webnovel

Jangan Biarkan Aku Terluka "2" (slow update)

seorang wanita yang berumur 24 tahun mencoba kuat dan tegar seolah-olah semuanya baik baik saja agar anaknya tetap bahagia meskipun sudah mencoba yang terbaik namun tetap saja anaknya membutuhkan sosok seorang ayah, sosok yang di rindukan anaknya , namun hatinya belum siap jika harus bertemu dengan masa lalunya egois kah jika dia ingin hidup bahagia tanpa sosok lelaki yang sudah membuat hatinya hancur berkali-kali.

mamamu123 · Teen
Not enough ratings
26 Chs

09

*

sudah seminggu setelah kepulangan sisi namun keadaan masih tenang dan sunyi tak ada tanda-tandanya kehadiran Rubi mungkin Rubi sudah menyerah soal sisi dan mungkin juga Rubi sudah menandatangani surat cerai mereka

"kau jadi menyekolahkan Deva ke sekolah umum"tanya Morgan yang baru saja duduk di sebelah sisi

"hmm.."gumam sisi sambil memakan cemilan stik kentang goreng

"kenapa tidak private saja"

"entah lah kak ...bunda ngotot supaya Deva sekolah di sekolah umum...katanya bunda gak mau Deva kaya kamu gak bisa bersosialisasi"jawab sisi acuh

"seperti aku.."kaget Morgan mendengar ucapan adiknya itu

"iya...tidak bisa bersosialisasi ,keras kepala , sering gonta-ganti pacar,berbuat seenaknya karena kamu terlalu di manja dari kecil" jawab sisi lagi tanpa menoleh

plakkk

Morgan memukul kepala adiknya itu namun tak sampai melukainya

"sakit tauuu"teriak sisi sambil mengusap-usap kepalanya itu

"kau mengatai aku"kata Morgan sambil melotot

"tidak... itu kata bunda kak"

"kau ini ku pukul juga kau"Morgan sudah mengangkat tangganya namun sisi berlari menghampiri bunda suci yang baru turun dari tangga bersama ayah

"bunda lihat dia mau memukul ku"adu sisi pada kedua orangtuanya

"kalian sudah besar kenapa masih seperti anak kecil...dan kau sisi bahkan kau sudah punya anak"omel bunda suci dan duduk di ruang keluarga

"tidak apa-apa ayah rindu suasana seperti ini"bela sang ayah

"ayah sebaiknya kita nikahkan kak Morgan saja"hasut sisi pada kedua orangtuanya

"iya benar yang sisi bilang kapan kamu menikah ..kau kan sudah cukup umur"kata ayah Dimas

"aku belum mau ada ikatan yah..aku masih mau bebas"jawab Morgan acuh yang mendapatkan lemparan bantal dari bunda suci

"anak kuarang ajar bebas apanya...jangan kira bunda gak tau kamu menyimpan anak gadis di apartemen mu"kata bunda

"i..itu sekretaris pribadi ku bunda"elak Morgan

"mana ada sekretaris yang menyiapkan makan,minum, pakaian bahkan mungkin sudah tidur bersama"kata bunda suci dengan tajam

"tidak ada tidur bersama...aku menghormati dia seperti aku menghormati bunda dan sisi"jawab Morgan dan menghampiri sang bunda lalu mengucup pucuk kepala sang bunda sambil berbisik

"aku pergi dulu ratu...karena ratu sudah mulai bawel"

"morgannnn"teriak bunda sisi

suasana keluarga yang hangat yang sisi rindukan selama lima tahun ini dan sekarang dia bisa merasakan nya kembali.

**

"Deva bagaimana kamu suka sekola ini"tanya sisi yang mengantar Aldeva ke sekolah barunya

"iya"jawab singkat Aldeva

"ingat bersikap baik kepada teman-teman baru mu dan ikuti perintah guru mu oke"petuah sisi pada anaknya itu

"iya"jawab Aldeva

"oke kalo gitu mami pulang ya ..muacch"kecup sisi pada pipi Aldeva

"aku bukan anak kecil lagi"kata Aldeva Sabil mengelap bekas ciuman maminya itu

"ahh mami patah hati jika kau bersikap seperti ini"canda sisi sambil mengacak-acak rambut Aldeva membuat Aldeva mendesah ,

ternyata kata pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya itu memang benar sikap Aldeva sembilan puluh persen mengikuti ayahnya

sikap yang dingin ,keras kepala ,tak suka basa-basi ,tak banyak bicara ,dan selalu menunjukan sikap juteknya kepada orang yang tak ia sukai .