3 3. Kumbang besar sedang mencari mangsa

Emelly merasa bosan dan tidak bisa menikmati suasana pesta yang meriah dan bertabur dengan kemewahan itu. gadis ini hanya berdiri di balkon sendirian. memandang

lepas ke langit luas yang berwana hitam pekat di hiasi indahnya Kelap-kelip cahaya bintang yang mempercantik suasana.

Kesenangan apa yang bisa dinikmati oleh gadis ini, sedangkan keluarganya tidak ada satupun yang ada di sisinya saat ini. ayahnya sedang sibuk bersama dengan asisten Steve di dalam sana. ibunya dan kakak laki-lakinya sedang berada di rumah sakit. dokter Glen yang telah lam di rindukan juga tidak ada di tempat ini? lalu apa yang harus dilakukan olehnya?

"Puh... menyebalkan sekali. tidak adakah pesta yang lebih menyeramkan daripada hari ini? begitu banyak orang hadir, tetapi hati ini terasa sepi." kata Emelly yang bergumam sendiri di balkon dengan segelas jus jeruk di tangannya.

Gadis ini tidak menikmati minuman beralkohol. masalah yang timbul silih-berganti ini saja sudah membuatnya pusing seperti mabuk. rasanya tak perlu lagi menambahkan minuman khusus hanya untuk menambah sakit kepalanya.

Ditengah-tengah lamunannya, ada seorang laki-laki muda datang menghampiri Emelly untuk mengajaknya sedikit mengobrol. Dia adalah Jonatan Lee, salah satu rekan bisnis kakak laki-lakinya.

laki-laki itu tersenyum manis dan mulai menyapanya dengan sopan. mengajak gadis itu berjabat tangan dan berkenalan. tetapi Emelly sedikit enggan untuk menerima. laki-laki itu terlihat sedikit playboy dan pandai merayu wanita.

"Nona, bolehkah saya bergabung? nona cantik seperti anda, mengapa menyendiri ditempat seperti ini. balkon yang sepi, dan berangin. pakaian Emelly yang memakai gaun pesta dengan bahan tidak tebal itu bisa saja membuatnya terkena flu dan meriang karena hembusan angin malam yang dingin.

Emelly masih terlihat acuh dan hanya sesekali saja melirik kearah Jonatan. meskipun laki-laki itu terus menerus bicara. namun di pikiran Emelly, Jonathan hanyalah laki-laki yang tidak dikenal. jadi, tidak perlu bagi Emelly untuk menghiraukannya.

"Sial! siapa wanita ini sebenarnya? sombong sekali. dia bahkan tidak melihat kearah ku sama sekali." kata Jonatan dalam hatinya. jarang sekali laki-laki ini mendapat perlakuan spesial dari seorang gadis. hmm... diacuhkan dan dianggap tidak ada, sungguh sialan!.

"Nona, bolehkah kita berkenalan? saya Jonathan Lee. direktur dari perusahaan JT group." kata Jonatan memperkenalkan diri sambil memamerkan jabatan tinggi yang dimilikinya. biasanya wanita akan terpesona dengan hal seperti ini, jika wajah Tampan saja tak cukup untuk menggodanya. siapa yang akan menolak laki-laki tampan dengan jabatan tinggi dan kaya. dia sudah sangat sempurna untuk menjadi teman laki-laki atau pasangan.

Emelly hanya tersenyum. gadis ini sama sekali tidak tertarik untuk berkenalan atau mengobrol dengan laki-laki yang ada di depannya. tetapi sepertinya laki-laki ini adalah salah satu rekan bisnis kakak laki-lakinya dan ayahnya telah berpesan untuk bersikap baik kepada mereka untuk mewakili keluarga Kim dalam pesta itu.

"Sebaiknya aku terima saja berkenalan darinya. hanya berkenalan saja juga tak ada ruginya buatku." kata Emelly dalam hatinya.

gadis ini menoleh dan mengulurkan tangannya untuk membalas uluran tangan Jonathan. tetapi ketika gadis ini hendak berkenalan dengan Jonatan, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Nona muda..." teriak asisten Steve yang tengah memanggilnya. ia mencari Emelly ke seluruh ruangan pesta. tetapi gadis itu ternyata sedang ada di balkon yang sepi ini.

"Nona muda, saya sudah mencari anda sejak tadi." kata asisten Steve yang berjalan mendekat mengahampiri Emelly yang sedang mengobrol santai dengan seorang laki-laki.

asisten Steve seketika mengernyit dahi dengan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan, ketika melihat laki-laki yang sedang berbicara dengan Emelly adalah Jonatan. laki-laki Playboy yang sudah memakan banyak korban dengan membuat para wanita patah hati.

"Direktur Lee?" kata asisten Steve.

Jonatan hanya tersenyum dan menjabat tangan asisten Steve. "asisten Steve, senang berjumpa denganmu." kata Jonatan.

"Saya juga, senang berjumpa dengan anda." jawab asisten Steve.

Emelly hanya melihat dua ornag ini saling menyapa dan selesai begitu saja, tidak ada sesuatu yang istimewa. mereka sama sekali tidak terlihat seperti teman, malah seperti musuh saja dilihat dari sikapnya.

"asisten Steve ada apa memanggilku?" tanya Emelly. bukankah laki-laki ini sangat sibuk tadi, tetapi masih sempat untuk mencarinya. pasti ini karena perintah dari ayahnya.

"Tuan besar meminta saya untuk mengantarkan nona muda pulang." kata Steve menyampaikan pesan dari tuan Kim.

"Oh, baiklah." jawab Emelly sembari tersenyum.

"Tuan Lee, maaf. saya harus meninggalkan tempat ini lebih dahulu. senang bertemu dengan Anda." kata Emelly yang kemudian pergi bersama asisten Steve untuk menemui ayahnya, sebelum akhirnya diantarkan pulang oleh asisten Steve.

bagaimana ini, apa yang harus aku katakan. aku ingin sekali mencegah nona muda Emelly mendekati Jonatan. laki-laki itu sangat berbahaya. aku yakin, jika Presdir tahu. ia juga tidak akan mengizinkan adik kesayangannya ini berdekatan dengan iblis mesum seperti dia. tetapi rasanya sangat tidak sopan jika aku melarangnya begitu saja tanpa alasan yang jelas. lalu jika dia menanyakan alasanku melarangnya, aku harus mengatakan apa? tidak mungkin aku akan mengatakan, kalau aku melarangnya mendekati Jonatan karena dia mantan tunangan istri presdir.

"Ah, sudahlah. pusing kepalaku." gumam Steve dengan suara pelan.

Emelly yang berjalan di depan asisten Steve seketika menoleh dan ketika mendengar suara asisten Steve bergumam karena mengira dia sedang diajak berbicara oleh laki-laki itu.

"Kau berbicara apa? aku tidak jelas mendengarnya?" tanya Emelly dengan suara begitu lembut.

asisten Steve menjadi sedikit terkejut mendengar pertanyaan Emelly. ternyata gadis itu sejak tadi mendengarkan omong kosongnya yang dia tujukan kepada dirinya sendiri.

"Tidak ada, nona muda hanya salah dengar." jawab asisten Steve. meskipun di dalam hatinya ingin sekali mengatakan yang sebenarnya, tetapi kelihatannya ini bukan waktu yang tepat.

"Ayah... Kenapa kita tidak pulang bersama?" tanya Emelly saat melihat tuan Kim siap untuk keluar dari ruang dan menemui para tamu undangan pesta yang akan segera berakhir ini.

Tuan Kim memeluk putrinya yang manja dan manis itu dengan penuh kehangatan. membelai lembut rambutnya sejenak.

"Ayah ingin melakukan seperti yang kau katakan. tetapi jika ayah pulang bersamamu, lalu siapa yang akan mengurus semua ini? kakak dan ibunya baru saja menelpon. mereka berdua tidak bisa kembali ke pesta ini, sampai wanita yang dibawa kakakmu itu siuman dan dalam keadaan baik-baik saja." jelas tuan Kim kepada putrinya.

Wajah Emelly terlihat sedih mendengar berita yang disampaikan oleh ayahnya dan bisa memaklumi keputusan ayahnya yang tidak bisa pulang bersamanya.

"Baiklah ayah. aku akan pulang bersama asisten Steve seperti yang ayah inginkan." kata Emelly setuju.

"Anak, baik. ayah sayang kepadamu." kata tuan Kim.

"Steve, titip putriku. tolong antarkan dia pulang. maaf merepotkan mu."

"Siap, tuan besar." jawab asisten Steve.

avataravatar