2 2. Menelusuri sumber kebenaran

asisten Steve segera berlari menuju tempat dokter Glen berkumpul dengan teman-temannya. laki-laki ini berjalan mendekati dokter Tampan itu secara perlahan kemudian membungkukkan sedikit tubuhnya dan berbisik di telinga dokter itu, agar tidak mengganggu kenyamanan tamu yang lain.

"Dokter, Maaf mengganggu. Nyonya Tiara sedang membutuhkan anda. dia pingsan di ruangan pertemuan keluarga dilantai 2." bisik asisten Steve ditelinga dokter Glen.

"Apa?! baiklah, aku mengerti." jawab dokter Glen.

asisten Steve berdiri kembali dengan posisi normal di samping dokter Glen sembari menunggu Dokter itu beranjak dari tempatnya karena tugasnya adalah membawa dokter Glen dan memastikan dokter ini sampai di ruangan istri presdir sekarang.

"Guys, aku harus pergi dahulu. ada urusan darurat." kata dokter Glen yang beranjak dari tempat duduknya. setelah berpamitan kepada teman-temannya.

"Hei, kau mau kemana? jangan pergi. pesta baru saja dimulai." kata salah satu temannya mengomentari sikap dokter Glen yang meninggalkannya mereka ditengah-tengah acara pesta yang menyenangkan.

"terimakasih, aku harus pergi." jawab dokter Glen yang mulai melangkah kakinya pergi meninggalkan tempat itu, meski teman-temannya mencegahnya untuk pergi.

"Hei, hidupmu sungguh membosankan. kau banyak uang, tetapi tidak bisa menggunakannya untuk bersenang-senang seperti kami. ha.. ha... setiap hari hanya melihat pasien dan orang sekarat." kata salah satu temannya yang malah menghina dan menertawakan kehidupan sang dokter yang lebih banyak dihabiskan di rumah sakit bersama orang sakit, dibandingkan mencari kesenangan untuk diri sendiri.

keluar masuk ruangan memeriksa pasien, mendengarkan segala keluh kesah orang lain, memenangkan mereka. padahal diri sendiri masih memiliki begitu banyak masalah. tetapi ia harus tetap tenang dan tersenyum kepada semua orang. keduanya tangannya sering berlumuran darah saat bergulat di depan meja operasi yang menuntut segala konsentrasi dan mencurahkan segala kemampuannya. sebuah tanggung jawab besar harus dipikul diatas pundaknya demi keselamatan nyawa orang lainnya. begitu banyak orang sedang bergantung kepadanya, lalu bagaimana ia bisa mengabaikan itu semua begitu saja. ini sudah resiko dari profesi yang ia miliki. ia menikmatinya dan menjalani dengan sepenuh hati. setiap kebahagiaan orang berbeda-beda cara untuk mendapatkan dan menikmatinya. caramu belum tentu bisa membuatku bahagia, begitupula sebaliknya.

dokter Glen hanya melempar senyuman kepada mereka yang menghinanya, meskipun dalam hati sempat berkata, "jika tidak ada dokter yang memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi kepada pasiennya, mungkin ketika jantung mu terasa ingin meledak saat terlalu banyak minum-minum keras, dan makan makanan yang tidak sehat. mungkin seteguk minuman lagi bisa mengantarkan kau ke surga menemui tuhanmu."

Dokter bukanlah Tuhan yang bisa menjamin pasien di tangannya akan sembuh, tetapi dia hanya membantu pasien itu untuk berusaha sembuh dengan bantuan obat-obatan dan alat-alat medis lainnya. sedang segala kesembuhan dan keputusan akhir hanya milik Tuhan. meskipun masih banyak orang-orang yang menyalahgunakan jabatan dan keahlian mereka untuk berbuat curang demi keuntungan, namun tak semuanya begitu.

Dokter Glen berharap sampai kapanpun, ia bisa menjadi seorang dokter yang bekerja dengan hati dan memiliki tanggung jawab atas dasar kemanusiaan, bukan demi keuntungan yang didapatkan.

-----------

Ruangan Pertemuan keluarga

Disaat Emelly sampai di ruangan itu, ternyata Kakak laki-lakinya dan ibunya telah membawa kekasih kakaknya itu ke rumah sakit.

Gadis ini hanya duduk terdiam sambil menunggu dokter dan asisten Steve datang. agar ketika sampai, Emelly bisa menjelaskannya. di sampingnya terlihat ayahnya masih duduk dengan tenang. setelah menyimpan sesuatu ke dalam lemari. entah dokumen apa yang baru saja di simpan oleh ayahnya, Emelly juga tidka tahu karena tidka sempat melihatnya.

tidak lama kemudian ia melihat dokter Glen dan asisten Steve masuk ke dalam ruangan dengan wajah penuh keringat dan nafas terengah-engah. sepertinya mereka berdua berlari menuju tempat ini.

"Paman, dimana Tiara?" tanya dokter Glen yang memang sengaja dipanggil untuk memeriksa istri sahabatnya itu.

Tuan Kim mengerutkan dahinya. sepertinya Glen pun telah mengenal Tiara dengan baik. jangan-jangan ia juga telah mengetahui hubungan putranya dengan wanita itu? tetapi tuan Kim tidak bisa menanyai dokter Glen untuk saat ini, ia di butuhkan di rumah sakit untuk merawat wanita itu. mungkin lain kali aku akan bertanya kepadanya secara langsung.

"Mereka membawanya ke rumah sakit keluargamu. pergilah kesana sekarang, dia membutuhkanmu." kata tuan Kim yang tidak banyak bicara.

"Baik, paman. aku langsung kesana sekarang." jawab dokter Glen yang segera membalikkan badan meninggalkan tempat itu untuk menyusul Yohan dan ibunya ke rumah sakit.

Tuan Kim melihat asisten Steve yang masih terlihat begitu lelah dengan salah satu tangan berpegangan ke Daun pintu, seolah berdiri dengan kakinya saja tak mampu.

" masuklah kenapa engkau berdiri di luar seperti itu?" kata tuan Kim meminta asisten Steve untuk masuk dan duduk beristirahat di kursi yang ada di ruangan itu.

asisten Steve hanya bisa berjalan menuju kursi dan duduk terlebih dahulu, baru menjawab ucapan dari tuan Kim. " Terimakasih tuan besar." Steve merasa lelah setelah mencari keberadaan dokter Glen dari sekian banyak tamu pesta yang datang dengan ruangan yang sangat luas itu. Ia bisa saja memanggil nama dokter Glen melalui mikrofon, tetapi hal itu akan mengganggu banyak tamu undangan yang hadir. Steve juga yakin, bosnya tidak akan setuju dengan cara itu. mengingat ada sesuatu yang masih harus di rahasiakan.

"Sayang, Bisakah kau mengurus pesta di luar sebentar. ayah masih ada keperluan dengan asisten Steve sebentar. nanti ayah akan menyusul mu, ketika urusan kami sudah selesai." kata tuan Kim kepada Emelly. ada masalah besar yang ingin ia ketahui dari asisten pribadi putranya itu dan Emelly tidka boleh mengetahuinya.

"Tetapi, aku tak banyak mengenal orang di dalam pesta ini? itu akan membuatku tidak nyaman." kata Emelly menolak. gadis itu masih ingat berada di dalam ruangan ini lebih lama lagi. apalagi ada seorang laki-laki tampan di dekatnya, membuatnya betah saja di dalam. meskipun di luar jauh menyenangkan karena banyak orang yang berpesta dansa bersama, makanan yang banyak, tamu laki-laki dan perempuan muda juga banyak sekali yang mungkin salah satunya dia kenal.

"Please, ini adalah acara milik kakakmu. akan tidak baik, jika tidak satupun diantara kita yang terlihat disana untuk menemani para tamu." kata tuan Kim membujuk Emelly sekali lagi dan berharap anak perempuannya itu bisa mengerti situasi saat ini tidak memungkinkan untuk kakaknya bergabung dalam pesta, sehingga ia harus menggantikan sementara waktu.

"Puh... Baiklah." Kata gadis itu dengan suara malas. apa yang akan dia lakukan dan dengan siapa ia harus bicara? sudah lama ia tidak tinggal di kota ini. temannya juga mungkin tidak berada di pesta ini, jikalaupun ada mungkin hanya orang tua mereka.

avataravatar
Next chapter