webnovel

Irman yang Enggak Kapok

"Heem, tadi aku enggak ngehubungi dia dulu sih. Tapi si Arsya ada, kan?" Irwan menerawang mata Hana yang sekarang membulat.

Sambil menunjuk arah keluar, Hana pun berucap, "Arsya ke kampus, Wan. Mau beresin thesis katanya. Coba kalau tadi hubungi dulu dia, mungkin enggak perlu repot-repot ke sini."

Berbarengan di hati Hana berucap, 'tapi … mungkin ini takdir biar kamu ketemu sama aku, Wan." Hati Hana tersipu malu, bunga-bunga bermekaran seketika.

"Oh gituh ya, rajin amat si Arsya." Irwan tersenyum. "Tapi ya udahlah kalau enggak ada, aku pamit pergi ya Han."

"Oke Wan, hati-hati di jalan ya!" Hana sangat terlihat peduli. Tapi ingin sekali dia memukul bibirnya karena telah berucap seperti itu, takutnya terlalu over.

Irwan hanya tersenyum dan mengangguk sambil melambaikan tangannya tanda perpisahan.

Setelah Irwan pergi dan hanya punggungnya saja yang terlihat –Hana tersenyum kegirangan sendiri, pegawai yang melihatnya pun juga terheran-heran.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com