webnovel

Jangan Biarkan Aku Terluka "2" (slow update)

seorang wanita yang berumur 24 tahun mencoba kuat dan tegar seolah-olah semuanya baik baik saja agar anaknya tetap bahagia meskipun sudah mencoba yang terbaik namun tetap saja anaknya membutuhkan sosok seorang ayah, sosok yang di rindukan anaknya , namun hatinya belum siap jika harus bertemu dengan masa lalunya egois kah jika dia ingin hidup bahagia tanpa sosok lelaki yang sudah membuat hatinya hancur berkali-kali.

mamamu123 · Teen
Not enough ratings
26 Chs

11

*

"bagaimana keadaan Aru"tanya Rubi pada dokter pribadi yang sengaja ia siapkan di kediamannya karena memang keadaan Arumi yang lemah dan bila kecapean sedikit maka Arumi bisa langsung sakit , sebenarnya Rubi ingi Arumi belajar privat saja namun kepribadian Arumi yang ceria dan suka berkumpul bersama teman-teman membuat Rubi mengizinkan Arumi belajar di sekolah umum dan dokter pun menyarankan demikian karena Arumi tak boleh terlalu sedih itu bisa memperburuk keadaan nya

"dia hanya kecapean saja... biarkan dia istirahat dan berikan obat di resep ini tepat waktu"jawab dokter ria sambil menyodorkan resepnya

brakk

Alexa dengan tiba-tiba masuk ke kamar Arumi sambil berkaca kaca

"sayang Aru kamu baik baik aja mana yang sakit??bilang sama mami..maaf tadi mami ada urusan penting"kata Alexa khawatir dengan keadaan Arumi

"Aru baik-baik aja mami"jawab Arumi dengan ceria

namun saat Alexa akan duduk di samping ranjang Arumi Rubi menarik tangan Alexa denga kasar agar keluar dari kamar Arumi

"jika kamu sudah tidak bisa merawat Aru lebih baik pergi dari rumah ini"kata Rubi dengan bengisnya

"Aru juga anakku..aku juga khawatir dengan kondisinya"jawab Alexa dengan nada keras

"pelankan suaramu..Aru bisa mendengar"desis Rubi

"biarkan Aru dengar dan tau bagaimana sifat asli papinya yang selalu di banggakan ternyata tak sebaik yang dia kira...papi yang tak bisa move-on dari masa lalu ...papi yang jatuh cinta dengan pelacur jalanan"Alexa berteriak merasa terpojok karena Rubi tak akan berkutik jika menyangkut Arumi

"Alexa!!!"Rubi pun berteriak karena terpancing emosi

dengan langkah kecil Arumi menghampiri kedua orangtuanya karena mendengar sedang bertengkar

"huhuhuhuu papi jangan berantem sama mami huhuuu Aru sedih liatnya"

melihat Arumi menangis Rubi langsung menggendong dan memeluknya

"sayang papi sama mami gak berantem kok"kata Rubi sambil menenangkan Arumi dalam dekapannya

"t...tapi papi sama mami teriak teriak huhuuu Aru takut"jawab Arumi dengan terseduh

"maaf sayang... sekarang tidur ya ke kamar..papi temenin"bujuk Rubi dan di angguki oleh Arumi

Rubi membawa Arumi ke kamarnya dengan meninggalkan Alexa yang masih marah.

**

di ruang kerjanya Rubi memijit pelipisnya yang sedikit pusing karena pekerjaan yang menunpuk

tok tok tok

"masuk"perintah Rubi

"pak hari ini agenda bapak mensurvei mall xxx yang akan bapak investasi telah di cansel..dan akan di ganti hari Senin sore"kata randi sebelum pergi karena memang hari sudah sore

"Minggu siang saja aku akan mensurvei mall xxx dan aku mau melihat antusiasme pengunjung masih tinggi atau tidak karena ku dengar sistem kerjanya di sana bobrok"penjelasan Rubi

"baik pak akan saya siapkan semuanya"

"tidak aku akan pergi sendiri "jawab Rubi dengan masih berkutat pada laptopnya.