi.

" Apa? di sebelah? " seru Tama lagi yang semakin terkejut.

" Ada apa dengan nya sebenarnya? apakah dia mengenal Hany? " gumam Samuel.

Tama pun terdiam setelah mendengar pengakuan dari Samuel. dia tidak menyangka bahwa selama ini dia begitu sangat dekat dengan Hany. sementara itu, Samuel pun tidak terlalu menghiraukan Tama. Dia pun memeriksa ponselnya dan mulai tersenyum sendiri karena membaca pesan yang di kirim oleh Hany.